Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Revisi Realita

Santani sudah tidak bisa dihentikan. Sebab ia lebih dahulu menghentikan semua orang, semua yang bernapas di muka bumi. Selagi ia mengaktikan delapan patung megalitikum sampai menyorotkan sinar, ia mengucapkan mantra pengubah realita sehingga orang-orang dalam satu paguyuban pemuja Duruwiksa dapat menyaksikan proses penulisan ulang realita ini. Santani telah menandai mereka-mereka yang setia buta kepada Duruwiksa. Sedikit saja di hati mereka ada keraguan terhadap Tuan Diraja, Santani buat mereka mati perlahan dan menyakitkan. Meskipun mereka memohon dan bersumpah akan setia, mereka tetap mati. Kecuali bagi mereka yang sedari hati dan pikiran, sudah yakin terhadap keniscayaan Duruwiksa. Tak mengapa jumlah mereka sedikit. Sedikit namun masing-masing seratus persen.

Mereka terbangunkan dan berkumpul di tempat-tempat yang telah dijanjikan, di tempat patung-patung megalitikum itu bermunculan. Mereka mendongak ke angkasa yang saat ini sedang terbuka tanpa lapisan biru. Sinar dari delapan patung megalitikum yang membuatnya demikian. Mereka terpana seperti melihat mukjizat, mereka tercerahkan.

Ketika proses penulisan ulang realita ini, hanya mereka dan Santani yang masih akan ingat terhadap realita sebelumnya. Sebuah hadiah besar. Dan ketika proses ini berlangsung, mereka mendapatkan suntikan pengetahuan-pengetahuan dan rahasia-rahasia alam. Pintu langit sedang terbuka, apa pun yang mereka pikirkan dan inginkan bisa mereka dapatkan. Mereka-mereka yang miskin, bisa meminta ketika ini berakhir, mereka menjadi kaya raya. Sehingga, apa pun misi mereka yang sempat terhalang oleh dana, bisa teratasi.

Semua ini bisa terjadi berkat Astacakra. Santani bergerak di waktu yang tepat. Ketika kesetimbangan alam Watukayu sedang goncang, ia menemukan celah di mana ia bisa menduplikasi Astacakra. Kemunculan Astacakra Noah, membuat realita terhadap kekuatan dahsyat Cakra Satria gonjang-ganjing. Santani bisa saja menciptakan realita baru tanpa kehadiran Astacakra Noah. Tapi itu berarti ia tidak bisa melakukan revisi realita. Dari sekian banyak tangan kanan Duruwiksa, Santanilah yang bukan manusia. Dulunya ia hanya sebuah energi tak bertuan yang terjebak di ambang batas. Dalam keterasingannya itu Duruwiksa dapat berbicara padanya. Menyampaikan banyak rencana dan bagaimana menjalankannya.

Tubuh manusia Santani saat ini hanyalah sementara. Ketika mustika realita terlempar ke alam ambang batas, ia dapat merasakannya. Atas petunjuk dari Duruwiksa, hal pertama yang perlu ia wujudkan adalah mendapat wujud. Setelah itu, buat realita di mana Astacakra ada dua.

Penulisan realita ulang ini akan memberikan wujudnya yang baru. Ia merencanakan untuk menuliskan realitanya sebagai presiden negeri ini. Dan para pengikut Duruwiksa menjadi para menteri dan dewan yang punya kekuatan absolut. Realita yang baru, tidak akan ada yang bisa menghentikan Duruwiksa dan pengikutnya.

Proses penulisan ulang realita ini akan memakan waktu sekian belas menit. Sinar yang terpancar dari patung megalitikum memuat energi yang bisa membawa Santani dan para pengikutnya kembali ke masa waktu mula-mula. Setelah itu, pintu langit akan terbuka ke lapisan berikutnya dan berikutnya sampai ke pintu penjara Duruwiksa.

Setelah itu Semesta menjadi milik mereka.

Semesta Watukayu dan dunia percabangannya akan tetap ada, tetap memuat mereka-mereka yang menentang Duruwiksa. Mereka sengaja tidak dihapus atau ditulis ulang. Mereka dibiarkan apa adanya. Apalah kekuatan absolut apabila tidak ada yang menentang. Santani dan pengikutnya, bakal membuat mereka tunduk. Dengan cara apa pun. Itu seninya.

Lalu untuk Astacakra, setelah ini selesai, Santani dengan wujud dan kekuatan barunya akan membunuh keduanya. Lalu patung-patung megalitikum yang sebenarnya adalah perwujudan dari kekuatan masing-masing Cakra Satria, akan dimusnahkan. Ketika ini selesai, tak ada lagi perwujudan Cakra Satria. Kekuatan mereka akan dipegang oleh Santani.

Santani takjub, pecahan dari mustika dimensi saja sudah bisa melakukan hal dahsyat seperti ini. Bagaimana kalau semua dikumpulkan dan menjadi utuh kembali sebagai Mustika Dimensi? Ia akan menjadi Tuhan. Dan itulah tugasnya setelah ini. Santani dan pengikutnya akan memburu pecahan mustika yang berjumlah delapan. Menyatukannya dan menyerahkannya kepada Duruwiksa. Semesta mutlak akan menjadi milik mereka.

Santani tidak tahu kalau ada satu orang yang tak terpengaruh oleh penguncian waktunya. Orang itu adalah yang menjadi wadah dari mustika waktu. Namanya Tong Edan. Dia bisa bergerak melebihi kecepatan cahaya. Ketika dia bergerak begitu cepat, dia tak terikat oleh ruang dan waktu. Saat ini dia tengah membawa Astacakra Noah ke masa depan. Dia harus bergerak lebih cepat lagi. Sebab proses penulisan ulang realita hampir mengejarnya. Saat dia sudah mencapai titik di mana dia bisa memanipulasi ruang dan waktu, yaitu ketika dia bisa memilih ke titik mana di masa depan atau masa lampau untuk didatangi, dia tanamkan mustika yang dititipkan Ki Warugan kepadanya ke kening Noah.

Mustika itu adalah Mustika Mimpi. Bisa juga disebut sebagai Mustika Angan atau Keinginan. Noah sudah tidak begitu pusing. Sebab ia juga sedang dalam pergerakan melebihi kecepatan cahaya. Kejadian yang berlangsung di separuh kesadarannya terasa tersinkronisasi dengan baik dengan apa yang sedang dilalui Moses.

"Hei, kau sudah sadar." Kata Tong Edan.

"Ya. Begitu banyak informasi. Hampir kewalahan."

"Kau tahu apa yang harus dilakukan?"

Noah mengangguk mantab.

"Kalau begitu kau siap untuk kulepaskan."

Tong Edan masuk ke titik waktu yang sesuaidengan Noah pikirkan. Ke suatu titik di masa depan. Di sini tugasnya selesai,dan ia harus merelakan sesuatu yang amat berharga bagi dirinya. Yaitu mustikawaktu itu sendiri. Ia tanamkan serta ke kening Noah. Dengan residu kekuatanmustika waktu ia membuka lorong waktu melepaskan Noah meluncur ke sana. Noahmeluncur bukan dalam wujud manusia melainkan unsur pikiran dan keinginan. Tak berbentuk.Ia masuk ke dalam alam mimpi seorang ibu yang tengah mengandung. Ada titisankekuatan yang perlu ia klaim. Untuk sementara Tong Edan terjebak di masa depanyang belum pasti. 

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro