13. Tak disangka
Gak kerasa udah sebulan ini Dahyun jadi guru privatnya Jungkook, selalu nemenin Hari Sabtunya Jungkook buat belajar bareng. Mood belajarnya Jungkook jadi lebih naik, tadi aja Jungkook laporan ke Dahyun kalau nilai kuisnya di matkul kimia organik yang rumit itu akhirnya dapet kepala 8. Sebelum-sebelumnya Jungkook ngga pernah ngerti sama matkul itu, setiap dosen ngajar tuh kayak ngang ngeng ngong aja gitu, tapi diajar Dahyun dia bisa dengan mudahnya mengerti.
Jungkook dengan bahagianya nunjukin ssan hasil kuisnya kemarin ke Dahyun, gemes banget kayak anak SD habis dapet nilai 100 terus nunjukin ke mama nya.
"Kak Dahyun harus bangga sama aku bisa dapet nilai diatas 8! Makasih banyak ya kak berkat didikan kakak aku jadi ngerti matkul ini, terharu banget!" ini Jungkook saking senengnya sampe mau meluk Dahyun, untung Dahyun langsung kayak berdehem gitu.
"Ekheem mau ngapain?" Jungkook langsung narik kembali tangannya yang tadi sudah terulur itu dan meletakannya dibelakang tubuhnya.
"Hehehe maaf kak kelepasan, suka heboh gitu soalnya aku sama Eunha dan Mina juga."
"Saya gak peduli," balas Dahyun dengan cuek seperti biasanya, Jungkook hanya mampu menghela nafasnya saja menanggapi kakak aspraknya itu, untung sayang.
"Oh iya kak ada pesan dari ayah, katanya ayah mau ngomong penting sama kakak, habis ini kakak ngga ada acara kan? ayah minta aku buat bawa Kak Dahyun ke rumah soalnya, gimana kak?" tanya Jungkook memastikan, ini Dahyun udah langsung mikir aja kalau si ayahnya Jungkook mau ngasih dia gaji pertamanya.
"Mau ngapain?" tanya Dahyun memastikan.
"Mau ngenalin kakak ke orangtua aku, aku mau serius sama kak Dahyun." Dahyun memutar bola matanya malas, "Kan saya udah pernah bilang saya gak mau sama berondong, apalagi orangnya rese kayak kamu!"
"Ya gapapa itu pilihan kakak saat ini, yang penting aku kan usaha dulu, kita liat aja nanti ya kak!" seru Jungkook yang terlampau percaya diri.
"Hmm bodo amat ah, biarin deh kamu cape sendiri ntar."
"Udah pokoknya kak Dahyun harus mau aku bawa ke rumah! aku culik kak Dahyun habis ini!" Dahyun pun akhirnya hanya menghela nafasnya saja, yasudahlah daripada gak dimulai-mulai ini belajarnya, biarin iyain aja biar cepet.
Akhirnya benar saja setelah selesai belajar Jungkook udah narik-narik aja tu tangannya Dahyun buat ikut dia. "Ayoo kak cepetan nanti keburu hujan deres!" ajak Jungkook yang agak khawatir karena hujannya sekarang udah mulai turun meski masih gerimis sedangkan Dahyun masih terlihat denial terhadap ajakannya.
"Rumah aku gak jauh kok kak, dijamin deh kepeleset juga nyampe dari kampus mah."
"Yaudah saya jalan kaki aja sendiri, rumahnya di komplek asri sebrang kampus itu kan—aaaaa! Apa apaan kamu! Turunin saya!" Jungkook yang sudah benar-benar greget akhirnya menggendong Dahyun ala karung beras dan membawanya ke parkiran motor. Dari tadi Dahyun udah jerit-jerit aja kayak orang lagi di culik.
"Kurang ajar banget kamu!" umpat Dahyun sesaat setelah Jungkook menurunkannya di dekat motornya.
"Ayo kak naik, aku mau tanggung jawab anterin kakak sampe nanti balik ke rumah kakak, tapi mampir dulu ke rumah aku kak, cepet hujannya mulai deres!" akhirnya karena kepepet, mau gak mau Dahyun naik ke atas motor hando Jungkook dengan terpaksa.
"Pegangan yang bener kak!" seru Jungkook saat menyadari Dahyun malah pegangan ke belakang, Jungkook agak khawatir soalnya dia mau ngebut. Tanpa aba-aba Jungkook langsung aja narik tangan Dahyun yang tadinya kebelakang itu buat meluk dia erat.
"Peluk aja aku kak, mau ngebut soalnya!" Dahyun masih mencerna apa yang baru saja terjadi barusan.
"Hee apaaan aa!" baru aja Dahyun melonggarkan pelukannya pada tubuh bidang Jungkook itu Jungkook sudah terlanjur menjalankan motornya dengan sangat kencang.
"Nah kan kata aku juga pegangan yang bener kakak cantik!" Dahyun mendengus di belakang punggung Jungkook, "Dasar modus!" kebetulan karena mereka mengebut Jungkook jadi tidak mendengar apa yang diucapkan oleh Dahyun. Dari jarak sedekat ini aroma tubuh Jungkook yang beraroma citrus yang segar dapat tercium dengan sangat baik. Rasanya nyaman sekali bersandar dibalik punggung lelaki ini.
Baru saja Dahyun beradaptasi dengan punggung lebar nan nyaman ini, mereka sudah sampai saja di tujuan, hanya 20 detik!
"Udah sampe kak, kan apa aku bilang juga kepeleset nyampe!" seru Jungkook dengan semangat, Dahyun hanya mengiyakan saja, dia masih kesal dengan insiden tiba-tiba digendong kayak tadi.
Pager rumahnya Jungkook ini langsung dibukakan oleh anak remaja laki-laki yang nampaknya masih duduk di bangku SMP. "Aa masuk aa! hujannya makin deres ini!" Dahyun pun turun dari motornya begitupun dengan Jungkook yang kini menuntun motornya untuk masuk ke dalam parkir di rumahnya yang tidak terlalu besar. Ini pertama kalinya Dahyun menginjakan kaki di rumah pak dosennya itu, ternyata Pak Zainal memang sangat sederhana, rumahnya pun minimalis saja tapi terlihat nyaman.
"Kakak duduk aja dulu biar aku panggilin ayah." Dahyun hanya mengangguk saja saat dipersilahkan duduk oleh Jungkook. Dahyun pun melihat ke sekelilingnya dimana banyak sekali foto-foto Jungkook dari baru lahir sampai wisuda SMA nya. Dahyun jadi iri, Jungkook dibesarkan di keluarga yang sangat baik, tidak seperti dirinya.
"Wah kakak putih banget!" seru Jungwon yang tiba-tiba duduk disamping dirinya, Dahyun yang sedang melamun pun cukup kaget dengan kemunculan anak remaja itu.
"Yaampun maaf kakak kaget ya? tenang kak aku kecil-kecil gini bukan tuyul kok." Dahyun malah mengerenyit mendengar penuturan Jungwon itu terus dirinya malah jadi tertawa.
"Hahaha kamu lucu banget sih, siapa juga yang mikir kayak gitu," balas Dahyun sambil menggeleng-geleng. Emang ni sekeluarga random semua kayaknya.
"Spill skincare nya dong kaa, kemarin aku ditolak sama cewek, katanya aku item kak, aku nyesel deh pas SD sering nyari kepiting di sawah setiap pulang sekolah, diajakin A Azka padahal, tapi dia mah tetep ganteng, kok aku jadi dekil gini ya kak."
Saat sedang berbincang dengan Jungwon, Pak Zainal pun muncul di ruang tamu tersebut,"Haduh haduh Jungwon...kamu mah kebiasaan suka gangguin tamunya ayah, sana bantuin mamah nyiapin suguhan!" Jungwon pun meringis dan segera pergi dari sana.
"Hehe maafin ya teteh cantik! aku ke belakang dulu!" Pak Zainal pun hanya menggeleng-geleng melihat kelakuan anak-anaknya yang aneh itu.
"Syukurlah mbak Dahyun mau dibawa kesini sama A Azka, apakabar mbak sehat?" tanya Pak Zainal sebagai awalan setelah mendudukan dirinya di sofa yang berbeda dengan Dahyun.
"Baik pak sehat seperti yang bapak lihat saat ini."
"Syukurlah, oh iya mbak Dahyun terimakasih ya sudah mengajari anak saya yang bandel itu dengan sabar, saya juga senang melihat progress nilainya setelah mengikuti privat bersama mbak," ucap Pak Zainal dengan sorot mata yang tampak tulus, wajahnya yang sudah terlihat sedikit berkerut itu tetap terlihat tampan dan segar, pantas saja Jungkooknya juga tampan.
"Bukan apa-apa pak, saya senang bisa mengajari anak bapak, malah harusnya saya yang berterimakasih pada bapak karena sudah mau menjadi dosen pembimbing saya, doakan ya pak minggu depan akan mulai penjurian."
"Saya doakan semoga menang dan sukses, oh iya kapan-kapan ajak tuh anak saya buat ikut lomba, nanti saya siap jadi pembimbing lagi," celetuk Pak Zainal yang langsung di setujui oleh Jungkook.
"Iya kak kapan-kapan ajakin aku kalau lomba, kayaknya seru!" Dahyun cuma nyengir aja nanggepinnya.
Dari arah dapur, tampak seorang wanita datang membawakan dua mangkuk baso aci dan dua gelas teh manis hangat untuk Jungkook dan Dahyun serta segelas kopi untuk sang ayah.
"Yeay makasih mamah!" seru Jungkook semangat saat mamanya membawakan cemilan favoritnya.
"Ayo dimakan ya neng geulis---loh?" mamanya Jungkook keliatan kaget banget pas habis meletakan segala bawaannya dari atas nampan ke atas meja dan saat mendongak mendapati detail wajah Dahyun untuk pertama kalinya. Tangannya yang masih memegang nampan itu sontak bergetar, jantungnya berdetak lebih cepat dari sebelumnya.
*Geulis: cantik
"Kamu Dahyun kan? anaknya Pak Jacob?" tanya sang mamah dengan nada terkejut.
"I--iya bener tan, kok tante bisa kenal say--" tanpa aba-aba kini mamanya Jungkook malah langsung meluk Dahyun dengan sangat erat.
"Mama kangen banget, akhirnya mama bisa ketemu lagi sama kamu nak..."
..............
Hyahyahya gimana neh jd Emaknya Jungkook ini Emak nya Dahyun juga apa gimane :DDDD
Btw ada yang nunggu gak ya, dah lama banget nih aku ga update soalnya lagi hectic RL hoho, padahal ini draft udah bersarang dari kapan tau hahaha :" ingetin aja aku ya kalau dah lamaa banget ga up, nanti ku brojolin draftnya
Makasi banyak yang masih setia baca dan meramaikan! ILY 8000!
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro