Berat (YuutaMaki)
Tangannya ia tatap, memang bersih tanpa noda apa-apa, tetapi maniknya melihat darah imajiner yang membasahi. Darah yang keluar dari anggota klan yang ia tarik paksa nyawanya.
“Maki-san, pasti berat melalui semua ini. Aku akan menemanimu untuk menghadapi apa yang akan terjadi ke depannya.”
Persis dengan setahun yang lalu, Okkotsu Yuuta kembali menghadirkan rona di wajah perempuan muda itu menggunakan kata-katanya. Meski terlihat lebih sangar dari sebelumnya, ia tetap Yuuta yang membuat jantung Maki bekerja cepat karena kepolosannya.
“Yah ... terima kasih, kurasa kau tak perlu selalu berada di sampingku. Aku bisa melindungi diriku sendiri.”
“Baiklah. Bagaimana kalau kita makan sekarang? Kita harus punya energi untuk selanjutnya.”
Jujutsu Kaisen © Akutami Gege
Berat © susukadaluarsa
Warning: ooc, typo(s), spoiler, tidak terlalu mengikuti alur canon, dll
Pairing: Okkotsu Yuuta x Zen'in Maki
“Kau cukup makan itu saja?”
“Kurasa iya, nanti pesan lagi kalau kurang kenyang.”
Perih di separuh tubuh dan perutnya yang lapar baru Maki rasakan sekarang. Walau sudah diobati, luka bakar yang ia dapat tetap menimbulkan rasa panas yang sakit.
Dalam waktu singkat sudah banyak yang terjadi. Pertarungan di Shibuya menjatuhkan banyak nyawa manusia, dari rakyat sipil ataupun pembasmi kutukan. Orang-orang yang berbicara dan tertawa bersamanya beberapa hari yang lalu kini tak jelas nasibnya. Setelah itu ia kehilangan adik kembarnya dan membunuh satu per satu klannya, sesuai permintaan terakhir Mai—juga kemarahan yang tersimpan di hatinya selama bertahun-tahun.
Kematian seseorang dan genangan merah yang pijak adalah dua hal yang banyak ia lihat sejak malam di Shibuya. Semuanya bak mimpi buruk yang tak diharapkan terjadi, tetapi di dunia jujutsu mereka harus siap dengan risiko dan kemungkinan terburuk.
“Maaf, porsi makanku terlalu banyak.”
“Tidak apa-apa, Maki-san. Kau perlu energi sesudah pertarungan di Shibuya dan melawan klanmu.”
“Sekali lagi terima kasih.”
Zen'in Maki, gadis yang tampil kuat, dingin, dan tak tersentuh itu tetap saja manusia yang punya sisi rapuh. Walau ia sembunyikan di balik manik emasnya yang tajam, ada celah kesedihan di sana. Aura dan fisiknya jadi lebih kuat, tetapi tidak dengan hatinya 'kan?
“Tidak apa-apa, kita teman.”
“Teman, ya.”
Akhir Oktober yang mengantarkan angin dingin adalah hari-hari berat ahli jujutsu dimulai. Selepas ini mereka harus mengikuti culling game, entah siapa yang akan bertahan hingga akhir nanti.
Yuuta maupun Maki betah di keheningan, tidak pantas rasanya mengobrol ringan atau tertawa kecil di saat nasib rekan-rekan mereka tak ada yang jelas. Di situasi seperti ini, nyawa masih menetap di raga saja hal yang sangat beruntung.
“Setelah apa yang kuperbuat pada klan Zen'in, para petinggi jujutsu takkan tinggal diam, kita harus berpisah. Kalau kita bersama, kau akan diincar untuk dieksekusi. Di kondisi sulit ini kita perlu banyak petarung,” ucap Maki setelah ia dan Yuuta keluar dari restoran cepat saji.
“Ya sudahlah. Sampai jumpa lagi, Maki-san. Jaga dirimu baik-baik.”
“Kau juga, jangan biarkan dirimu mati.”
Maki melambai, ia lenyap di kumpulan manusia yang berlalu lalang. Yuuta masih tegak di titik perpisahannya dengan Maki. Ia harap gadis kuat itu bisa dijumpai di lain waktu.
Ah, tak ada waktunya memikirkan masalah hati. Ada hal penting yang harus lebih dipikirkan.
THE END
Aku rasa gaya menulisku menurun tapi aku tetap pengen ngisi akun ini, agak aneh aja gitu sering on buat ganti pp tapi gak ngapa-ngapain :"D
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro