Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

15. Musuh dari masa lalu

Omoo hai! Ada yang kangen cerita ini nggak? Wkwk maaf baru update, habis mengumpulkan kepercayaan diri lagi soalnya 😩🙏 terus lagi semangat buat cerita di SG juga, yang belum mampir boleh mampir ke igku: deoksiribosa_

....

Dahyun kaget banget pas dapat kabar kalau ayahnya masuk rumah sakit karena di hajar sama preman debt collector penagih hutang itu. Memang kini Ayah Dahyun sudah memulai kembali usaha baru dan cukup berkembang dari sebelumnya, tapi seperti tidak belajar dari kesalahan, Pak Jacob kembali meminjam uang dari para rentenir dan begitulah resikonya, bunga nya setiap bulan bertambah.

Karena ada kedai ayam baru di dekat kedai ayam milik Pak Jacob, maka dari itu penghasilannya akhir-akhir ini jadi menurun dari biasanya sampai Pak Jacob tidak mampu untuk membayar cicilan hutangnya.  Hingga akhirnya Pak Jacob berakhir di IGD karena mendapat luka-luka yang cukup parah.

Meskipun ayahnya pernah melakukan kesalahan di masa lalu, tapi Dahyun dan Jackson menyadari bahwa sebenarnya kasih sayang ayahnya sangat besar terhadap mereka. Segala cara selalu dilakukannya untuk mencukupi segala kebutuhan anak-anaknya meski dirinya harus bersakit-sakit. Pak Jacob juga masih mencari cara agar bisa membebaskan istrinya dari jeruji penjara meski sampai saat ini belum juga menemukan titik terang dan kejelasan atas kasusnya.

"Ayah!" seru Dahyun dan Jackson saat baru sampai di IGD dan melihat ayahnya yang terbaring lemah.

"Ayah kenapa ngga bilang-bilang kalau ada hutang? Kan Jackson sama Dahyun bisa bantu yah..." tutur Jackson yang merasa khawatir.

Pak Jacob tersenyum, "Ayah gapapa nak, kalian fokus belajar saja, uang yang kalian dapat dari hasil kerja sampingan itu buat kalian jajan saja." Dahyun langsung menggeleng.

"Ngga gitu ayah..kalau emang urgent gini harusnya ayah minta bantuan ke aku atau abang, dari pada ayah babak belur gini lebih baik uang aku yang dipake buat bantu ayah bayar hutang," balas Dahyun dengan sedikit terisak.

Pak Jacob jadi ikut sedih, "Maafkan ayah belum bisa jadi ayah yang baik buat kalian, maafin ayah selalu jadi beban—"

"Cukup ayah! Jangan ngomong kayak gitu lagi, Dahyun gak suka!" Pak Jacob pun tersenyum tipis.

"Terimakasih Tuhan sudah mengirimkan saya anak-anak sebaik ini..." ucap Pak Jacob dengan mata berkaca-kaca.

......

Jackson terpaksa harus pulang duluan dari rumah sakit malam ini karena mau ada meeting online penting, jadinya malam ini Dahyun jagain ayahnya sendirian. Kata pihak rumah sakit, ayah Dahyun lebih baik dibawa pulang besok saja ketika kondisinya sudah benar-benar pulih.

Dahyun kini berjalan gontai ke arah kamar mandi, namun langkahnya tiba-tiba berhenti saat melihat sesosok perempuan yang baru saja keluar dari kamar mandi. Kakinya sontak membeku, rasanya ingin lari tapi entah kenapa sulit, dan sialnya perempuan itu pun memanggil Dahyun.

"Eh ga nyangka bisa ketemu lagi sama anak napi disini, apakabar.." gadis itu mendekat ke arah Dahyun yang tadinya sudah berancang-ancang untuk balik badan. "Dahyun?" Lanjutnya dengan nada yang sangat menyebalkan. Dahyun mengepalkan tangannya kesal. Dirinya tak ingin lagi terlihat lemah dihadapan gadis bernama Veronica yang dulu selalu membullynya saat SMA.

"Baik, sangat baik," balas Dahyun dengan tatapan dingin nya.

Veronica tertawa, "Oh kayaknya berita kalau ibu lo koruptor dan tukang hutang itu belum nyebar di kampus lo ya? Pantesan aja lo masih bisa hidup tenang kayak gini!" Dahyun semakin mengepalkan tangannya sampai buku-buku jarinya memutih.

"Ck bukan urusan lo!"

"Hmm tapi gapapa, gue udah cukup puas kok liat lo menderita selama di SMA, gue juga udah dapet yang gue mau, so jangan ganggu lagi hubungan gue sama Jimin!" lanjut Veronica dengan nada yang meninggi. Dahyun muak, apalagi setelah mendengar kembali nama lelaki yang telah menanamkan luka di hatinya dahulu. Rasanya semua kenangan pahitnya dulu kembali menghantuinya dalam sekejap.

Veronica mendekat ke arah Dahyun, dirinya menatap Dahyun dengan tatapan mengancam. "Asal lo tau aja ya, Jimin udah resmi jadi tunangan gue! Tapi gue kesel karena dia masih aja nyari-nyari lo selama ini! Dia masih ngeharepin lo, gue ga terima, pokoknya kalau sampai Jimin ketemu sama lo dan berpaling dari gue, gue gabakal tinggal diem! Gue sebarin berita itu sampe lo ga bisa hidup tenang!"

Dahyun tertawa kecil, "Ck sebarin aja sebarin! lagian gue emang udah biasa sendiri, siapa juga yang bakal peduli sama kehidupan gue?"

Dahyun menatap Veronica dari atas sampai bawah dengan tatapan meremehkan, "Kenapa? Oh lu pesimis banget ya? Lo takut kalah saing kan sama gue?"

Veronica mengepalkan tangannya, emosinya sedikit tersentil dengan ucapan Dahyun barusan, "Huh udah ya, sia-sia waktu gue dari tadi ladenin orang gak jelas." Dahyun langsung saja berlalu menuju rooftop, rasanya ia membutuhkan udara segar sejenak untuk malam ini.

"Anjir! Awas aja lo!" seru Veronica dengan sedikit menjerit, namun Dahyun seakan menulikan telinganya dan tak peduli.

Tanpa sadar sedari tadi ada yang memperhatikan kejadian itu dari jauh. Setelah melihat Dahyun pergi menuju rooftop, lelaki itu pun langsung mengikuti Dahyun secara diam-diam.

Kini Dahyun berdiri di pinggiran rooftop, memandangi pemandangan malam hari yang bergemerlap lampu yang cukup memanjakan mata. Sempat terbesit beberapa kali dalam benak Dahyun untuk loncat dari atas sana. Dahyun lelah, apalagi ia tidak punya tempat untuk bercerita, sejak dulu dia tidak punya teman soalnya. Pernah waktu SMA Dahyun bersahabat dengan Jimin dan Veronica. Setelah mendengar kabar yang sangat mengejutkan tentang ibunya dari Jackson, Dahyun akhirnya memutuskan untuk bercerita pada Jimin dan Veronica. Dulu Dahyun benar-benar merasa terlalu percaya dan yakin pada dua sahabat nya itu. Hingga akhirnya suatu hari saat Jimin sedang berdua dengan Dahyun, lelaki itu mencoba untuk mengungkapkan perasaan nya pada Dahyun. Veronica yang baru saja ingin menghampiri mereka dan mendengarkan percakapan antara Dahyun dan Jimin jadi bergejolak marah. Karena sejauh ini Veronica menaruh perasaan pada Jimin namun sengaja ia tahan karena berpikir takut persahabatan mereka hancur. Tapi melihat Jimin malah mengungkap perasaan nya pada Dahyun membuat Veronica murka.

Tanpa pikir panjang, Veronica pun menyebar laman berita yang menampilkan perihal masalah ibu Dahyun sampai seantero sekolah tau. Di laman berita itu disebutkan bahwa kasus korupsi ini bahkan sampai memberikan kerugian pada negara.
Dahyun sangat benci mengingat bagaimana orang-orang di sekolah SMA nya dulu sangat mudah tergiring opini dan berita yang di sebar oleh Veronica. Bahkan beberapa mulai ikut-ikutan untuk membully dan mengolok-olok Dahyun. Mungkin bagi mereka hal itu sangat menyenangkan sehingga mereka terus melakukannya tanpa memikirkan dampak jangka panjang yang akan ditimbulkannya. Padahal mereka bisa saja melenyapkan nyawa seseorang dengan berlaku seperti itu.

Dahyun tertawa, jika dipikir-pikir harusnya seseorang bisa gila jika mendapat perlakuan yang sama seperti yang diterimanya. "Kok bisa ya hidup sebercanda ini sama gue, kayak susah banget mau buat gue bahagia." tanpa terasa air mata Dahyun mulai meluncur di pipi mulusnya, Dahyun tidak mau terlihat selemah ini dengan menangis tapi bagaimanapun dirinya masih manusia yang memiliki perasaan.

"Apa kalau sekarang gue ajak takdir bercanda lagi dia bakal nanggepin ya?" Dahyun mulai melangkah maju, berpikir untuk melompati pembatas rooftop yang tak terlalu tinggi itu. Air mata nya turun semakin deras dari matanya yang indah itu. Dadanya sesak dan terasa sakit.

"Kak jangan!" tiba-tiba saja ada suara seorang lelaki yang menghampirinya dan memeluknya dari belakang, membuat Dahyun tidak bisa bergerak.

"Lepas!!" Dahyun menjerit sambil berusaha meloloskan pelukan lelaki yang baru saja datang itu.

"Gak mau! Kak Dahyun jangan aneh-aneh deh!"

....

Gimana gais? Siapa itu yang nahan Dahyun wkwk kok bisa dia ada disitu 🤭

Anw makasi banyak yang masih setia baca ini! Aku bakal namatin ini gimanapun caranya, di draft dikit lagi end sih so stay tune ya!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro