Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

I Want You All To Myself 🔞

Requested by temen aku, tapi gak mau di tag karena katanya dia malu 🙊

[ Yunho X Mingi ]

Seharusnya, Yunho sudah berada di rumah dengan segelas cokelat panas di genggaman. Seharusnya, ia beristirahat untuk menyiapkan rapat besar dengan investor dua hari lagi. Alih-alih melakukan itu semua, Yunho mendapati dirinya berada di hotel berbintang tujuh dengan seorang pria di bawah dominasinya.

Yunho masih memakai setelan jas mahalnya ketika kakinya melangkah masuk ke dalam bar langganannya. Park Seonghwa, sang bartender, cukup terkejut melihat Yunho datang. Ini sudah terhitung sangat lama sejak Yunho minum-minum dan berakhir kehilangan kesadaran.

Tapi Yunho tidak mabuk karena alkohol.

Dirinya merasa mabuk ketika netranya menangkap sosok yang menarik di ujung sana. Sendirian, dengan gelas-gelas alkohol di sekelilingnya.

Yunho tertarik, melupakan tujuannya untuk datang ke sini. Maka ia berdiri, mengapit pria itu dan menciumnya. Kurang ajar memang, tapi Yunho sudah kehilangan akal. Pria itu tidak melawan, namun membalas pagutan Yunho dengan seimbang dan melenguh tertahan, sekalipun mereka tidak mengenal satu sama lain.

Yunho melepas pagutannya dan menarik pria itu untuk mengikutinya, tak lupa melemparkan beberapa lembar uang pada Seonghwa sebagai bayaran minuman mereka berdua. Yunho membawa pria itu ke mobilnya dan mereka berakhir di atas ranjang, berdua, berbagi kehangatan.

"Siapa namamu?" Bisik Yunho di tengah kegiatannya menggigit leher sang submisif.

"M-Mingi..."

Tangan Yunho turun untuk mencengkram pinggang Mingi, menyatukan tubuh keduanya guna mencapai kenikmatan.

"Senang bertemu denganmu, Mingi."

Mingi tidak mampu menjawab, ia mencengkram leher Yunho dengan erat sementara bibirnya meracau. Kejantanan Yunho sudah tertanam sepenuhnya di dalam lubang Mingi, membuat Mingi sedikit memekik namun tak lama kemudian tergantikan desahan nikmat.

"Aku ingin tau--nghh--namamu!" Ucap Mingi susah payah.

"Yunho, Jeong Yunho." Sang dominan bergerak semakin brutal ketika menemukan sweet spot milik Mingi.

"Buka matamu, Mingi." Perintah Yunho.

Dengan susah payah, Mingi membuka mata sipitnya yang kemudian bertubrukan dengan netra milik Yunho. Keduanya beradu pandang, Mingi merasakan kupu-kupu berterbangan di perutnya ketika Yunho mengusap pipinya dengan ibu jari.

"F-faster anghhh, Yunho!"

Menyanggupi permintaan Mingi, Yunho mempercepat pergerakannya sambil melumat bibir sang submisif. Beberapa menit kemudian, Mingi mencapai pelepasannya. Disusul tubuh Yunho ambruk disisinya.

"Aku ingin kita bertemu lagi." Bisik Yunho.

Mingi tersenyum, tak bisa dipungkiri bahwa permainan keduanya begitu memuaskan. "Aku juga, ingin melakukannya lagi denganmu."

Pada akhirnya mereka berpisah dan malam itu menjadi pertemuan terakhir keduanya.

*****

Yunho kembali menjalani hari yang padat. Ia tidak sempat memikirkan Mingi maupun malam panjang keduanya. Ia bahkan tidak ingat untuk sekedar meninggalkan nomor teleponnya karena Yunho harus segera pergi.

Tidak benar-benar langsung pergi, Yunho sempat terdiam memandangi wajah Mingi yang terlelap, kemudian menunduk untuk membubuhi satu kecupan di dahi. Yunho berjanji pada dirinya sendiri, bahwa ia akan kembali bertemu dengan Mingi.

"Bos? Kau mendengarkanku?" Kang Yeosang, sekretaris Yunho berdiri dengan frustasi di hadapannya.

"Ya?" Yunho mengerjapkan matanya, "Bisa kau ulangi?"

Yeosang menghembuskan napasnya dengan kasar, "Investor yang akan bekerja sama dengan kita sudah datang."

"Biarkan ia masuk." Titah Yunho, membuat Yeosang spontan mengangguk dan membukakan pintu untuk tamu mereka.

"Bos, perkenalkan ini adalah Song--"

"Mingi?"

Pria dihadapan Yunho ini adalah sosok yang sama dengan pria yang ia dominasi tempo hari. Bedanya, Mingi terlihat lebih rapi dengan setelan jasnya dan rambut yang disisir ke belakang, menampakkan dahinya.

Yunho jadi ingat ketika rambut tersebut basah oleh keringat karena permainan mereka.

Oke, cukup, Yunho harus kembali fokus.

"Kau mengenalnya, Bos?" Bisik Yeosang.

Apakah hubungan satu malam cukup mendeskripsikan kedekatan keduanya?

Mingi sama terkejutnya, namun ia tersenyum dan memilih untuk berjalan mendekati Yunho. "Senang bertemu denganmu lagi." Mingi mengulurkan tangannya, "Siap untuk ronde kedua, Jeong Yunho?"

*****

A/N :

Smutku masih abal mohon dimaafkan, sepertinya akan menjadi smut terakhir (untuk saat ini) karena sebentar lagi mau natal 🤗🙏 (ya tuhan maafkan hamba-Mu ini)

-yeosha

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro