Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

SPACE RACE


Dunianya berubah menjadi ruang angkasa. Manda berdiri tidak menjejak apa-apa. Dia kaget. Tubuhnya melayang. Tiba-tiba dia berada dalam sebuah kapsul yang merakit sendiri. Layar hologram mengelilingi Manda.

"Permainan pertama yang sebenarnya," kata Wong Heksa. "Balapan Luar Angkasa!"

Manda membelalak, antusias dan ngeri. Di hadapannya adalah hamparan luar angkasa yang tengah membentuk, semakin luas dan jauh. Bintang-bintang bermunculan, galaksi-galaksi, asteroid, komet berlintasan, lalu tergelar jalur balapan itu sendiri terbentuk dari asteroid-asteroid yang bermandikan cahaya. Di banyak tempat muncul layar hologram yang besar sekali.

Wong Heksa berbicara melalui speaker dalam kapsul Manda. Kapsul tersebut hanya muat untuk dirinya sendiri. Untuk memenangkan balapan ini Manda mesti memilih pesawatnya dulu. Bebas boleh apa saja yang ada di benak Manda. Perlu diketahui, benda-benda yang bisa terbentuk dari imajinasinya harus sesuai anggaran yang berasal dari perolehan skor Manda. Lalu untuk mengisi ulang anggaran itu Manda bisa mencari hadiah-hadiah yang berpencaran di sepanjang arena permainan. Bisa juga dengan menghancurkan lawan. Mereka akan meledak menjadi koin dan langsung mengisi ulang anggaran Manda.

Katanya ada artefak-artefak yang memiliki nilai tinggi. Namun, sangat sulit dicari. Balapan ini memiliki batas waktu. Hal yang perlu dihindari selama balapan adalah tabrakan komet dan asteroid, juga jangan sampai tertelan cacing lubang hitam yang akan muncul secara tiba-tiba.

Manda memilih kostumnya dulu. Kalau kostum dia bisa bebas dan tidak memakan anggaran. Kecuali kostum tersebut dilengkapi dengan kekuatan tertentu. Manda merancang sendiri kostumnya dengan menggulirkan pilihan-pilihan yang tersedia di layar hologram. Dia modif-modif. Jadilah kostumnya berwarnakan merah terbuat dari kulit dengan goresan garis kuning menyerupai petir. Dia terinspirasi superhero favoritnya, The Flash.

Balapannya belum dimulai. Arena balapnya masih membentuk. Wong Heksa seperti sedang bergumam seiring benda-benda langit bermunculan. Sekarang Manda memilih pesawatnya. Di layar hologram tertera skor Manda masih sekitar tiga juta poin. Entah dapat dari mana itu. Masa permainan basket dan labirin sebelumnya bisa menghasilkan segitu. Dia mengingat-ingat kembali pesawat-pesawat dalam film yang disukainya. Pesawat keren multifungsi. Banyak film dengan pesawat-pesawat keren: Star Wars, Star Trek, Agents of Shield, Legends of Tomorrow. Aha, Manda pilih Waverider dari Legends of Tomorrow saja. Kapsul kecilnya berkeretak melebarkan diri dan mewujud pesawat pilihannya. Dia modif-modif dengan perlengkapan senjata yang mengerikan. Pesawat itu dinamai Manda jadi Manda-Six. Kenapa dia pilih ini karena ada ruang ganti pakaian yang bisa membuat apa pun dengan bahan sintetis. Ini nanti akan berguna.

Wong Heksa memuji pilihan pesawat Manda. "Oke, Manda-Six, aku persembahkan, lawan-lawanmu!"

Manda duduk di kursi pilot, dia melihat dari kaca. Banyak sekali pesawat-pesawat luar angkasa muncul. Mereka seperti habis melakukan lompatan warp. Manda menganga, semua pesawat yang pernah digunakan di film-film menjadi musuhnya di balapan ini. Manda mengecek lagi inventori senjatanya. Dia sengaja banyak-banyak memasang senjata dan juga pelindung serangan. Ketika dicek lagi, anggarannya jadi nol. Dia selidiki sebentar, barulah dia sadar, tadi angka itu dari koin perak yang dimenangkannya di permainan ding dong. Dia cek yang koin emas, masih ada. Aneh, kenapa tidak sekalian jadi anggaran ya?

Balapan ini titik akhirnya adalah sebuah lubang hitam yang berpendaran biru. Dia baru akan muncul bila separuh balapan sudah dilalui pemain. Hanya satu pesawat yang bisa masuk ke lubang itu. Wong Heksa menyebutnya dengan Blue Core.

Manda seperti pernah mendengar istilah itu, entah di mana, sepertinya di sebuah bengkel. Manda melihat lawan-lawannya. Mereka kebanyakan dari ras alien yang aneh-aneh mukanya. Dia tidak pernah melihat mereka di film apa pun. Menggelikan semua.

Manda heran apa alasan Wong Heksa memilih permainan balap ini sebagai yang pertama. Katanya Wong Heksa ingin memberinya pelajaran hidup. Namun, ini lebih memenuhi kesenangannya belaka.

Wong Heksa mengumumkan kalau balapannya segera dimulai. Silakan lihat ke atas semua!

Manda menengok ke atas. Ada tiga bintang berjajar. Cahaya menyilaukan meledak dari bintang pertama. Energinya mengempas, cukup menggeser posisi pesawat-pesawat peserta. Manda-Six juga ikut bergetar. Ledakan bintang kedua lebih dahsyat lagi. Ada percikan listrik di bagian dalam pesawat Manda. Pada ledakan ketiga, ada beberapa pesawat peserta yang meledak. Serpihan pesawatnya berubah jadi koin yang bisa dikumpulkan. Tepat saat ledakan ketiga itu Manda telah menarik tuas laju pesawatnya dan mulai melesat mengikuti jalur. Pesawat-pesawat lainnya terlambat menyusul mereka seperti kerumunan kambing yang masuk ke satu pintu mengikuti Manda-Six.

Manda-Six mengeluarkan senjatanya dari perut, menembaki ke arah belakang. Dia menembak pakai blaster tebal ke arah pesawat Millenium Falcon. Skor anggarannya bertambah ratusan ribu setelah pesawat itu hancur berkeping-keping. Dia tembaki pesawat-pesawat lainnya. Terutama yang besar-besar.

Meski dilengkapi dengan perisai pelindung, beberapa kali pesawatnya terkena asteroid. Manda menjalankan sistem tembak otomatisnya ke depan. Menembaki penghalang. Balapan melintasi jagat raya. Wong Heksa tidak mengijinkan pesawat peserta bergerak pada kecepatan cahaya. Mesti pakai kecepatan alaminya.

Pesawat-pesawat lawan tidak terima ditembaki terus oleh Manda-Six. Mereka gantia menembaki manda. Beberapa kali kena lambung pesawat namun tidak berpengaruh karena dilindungi perisai. Manda balas menembak mereka pakai hulu ledak otomatis yang dapat mengejar target. Dia targetkan sepuluh pesawat lawan.

"Woohoo!" Manda keseruan. Dengan skor anggaran yang masuk, dia terus-terusan meningkatkan sistem pertahanannya. Dia juga menambah kekuatan tembakan blaster, setidaknya sepersepuluh tembakan Deathstar. Dengan begitu dia bisa sekaligus melenyapkan ratusan pesawat lawan. Sekarang ini jumlah lawan masih ada ribuan dan jalur balapan masih begitu panjang.

Bosan berada di depan terus, Manda melakukan gerakan salto dengan Manda-Six, jadinya dia pindah ke belakang. Tak disangkat, keputusannya itu tepat. Sekejap setelah dia melakukan salto, muncul lubang hitam secara tiba-tiba. Keluarlah monster cacing yang begitu besar dari sana, menelan ratusan pesawat. Manda memperlambat Manda-Six, dia gerakkan mundur, keluar jalur. Lalu dengan tembakan sepersepuluh Deathstar dia melenyapkan si cacing lubang hitam. Koin dari pesawat-pesawat yang dilahapnya masuk semua ke anggaran Manda. "Begitulah mainnya!"

Manda tancap gas lagi. Selagi dia menyalip dia menembaki pesawat lawan dari belakang dan juga dari samping.

Sampai di suatu titik, Manda-Six berputar-putar keluar jalur. Ada meteor yang menghantamnya. Dia tidak mengantisipasi itu. Keasyikkan dengan penghancuran pesawat musuh, dia lupa ada halangan meteor. Lapisan pelindungnya lenyap. Situasi itu dimanfaatkan oleh musuh yang dari tadi susah sekali dia lenyapkan, pesawat X-Wing dari Star Wars, menembakinya. Manda-Six berputar-putar sayap kirinya rusak. Manda segera beli lagi lapisan pelindung. Kali ini bukan main-main. Dia habiskan sejuta anggaran untuk mengaktifkan sistem pengaman yang bakal mengempaskan musuh-musuh sekaligus dapat memperbaiki bagian pesawat yang rusak.

Ketika itu diaktifkan, Manda-Six seperti bintang tanda balapan dimulai, dia meledakkan lapisan kubah energi. Menghancurkan ratusan pesawat lawannya yang berada di sekeliling. "Yeah! Rasakann itu."

Manda mengecek life-bar, belum berkurang. Itu berarti lifebarnya belum berkurang kalau fisik Manda masih sehat.

Manda melihat layar hologram yang menampilkan situasi di belakang. Cacing lubang hitam muncul banyak. Melahap banyak sekali pesawat-pesawat yang tak sempat menghindar. Dia mesti hati-hati, jangan-jangan akan ada yang muncul di depannya. Manda bersiap dengan tembakan sepersepuluh Deathstar. Namun, yang ditunggu tak muncul-muncul.

Tak diduga, pesawat Manda oleng. Sistem pelindungnya otomatis mengempaskan lapisan kubah energi. Manda mengecek layar hologram yang menampilkan kondisi di bawah pesawat. Ada cacing lubang hitam di sana. Dia menyundul Manda-Six. Segera Manda mengarahkan tembakan sepersepuluh Deathstarnya ke mulut cacing itu sebelum dia mencaplok habis Manda-Six.

Manda-Six seperti disembur koin yang langsung masuk ke anggarannya.

Manda melihat ke sekitar. Dibantu oleh sensor hitung cepat Manda-Six, dia tahu jumlah pesawat lawan tinggal tiga ratusan. Di layar hologram, muncul Wong Heksa. Menginfokan setiap pesawat harus turun ke planet Merah untuk berburu artefak. Siapa pun pesawat yang tidak ikut dalam perburuan artefak, akan didiskualifikasi dari permainan. Melihat skor anggarannya masih tinggi, mencapai puluhan juta, Manda tidak ingin ikut, tapi dia punya kegiatan lain. Hehe. Dia menyeringai jahat.

Planet itu muncul di luar jalur. Dengan cepat Manda menukik menuju ke sana. Tiga ratusan pesawat juga langsung berbelok. Sialnya, puluhan dari mereka terlibas meteor lewat.

Saat mendarat Manda langsung beli kostum dengan fungsi lari cepat dan kamuflase. Dia turun dan mengendap-endap di balik bebatuan. Planet itu tanahnya tandus berwarna merah dan banyak sekali kawah-kawah yang di tengahnya mengeluarkan asap belerang.

Manda mengeluarkan senjata basoka blasternya. Dia menunggu lawan-lawannya turun dari pesawat. Dari tempatnya Manda bisa sedikitnya melihat ada tiga artefak berpencaran di kawah satu dan lainnya. Dia menunggu sampai lawan-lawannya itu sibuk mencari artefak.

Mereka turun dan mulai berburu artefak. Beberapa yang berpapasan saling membunuh satu sama lain sampai terjadi kerumunan. Yang oportunis, keluar dari keramaian itu dan melanjutkan perburuan. Satu yang berhasil menemukan artefak, kemudian dibunuh dan direbut artefaknya. Begitu seterusnya. Manda membatin, bagus, mereka malah mengurangi sainganku.

Sudah waktunya bergerak. Manda bergerak cepat ke bokong setiap pesawat, dia meletakkan bom, beberapa langsung dia hancurkan di tempat dengan basoka blaster. Ledakannya membuat peserta perburuan menengok ke belakang. Pemilik pesawat yang pesawatnya diledakkan mengumpat.

Manda terjatuh, bahunya terluka. Tiba-tiba ada yang menembaknya dari belakang. Orang itu pasti menebak pergerakan Manda. Dia seharusnya tidak terlihat. Terdengar bunyi sirine ambulan di telinganya. Lifebarnya berkurang. Manda kesal, dia berguling dan menembak orang itu pakai basoka blaster, diatur dengan kehancuran tinggi. Alien buruk rupa itu langsung lenyap tak meninggalkan jejak.

Para peserta lain juga segera berbalik untuk melindungi pesawat mereka. Manda mendongak ke angkasa, ada satu meteor lewat, meteor kedua lewat. Wah jangan-jangan itu tanda agar mereka segera kembali ke pesawat untuk balapan. Dia mesti memenangkan balapan ini. Manda mengaktifkan sepatu lari kencangnya. Dengan cepat dia sudah masuk ke dalam pesawat, mengaktifkannya lalu melesat ke jalur balapan lagi.

Pesawat-pesawatdi belakangnya baru saja mengudara sudah meledak satu per satu. Manda memencettombol pemicu bomnya. Dia tertawa keseruan. 

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro