
Alih Rupa Massal
~mendadak banyak siluman~
Kemunculan hutan rimba dadakan itu mendadak viral. Orang-orang mengibaratkan pagar akar berduri itu seperti di dongeng putri tidur. Hutan rimba itu dianggap seperti putri malu pula, karena muncul, tapi membatasi diri. Nanggung.
Jelupang jari ramai orang berdatangan dari segala penjuru negeri. Selebritis juga ikut datang, berlomba-lomba membuat konten. Banyak pula yang buat video tiktok goyang mama muda di depan pagar akar berduri. Mereka bagai tobat sambal. Sering hutan itu bergetar akibat auman hewan buas. Orang-orang gemetar sebentar, lalu bikin konten lagi. Media lokal dan media asing juga ikut turun. Hutan rimba Jelupang, kehadirannya yang magis, berminggu-minggu jadi trending topik.
Tak ketinggalan, para paranormal mencoba memindai tempat itu. Menyusuri pinggiran hutan. Kehadiran hutan yang misterius itu tidak bikin orang-orang sekitar takut. Kesal mungkin iya, karena rumah dan kantor kelurahan jadi tergusur. Pada waktu kemunculannya, orang-orang untungnya sudah lebih cepat lari menyelamatkan diri. Orang-orang oportunis jadi punya lapak, mereka menarik ongkos dari setiap orang luar yang mau berfoto-foto atau bikin konten.
Ada yang jadian di sana. Ada juga yang putus. Ada juga yang memergoki pasangannya selingkuh. Banyak kejadian berlangsung di pinggiran hutan itu. Mendadak juga, Jelupang jadi tempat kemah. Anak-anak pramuka mendirikan kemah di pinggir jalan, di pinggir hutan. Dekat dengan pagar akar berduri. Dasar memang tak bisa dikasih tahu, ada anak yang kena penyakit aneh. Kulitnya melepuh. Itu diketahui gara-gara anak itu mencoba memotong pagar akar demi mengintip hutan di dalam. Oleh orang-orang oportunis sekitar situ, pembinanya dipalak. Kalau tidak memenuhi, mereka diusir.
Para pembuat konten tak kapoknya menerbangkan drone mereka demi merekam kondisi hutan di dalam. Padahal sudah berkali-kali drone pembuat konten sebelumnya, jatuh menyedihkan, kehilangan kendali dan daya. Dari drone yang ecek-ecek sampai yang harganya puluhan juta, jatuh juga pada akhirnya. Rekaman video tak dapat diselamatkan.
Saking viralnya, pemerintah daerah turun juga untuk menengok hutan rimba Jelupang itu. Petugas dinas pertamanan dikerahkan untuk membabat pagar akar berduri. Belum sampai perkakas mereka menyentuh akar-akar itu, setiap petugas langsung menggigil hebat. Pemerintah daerah jadi penasaran, mereka bawa helikopter untuk meninjau hutan itu. Namun mereka tak pernah berhasil terbang ke atas hutan. Setiap kali mereka berniat, helikopternya selalu mogok.
Sampai menyewa alat berat, tapi malah rubuh sendiri. Membahayakan warga. Pemerintah daerah malah diprotes ramai-ramai.
Dicek di foto satelit google pun, penampakan hutan itu buram, foto yang ada malah tersaji sebagai piksel-piksel rusak.
Kecuali tentu saja, cctv pohonnya Nuansa. Dari cawan, tim pohon piramid bisa mengawasi apa yang terjadi di dalam hutan. "Seberapa kuat akar pohon itu menjadi pagar?" tanya Wawan.
"Aku tidak tahu. Kita siap siaga saja selagi mencari tahu."
Memanfaatkan waktu yang ada, Wawan melatih koneksi batinnya dengan Simba. Ia dalam proses klaim yang paripurna. Ada satu pengetahuan yang terpicu. Bilamana kekuatan Astacakranya bercampur dengan khodam melalui proses klaim yang tepat, jurus-jurus baru akan lebih mudah terciptakan. Mengisi waktu, atas saran dari Nuansa, ia mencoba mengulangi jurus penggandaan bayangan. Alias Bunshin no jutsu. "Aku ada ide, kamu nonton saja kartun Naruto, siapa tahu dapat ilham. Kamu punya laptop?"
Wawan tahu Andro punya laptop. Maka ia menyamar jadi Andro, dan dengan santai ditemani Simba, pergi ke rumah Bu Andro. Sampai di sana, ia langsung memakai rupa Wawan hijau. Andro kebetulan ada di rumah.
"Itu tiba-tiba ada hutan, masih ada kaitannya dengan kamu Wan?" Andro penasaran.
Wawan tak bisa tidak bercerita. Ia mengungkapkan apa yang sedang terjadi dan agar Andro sama ibunya berhati-hati. Tetap di rumah saja. "Aku mau pinjam laptop."
Andro mengambilkannya. "Di hutan itu ada hewan buasnya? Jangan-jangan macan kumbang waktu itu datangnya dari hutan itu ya?"
"Iya, macan kumbang itu dari hutan itu. Sementara aku dan temanku sudah bikin pagar perlindungan untuk membendung hewan buas yang di dalam."
Simba memperingati Wawan, jangan terlampau bocor memberi informasi.
Wawan sengaja, pergi dari rumah Andro, menyamar sebagai Abah Simba. Ia menerapkan serbuk halimun, namun hanya sedikit. Hasilnya penampakannya sebagai Abah Simba lebih kelihatan seperti penampakan halus. Membuat orang-orang yang tak sengaja melihat jadi paranoid.
Simba menasehati, jangan gunakan kekuatan untuk mempermainkan orang. Ingatlah tujuan.
"Oke oke, Simba."
"Bentar. Ini mau dicolok ke mana?" Wawan baru sadar ketika sampai di markas.
"Jangan khawatir. Energi di dalam pohon piramid ini sama seperti listrik. Dan internet? Coba aja, kaget kamu paling." Nuansa cerita sedikit waktu awal dia dinobatkan sebagai penjaga perbatasan, dia mesti tidak tersentuh teknologi. Lambat laun dia sudah lebih jago, markas pohon piramid terpapar sedikit barang-barang modern, tak masalah.
Wawan mencolokkan kabel baterai laptop ke salah satu dahan yang menonjol. Ajaib. Betul. Ada aliran listriknya. "Walah. Beneran. Langsung nyambung internet. Kok bisa?"
"Gelombang yang merambat di udara, termasuk sambungan internet, bisa ditangkap oleh pohon ini. Keren kan?"
"Iya keren." Wawan mengunduh episode-episode Naruto. Supaya nyaman, ia membuat tempat duduk santai dari jejalin akar. Nuansa ikut juga di sebelahnya. Mereka pun mulai menonton. "Sepertinya aku bisa menyalin jurus-jurus Naruto dengan kekuatan Astacakra ini." kata Wawan optimis.
"Itu bakalan keren. Kalau tidak salah, jurus-jurus Astacakra itu tergantung kreatifitas."
Nuansa sudah membuat semacam bunyi peringatan kalau pagar akar berduri mulai ditembus dari dalam. Sudah seminggu belum kedengaran bunyinya. Menandakan belenggunya cukup kuat. Tapi kalau kata Wawan, "Kita mesti tetap waspada."
"Eling las waspada." Tambah Nuansa. Wawan tidak paham bahasa Jawa. Nuansa menjelaskan artinya.
Sesekali Nuansa turun dari kursi nontonnya dan mengecek cawan. Penghuni hutan itu masih berwujudkan hewan. Pindah-pindah cctv pohon, Nuansa tidak menemukan sosok yang melukai Wawan. Dalam perpustakaan cawannya, sosok itu tidak masuk dalam golongan apa pun. Dia tidak tampak seperti siluman. Wawan juga memastikan itu. Dia sesuatu yang lain, bukan siluman, bukan Gandarupa. Bila saja ada Gandarupa yang jahat. Kulitnya yang bersisik menjadi satu-satunya petunjuk. Dia juga bukan Raikewan. Sesekali Wawan berubah jadi elang untuk memantau dari udara. Hutan itu kini tampak normal. Wawan juga tidak menemukan sosok itu. Wawan berjanji kepada Wana Jaga, ia akan menemukan cara untuk mengembalikan mereka ke wujud orang dan membawa mereka kembali ke semesta Watukayu.
Tapi bagaimana?
Beberapa kali Wawan mendarat, namun langsung diserbu hewan-hewan buas. Lantas terbang lagi. Dalam beberapa kesempatan saja ia dapat menemukan Wana Jaga dalam bentuk ular dan dapat berkomunikasi melalui getaran desis. "Tolong kami." Desis Wana Jaga. "Dia akan melepaskan kami semua ke dunia kalian."
"Siapa dia?"
Wana Jaga tak bisa menyampaikan. Kentara ketakutan.
"Kau tak bilang kalau bisa berubah wujud jadi manusia?" protes Wawan ke Simba.
"Ketika diperlukan, aku berubah jadi wujud manusia." Jawab Simba.
"Jangan, lebih baik kamu tetap sebagai singa. Biar terasa seperti Narnia." Kata Nuansa.
Wawan dan Simba mengernyit. Lalu Nuansa membuat mereka menonton film Narnia.
"Aslan. Nama yang keren." Tanggap Simba.
"Tidak, Simba lebih keren." Wawan berubah jadi monyet dukun Rafiki seperti di film Lion King, dengan ukuran besar sehingga ia bisa mengangkat Simba. Nuansa terpingkal melihatnya.
Setelah itu Wawan mencoba jurus bunshin Naruto pakai gerakan jari yang rumit itu. Dengan konsentrasi mengakses energi Astacakra. Ia berhasil mengulang penciptaan bayangan ganda yang cukup berwujud. Ia coba lagi menjadi dua atau tiga bayangan. Berhasil. Namun cukup menguras tenaga.
Dari air cawan, Wawan memperoleh energi terbarukan. Ditepuktangani oleh Nuansa, ia mencoba terus penggandaan diri lebih banyak. Sampai kira-kira ia tidak perlu menguras banyak tenaga. Salah satu cara untuk melakukannya adalah bersatu dengan Simba. Mereka berhasil menciptakan bayangan ganda sampai dua puluh.
Pemuda yang dulu kena terkam macan kumbang, lukanya tak sembuh-sembuh. Dia dirawat di rumah sakit terdekat. Karena keluarga tak sanggup menanggung biaya perawatan sebab mereka tak mengurus asuransi Kesehatan, maka terpaksa dibawa pulang. Mencari dukun untuk mendapatkan obat herbal penutup luka.
Keputusan itu berakibat fatal. Macan kumbang yang menerkam pemuda itu bukan hewan biasa. Ada sesuatu yang dioleskan pada cakar dan taring macan kumbang. Sehingga membuat lukanya menginfeksi lebih lama. Di rumah pemuda itu menggeliat terus kesakitan. Tengah malam dia melolong bagai serigala. Di siang bolong dia menggeram seperti macan. Pada hari ketujuh di rumah, pemuda itu berubah jadi macan kumbang.
Jelupang heboh lagi.
Macan kumbang jadi-jadian itu mengamuk dan menerkam siapa pun. Pada subuh dia seutuhnya berubah jadi macan, satu keluarganya kena terkam. Satu keluarga itu, dua belas jam kemudian, berubah juga jadi hewan-hewan. Aneka jenis.
Tak terbendung. Seketika satu RT berubah jadi hewan-hewan, yaitu siapa pun yang kena terkam hewan jadi-jadian.
Cawan Nuansa berbunyi nyaring. Menyuarakan tanda bahaya. Wawan segera melihat apa yang sedang terjadi. "Astaga, orang-orang berubah jadi hewan."
Hewan-hewan jadi-jadian itu menuju pinggiran hutan rimba dan berusaha membobol pagar akar berduri.
Ini saatnya Wawan panik. Bagaimana mengatasi halmacam itu?
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro