Bab 15b
"Rich, kenapa kamu ke toilet bersamaan dengan Drake?"
Rich menjentikkan rokok, menatap Savila lekat-lekat. "Apa salahnya dua laki-laki masuk toilet bersamaan?"
"Nggak ada salah kalau Drake temanmu. Dia pengawalmu!"
"Lalu?"
"Itu nggak pantas!"
"Kenapa? Karena dia pegawaiku? Bukankah kamu menganggap Drake teman? Apa salahnya kalau aku juga beranggapan sama?"
Savila menatap bergantian pada Rich dan Athena, terlihat tidak puas dengan jawaban kekasihnya. Ia menghampiri Athena yang masih mematung di pintu.
"Drake, kenapa kamu masih di sini? Ayo, kita kembali ke dalam."
Athena menggeleng. "Silakan duluan, Nona. Saya akan tetap di sini."
"Kenapa?"
"Karena Tuan Rich ada di sini. Tugas saya menjaga beliau."
Savila mengepalkan tangan, ingin rasanya menarik Athena pergi dari Rich tapi tidak dilakukannya. Ia menatapn pengawal di depannya lekat-lekat, mengagumi wajah tampan yang cenderung cantik dan sikapnya yang sopan. Di balik itu semua, ada ketaguhan dari dalam diri Athena yang membuat Savila sangat menyukainya.
Apakah tanda suka itu berarti cinta? Atau hanya sekedar naksir biasa? Savila tidak tahu. Ia bahkan tidak peduli pandangan Rich atau Jamison padanya. Saat bertemu Athena hanya ingin berdua saja. Savila berdehem kecil.
"Drake, tunanganku ini sudah dewasa dan bisa menjaga dirinya sendiri. Biarkan dia bebas, dan kamu menikmati pesta bersamaku. Bagaiamana?"
Athena menggeleng. "Maafkan saya, Nona. Itu bukan tugas saya."
"Drakee!"
Savila menghentakkan kaki ke lantai, bergegas menghampiri Rich yang bersandar pada dinding dan menatap geli ke arah mereka. Savila mengangkat dagu. "Ayo, perintahkan Drake untuk menjagaku."
Rich mendengkus. "Aku ke pesta ini untuk menemanimu dan kamu malah memilih pengawalku?"
"Kenapa? Kamu cemburu?"
"Tidak, tapi Drake tidak akan kemana-mana. Bagaimana kalau kamu hibur sepupumu. Dia terlihat sedih karena kamu memilih untuk merayu Drake dari pada dirinya. Sementara itu, aku akan ke panatai. Ayo, Drake! Panggil yang lain juga!"
"Rich, aku ikut!" Savila berteriak, hendak mengikuti langkah Rich dan Athena saat serombongan orang yang dipimpin Jamison muncul. Orang-orang itu adalah teman lama Savila, terbukti dari gaduhnya teriakan saat mereka bertemu.
"Savila, Darling. Lihat, ada teman-temanmu di sini!" teriak Jamison.
Rich hanya menatap sekilas ke arah mereka sebelum menuruni tangga luar menuju pantai. Athena memanggil anggota tim dan meminta mereka menyusul. Meninggalkan rumah Jamison yang hiruk pikuk, Rich melangkah menyusuri pasir putih dengan senja yang mulai turun. Ia berdiri menatap matahari yang berwarna kuning keemasan dan menyadari tidak pernah menikmati waktu berganti. Hari-harinya disibukkan dengan bekerja dan bekerja, nyaris tidak ada waktu untuk sekedar melihat matahari terbit dan terbenam. Padahal, itu adalah kondisi alam yang sangat menakjubkan bila diperhatikan dengan seksama.
Rich berdiri dengan dua tangan di dalam saku, membiarkan pasir dan ombak mengotori sepatunya. Di sampingnya, Athena juga tidak bergerak. Dengan Gordon dan yang lain, berdiri dua langkah di belakang mereka. Ia menghela napas panjang, menengadah menatap langit biru yang mulai temaram.
"Aku tidak tahu kenapa harus datang ke pesta ini. Padahal menurutku ini buang-buang waktu."
"Demi Nona Savila," jawab Athena lugas.
"Ya, itu adalah alasan utama. Selebihnya, aku sendiri yang ingin datang. Kamu tahu kenapa, Drake?" Rich menatap Athena lekat-lekat. Dengan angin menerbangkan rambut, dan ombak menerjang kaki, pengawalnya terlihat begitu memikat. Ia mengucap mata, untuk menjernihkan pikirannya.
"Tuan, kenapa?" tanya Athena kuatir.
Rich menggeleng. "Tidak apa-apa, aku sedang menikmati waktuku melihat senja." Ia menatap lautan luas. "Mungkin memang ini alasanku yang sebenarnya ikut ke pesta pantai. Ingin menikmati senja yang jarang sekali aku lakukan."
Rich menoleh ke arah Gordon dan yang lain lalu tertawa. "Hei, Gordon! Di sini aku rasa akan aman. Kalian lomba lari, yang menang akan mendapatkan uang dariku!"
Gordon dan yang lain bersorak, sedangkan Athena berteriak. "Tidak boleh! Terlalu banyak orang!"
Rich berdecak. "Drake, ayolah. Sesekali kita bersantai."
"Kita tidak tahu siapa saja yang datang ke pesta ini, Tuan. Bisa jadi mereka orang yang berbahaya atau musuh kita."
Gordon menepuk punggung Athena. "Maan, kamu terlalu takut. Kita sedikit bersenang-senang, oke!"
Athena kehabisan kata-kata untuk melarang teman-temannya. Ia tahu mereka semua ingin menikmati suasana pantai, begitu pula dirinya. Masalahnya sekarang adalah, mereka sedang berada di tempat yang ramai. Sesuatu yang buruk bisa saja terjadi. Di rumah sakit saja, mereka diserang apalagi di tempat ramai seperti ini? Samel yangt seakan bisa membaca pikiran Athena, mendekat dan berbisik perlahan.
"Drake, santailah sesekali. Perlu kamu ingat, mereka tidak menyerang di sembarang tempat dan sembarang waktu. Ada pola tertentu yang bisa kita runut."
Athena mengalihkan pandangan dari Rich yang sedang memberi aba-aba pada Gordon, Ego, dan Ugo untuk lomba lari.
"Maksudmu apa, Samel?"
"Ingat tidak, tiga penyerangan terakhir terjadi saat kapan?" tanya Samel.
Athena mengingat dengan cepat, dari mulai dibuntuti, penyerangan di klub, dan juga rumah sakit. Semua terjadi di waktu yang nyaris sama.
"Malam hari, di atas pukul delapan malam."
Samel mengangguk. "Benar! Aku rasa itu bukan tanpa sebab. Mereka pasti ada alasan dengan pola itu. So, relax dan bermain. Aku jamin, sekarang ini kalau kamu ikut bermain bersama kami, Tuan Rich akan baik-baik saja."
Athena menggigit bibir, berusaha mempercayai kata-kata Samel. Laki-laki itu memiringkan kepala, memberi tanda padanya untuk ikut. Athena menghela napas panjang, mencoba untuk berpikiran positif dan akhirnya berteriak.
"Woi, aku ikut lomba!"
Rich bertepuk tangan, memberi tanda pada lokasi yang akan digunakan. Selanjutnya, ia hanya perlu berdiri dan menunggu mereka lari. Athena berlari sekuat tenaga, berusaha menyusul Gordon. Namun, tidak dapat dipungkiri kalau urusan lari, Ego juaranya. Dalam sekejap, laki-laki itu melesat meninggalkan mereka dan mendapat hadiah uang dari Rich.
"Horee! Aku kaya! Terima kasih, Tuan Rich!" Ego melambaikan beberapa lembar uang di atas kepala. Ugo berusaha mengambilnya dan dia berkelit. "Eit, enak saja!"
Terjadi baku hantam memperbutkan uang antara kakak beradik. Gordon mengambil kesempatan saat Athena lengah dan menyambar tubuhnya ke atas bahu membawa berlari ke pantai.
"Gordoon! Sialan! Turunkan aku!" teriak Athena.
Gordon terus berlari menerjang ombak, Athena yang mengerti niat temannya mencengkeram bahu Gordon. Mengatur tenaga dan melancarkan pukulan di punggung. Gordon oleng, Athena melompat dan menjegalnya. Tak ayal, tubuh Gordon terjerembab ke pantai yang basah.
"Drakee! Kubunuh kauuu!"
Gordon berteriak marah dengan tubuh dan rambut basah, Athena tertawa. Berlari meninggalkan Gordon menuju Rich dan bersembunyi di belakang punggung laki-laki itu. Mereka tertawa riang, di antara debur ombak dan pasir yang menyelimuti kaki. Tidak menyadari Jamison dan Savila yang menatap dari kejauhan.
Athena berlari dikejar Gordon mengeliling tubuh Rich. Tertawa riang saat Rich menyambar lengannya dan mereka melompat bersamaan, layaknya dua anak kecil yang sedang bermaian air. Tanpa beban, tanpa sekat, tanpa kasta, hanya ada Rich dan Athena.
**
Extra
"Pengawal cantik itu, siapa namanya?" tanya Jamison, menunjuk Athena dengan dagunya.
"Drake!"
"Aku merasa ada yang salah dengannya."
Savila menoleh pada Jamison. "Apa?"
"Lihat! Rich terlalu dekat dengannya. Bukankah Rich tidak pernah disentuh orang lain?"
Savila mengerti maksud perkataan Jamison, dan merasakan keanehakn juga tapi berusaha untuk mengingkari. Rich bukan orang yang seperti mereka pikirkan.
.
.
.
Sudah mulai PO hari ini,bisa didapatkan di olshop langganan kalian.
Tersedia bundling
Juga bundling keluarga Camaro
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro