Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

INSERT COIN AND PRESS START


Kesunyian itu bagai air es yang menyiram langsung tulang Manda. Dia menggigil diliputi ketakutan. Ke mana semua orang? Orang-orang lenyap satu per satu seperti adegan di akhir film Avengers Infinity War, bedanya tidak menjadi debu melainkan percik listrik. Manda menyeru nama Karin dan gaung langsung menyahut. Suara mesin permainan dan musik di mesin dance dance revolution tak terdengar, ditelan kesunyian. Padahal mereka masih menyala.

Manda yang tadi meringkuk tiba-tiba, kini perlahan bangkit. Dia berjalan pelan ragu-ragu menuju pintu keluar game zone. Di luar sana juga tidak ditemuinya satu pun orang. Manda mencoba keluar, tapi dirinya terhalang oleh dinding tak kasat mata. Manda terpental ke belakang, dia meluncur di lantai dan menubruk patung Bumblebee.

Manda memegangi punggungnya dan mencari tempat duduk. Dia mengeluarkan ponsel pintarnya, mau menelpon Rio. Lebih aneh lagi, layar ponsel pintarnya menampilkan garis-garis aneh yang membentuk segi enam. Lalu layarnya menjadi putih terang. Dia pencet-pencet tidak bisa. Ponselnya seperti dibajak orang.

"Hooii!" Manda lama kelamaan kesal. Dia masih takut, tapi kekesalannya lebih besar. Kesal kepada diri sendiri karena lengah dalam mengawasi Karin.

Manda melonjak berdiri lalu bersiaga ketika terdengar suara tertawa. Tertawanya mirip sekali Joker versi Jared Leto. Manda berputar-putar melihat sekelilingnya yang tiba-tiba bermunculan garis-garis biru membentuk segi enam, saling menjalin dan menjalar. Di luar arena game zone ini, garis-garis tersebut semakin benderang. Di luar sana, seperti ruang hitam tak berujung yang dilintasi garis-garis biru. Kalau di dalam, garis-garis itu tampak samar.

"Hoi!"

"Selamat datang," sambut suara itu. Manda memandang tajam ke arah speaker. "Tengok ke ponselmu, sayang."

Manda melihat ponselnya. Di layarnya kini muncul Pacman namun dengan riasan Jokernya Jared Leto. "Di mana aku? Apa yang terjadi?"

"Kau sedang berada di dunia yang kubuat. Kau adalah orang terpilih yang akan bermain aneka gim seru di duniaku."

Manda tidak mengerti.

"Kau pindah dunia, sayang. Ketika kau pencet tombol di permainan Shooting Alien, kau masuk ke duniaku."

"Bagaimana bisa? Gak mungkin lah."

"Semuanya mungkin, sayang. Aku yang membuat dunia ini dan aku bisa menentukan siapa saja anak manusia yang ingin kuajak bermain."

"Aku tidak sudi bermain. Aku mau mencari adikku!"

Suara itu tertawa lagi. Lebih nyaring. Kini tertawanya mirip Joker versi Cameron Monaghan.

"Oh, bagaimana kalau kubilang aku tahu keberadaan adikmu. Oh jangan salah sangka, belum tentu aku yang menculik adikmu."

"Bohong!"

"Adikmu juga sama sepertimu, dia masuk ke dunia gim ku. Bedanya, dia sepenuhnya bersedia. Dia yang berkhayal ingin masuk ke dunia gim. Akhirnya, dia diculik oleh permainannya sendiri."

"Siapa kau? Tunjukkan mukamu!"

Dia tertawa lagi. "Muka itu tidak penting. Di duniaku, kau bebas memilih wujudmu. Ya, persis seperti permainan yang suka kau mainkan di ponsel pintarmu itu." Manda melihat dirinya tiba-tiba berubah jadi avatar yang dimainkannya di gim daring. Manda berjengit. "Ya, kau bebas memilih skin mu. Sebut aku Wong Heksa, dan dunia ini sebagai Heksaworld. Selamat datang, Manda Laswastika."

"Jika benar kau tahu keberadaan adikku, buktikan!"

Di depan Manda, layar pada permainan dance dance revolution berubah menampilkan kerangkeng bergariskan biru elektrik, di dalamnya ada Karing, meringkuk ketakutan. Kerangkeng itu kemudian berubah menjadi kubus berdinding elektrik. Seperti kubus Tesseract.

"Di mana adikku? Kembalikan dia segera!"

"Oh oh oh. Aku bisa saja langsung membawamu ke adikmu. Tapi wasiat darinya tidak seperti itu. Dia yang memintamu untuk mencarinya. Sebagai penebusan kau telah mengabaikannya di dunia nyata. Adikmu, Karin, minta diselamatkan olehmu."

Manda membelalak, tak terasa butir air mata menetes.

"Kak, selamatkan aku, kak. Tuntaskan tantangan-tantangan dalam permainan Heksaworld ini. Kutunggu kak." Suara Karin menggema, ada getar tangis di suaranya.

Manda menggeram. Dia menjambak rambutnya, menyesal telah mengabaikan Karin. Terengah-engah beberapa waktu, Manda kemudian menenangkan diri. Jika benar Karin menginginkannya untuk menyelamatkannya di Heksaworld ini, maka tidak ada jalan lain. "Bagaimana aku menyelamatkan Karin?"

"Tentu saja dengan memenangkan tantangan-tantangan yang kubuat dalam Heksaworld ini. Kau masih menyimpan koin yang kaumenangkan di mesin Ding Dong?"

Karin mengeluarkan koin yang berwarna perak.

"Ya, itu. Masukkanlah ke mesin permainan Shooting Alien. Lalu tekan start."

Manda percaya tidak percaya, dia melangkah menuju dor dor alien. Mencari slot koin, memasukkan koin perak itu, lalu menekan tombol start.

Seketika garis-garis biru menjalin segi enam menyala terang dan bergerak begitu cepat melibas segalanya. Dalam sekejap mata, tempat Manda berpijak menjadi hamparan hitam mengkilap yang bergariskan biru-biru menyala. Dia teringat film Tron.

"Nah, kau sudah resmi masuk ke permainan Heksaworld. Sebelum mulai, apa kau yakin ingin memainkannya? Karena bisa saja di salah satu permainan nanti, pertaruhannya semakin berat."

"Aku yakin." Demi Karin.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro