| TYPED 03 |
Ost. Han - Mystic Messenger OP music box vers
===•===
what!?
===•===
.
..
Kenapa semua terlihat putih?? aku di mana? aku segera saja bangkit dari posisi berbaringku, hanya menemukan aku tengah berada di antah berantah. Tunggu dulu....
Aku mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi pada chapter sebelumnya, oh ya aku mendownload sebuah game otome online lalu--"
"Apa kau mendapat pesan misterius?"
Perhatianku langsung ku arahkan kepada si pemilik suara. Hanya melihat seorang lelaki berambut merah bak tomat dan berkacamata dengan senyuman aneh. Huh? siapa dia? kenapa rambutnya berwarna merah? kenapa dia tersenyum? kenapa dia pake kacamata? kenapa dia mengenakan bando telinga kucing? aku di mana!? HELEP!
"Woah woah santai MC, aku akan menjawab pertanyaan-pertanyaanmu nanti. Tapi, sebelum itu biarku jelaskan bagaimana kau bisa berada di sini."
=_= orang ini bisa membaca pikiranku!?
"You betcha."ujarnya mendecakkan lidah dan mengedipkan mata. Aku memasang wajah WTF sebelum langsung saja mengguncang-guncangkan tubuhnya.
"KEMBALIKAN AKU!! KEMBALIKAN!!"seruku masih mengguncang-guncangkan tubuhnya sampai membuat bando kucing miliknya terlepas.
"DATA INTERNETKU MASIH MENYALA!!"
Say goodbye to my kuota.
"Santai MC santai, atur nafasmu!"Dengan santainya ia berkata dengan senyuman bodoh itu. Aku hanya bisa menggigit tisu dan menangis frutasi. TvT aku di mana? aku siapa? kalian siapa?
"MC tenangkan dirimu dan dengarkan aku."
"EMCEH PALA LU!"sahutku ngegas. Si lelaki tomat itu hanya tertawa kikuk sebelum kemudian memasang ekspresi serius bak orang lagi main catur (?) dan menyentuh kedua bahuku.
" Dengar MC--"
"[Username]."
"[Username]. Aku bu--"
"Sebenarnya namaku [Name]."
.......
Laki-laki itu menarik napas lalu memasang senyum sabar.
"Baiklah, [Name]. Aku akan jelaskan bagaimana kau bisa berada di sini tapi, sebelum itu biar aku memperkenalkan diri. Namaku--"
"Mr.tomatoes."
.....
"Namaku--"
"Sumanto."
.....
"Bukan, tapi namaku itu--"
"Ah aku tahu! pasti Bowo!"
Krek.
Dalam satu detik kacamata lelaki itu retak, ekspresinya berganti dengan ekspresi kesal tapi masih terap tersenyum. Sepertinya ia penganut ”senyum itu ibadah”. Lagian juga dia terlalu berbelit-belit daritadi, langsung ke intinya saja kenapa sih.
"Seven Zero Seven, itu namaku."
Aku hanya memasang ekpresi cengo gak ngerti. Orang tua mana yang memberi nama anaknya dengan nama angka romawi? oh tunggu..., zaman sekarang itu bukanlah hal tak biasa lagi. Aku diam-diam bersyukur orang tuaku memberi nama normal dan tidak greget seperti orang tua jaman naw.
Aku menghela napas sebelum kemudian menyentuh pundaknya memberi tatapan kasihan, yang ia balas dengan tatapan bingung.
"Jadi...ahem, kau bisa berada di sini karena kau adalah MC yang ke-707 ribu! (?)."
"Ha?"Aku menatapnya bingung sekaligus kaget. Apa yang dia maksud--" oh tunggu tunggu tunggu dulu!
"Ma-maksudmu aku masuk ke dalam game pesan ghaib ini!?"
"Ya, dan jangan sebut pesan ghaib kedengerannya gak elit tahu."
Glek.
Ini bukan mimpi'kan? aku menampar-nampar pipi lelaki bernama tujuh kosong tujuh bukannya pipiku, biar gak sakit.
"O-oi! Hentikan!"
Aku menggigit kukuku yang pendek (?) mengedarkan pandanganku ke sekitar, tidak ada apapun di sini kecuali aku dan tujuh kosong tujuh juga kode-kode aneh yang berterbangan di udara.
"Jadi?"Seven mengeluarkan suaranya kembali seraya mengelus-elus kedua pipinya yang sekarang merah seperti warna rambutnya. Jangan tanya kenapa aku mempersingkat namanya jadi Seven saja karena terlalu kepanjangan kalau disebut lengkap.
Ini adalah hal paling tak masuk akal yang pernah kualami, bagaimana aku bisa masuk ke dalam dunia game?
"Tak ada yang tidak mungkin jika takdir telah berkata."kata Seven bijak. Aku menghela napas, tetap saja ini sulit diterima oleh akal sehatku. Apa ini cuma mimpi saja? ya pasti begitu! mungkin ini efek begadang semalam.
"[Name] kau mendapat Bad ending ketika pertama kali main'kan?"Seven bertanya membuatku yang tadinya sibuk perang otak menoleh. Kalau dipikir-pikir sepertinya aku mendapat bad ending ketika awal permainan. Ah aku jadi ingat.
"Si tidak diketahui--"
"Ah kasihan sekali. Dapat bad ending di awal permainan, tidak aneh sih untuk para noobs hahaha-ohok!"
Aku mencekik leher Seven dengan aura kegelapan menguar di belakangku seraya menatapnya tajam. Seven menepuk-nepuk tanganku memohon untuk melepaskan lehernya karena ia mulai kesulitan bernapas. Ah mengapa orang ini menyebalkan sekali? akhirnya karena aku tidak ingin catatan amalku ternodai aku pun melepaskannya.
"Hooh-- kau gadis yang kuat ya [Name]."
"Terima kasih."
Seven tertawa dengan suara seraknya yang membuat fansnya berimajinasi liar. Eh lupakan apa yang barusan kukatakan.
"Okay jadi, kenapa kau membawaku ke sini?"Aku memutuskan bertanya setelah rasa kaget dan bingungku mereda.
"Berhubung kau adalah MC yang spesial diantara MC lainnya. Aku ingin memberikan hadiah dan juga fans service untukmu."jelas Seven sembari tersenyum yang menurutku lumayan ganteng. Lumayan ya! jangan salah paham.
Dia bilang hadiah dan fans service tadi? uwah~ sepertinya ini bukanlah hal buruk. Kalau begini aku tidak masalah mau mimpi atau bukan.
"Hadiah seperti apa?!"tanyaku penasaran plus bersemangat. Seven tersenyum pepesoden dan memperbaiki kacamatanya yang melorot.
"Kau akan melihatnya nanti setelah membuka pintu ini."
Huh? pintu mana? aku tidak melihat ada pin--"
Ting Ting!
Benar saja, mendadak muncul sebuah pintu berwarna oranye dan bertuliskan 'Welcome 606-- MC.' apa itu semacam pintu ke mana saja? ;;
"Semoga kau menyukai hadiah kecil dariku." Seven berkata dengan masih tersenyum, sedangkan aku tidak dapat menjelaskan perasaanku pada saat ini atau bahkan mengatakan sepatah kata. Masuk ke dalam dunia game otome kesukaan para gadis pemilik hati kesepian dan bertemu para ikkemennya adalah merupakan impian semua gadis sepertiku!
Ada rasa excited juga takut ketika aku melangkahkan kakiku mendrkati pintu bersangkutan. Apakah yang terjadi ketika aku keluar dari pintu ini? apakah aku akan dipertemukan oleh salah satu ikkemen itu? memikirkan hal itu membuatku tak kuasa menahan sisi fangirlku untuk keluar.
Aku pun membuka pintu itu dan melangkah keluar dengan senyuman dan perasaan bahagia tak menentu.
Ibuuu!! impianku sudah terwujud!!!
"Oh ya aku lupa mengatakanmu satu hal-- eh [Name]?"
=== She left the chatroom ===
68%
”Nothing is impossible in dream.”
--’ Unknown
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro