Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

25. Ashley Menggila Saat Guanlin Pacaran Lagi Sama Sara

ASHLEY PIKIR HIDUPNYA sudah seperti drama Korea. Guanlin adalah teman Ashley sejak kecil, sialnya Ashley jatuh cinta dengan Guanlin, lebih sialnya lagi Guanlin terlebih dahulu punya pacar, kemudian keberuntungan datang ketika Guanlin putus. Namun, keberuntung memang tidak akan terjadi seratus persen karena Guanlin menolak cinta Ashley dan di saat Ashley patah hati, ia malah melihat Guanlin bermesraan bersama gadis lain.

Benar-benar alur yang drama sekali, bukan?

Dan Ashley tidak mengharapkan hal itu terjadi lagi. Patah hati kali ini, sebenarnya telah menghanguskan sebagian semangatnya. Kalau bukan karena Samuel yang terus mendorong Ashley untuk pergi ke pesta ulang tahun Guanlin, mungkin Ashley tidak akan menunjukkan batang hidungnya.

Padahal saran Anna lumayan juga, yaitu sengaja untuk tidak datang ke acara ulang tahun Guanlin lalu mencari tahu, apakah Guanlin akan menanyakan keberadaan Ashley? Dan jika hal itu terjadi, maka inilah kesempatan bertanya apakah Guanlin merindukan Ashley?

Bingo! Seketika lampu di kepala Ashley menyala, ia menjentikkan jarinya lalu menoleh ke arah Samuel dan Anna yang sudah rapi mengenakan baju paling nyaman untuk pergi ke pesta ulang tahun Guanlin.

"Gue bakal nyusul kalian dua puluh menit lagi," kata Ashley.

"Hah? Sudah tutup kalik!" Samuel menarik tangan Ashley menahannya agar tidak pergi. Namun, Anna segera menangkisnya.

"Ya mending nunggu dua puluh menit kalik, Yang," kata Anna, "kita ke sana duluan terus narik perhatian Guanlin buat nge-tes dia bakal cariin Ashley apa enggak?"

"Dia bakal cari gue," gumam Ashley, sambil memberikan senyum tegar untuk sebuah perpisahan dan dengan gerakan dramatis melepas tangan Samuel. "Kalian pergi aja tanpa gue." Itu katanya hingga saat itu pula, refleks membuat Samuel merinding.

Pasalnya, sejak kapan pergi ke pesta ulang tahun bisa terasa seperti akan pergi perang.

"Lo enggak bakal bunuh diri, 'kan?" tanya Samuel.

Ashley menggeleng. "Gue mau nyusul Guanlin ke Korea kalau sampai hari ini pun dia nolak gue."

Lalu Anna meletakkan kedua tangannya di bahu kiri-kanan Ashley. Anna tersenyum bangga. "Akhirnya lo bisa jadi cewek waras. I proud of you." Lalu tanpa basa-basi Anna mencium pipi Ashley dan segera menggandeng Samuel. "Ayo cari kebenarannya."

***

Tiga menit pasca kepergian Samuel dan Anna, serta mom dan dad. Dua pasangan dimabuk asmara itu memang sama-sama pergi, tapi tujuan mereka berbeda. Mom dan dad pergi untuk makan malam romantis, sedangkan Anna dan Samuel pergi untuk party.

Party-nya pun tak jauh-jauh, hanya di sebelah rumah dan Ashley bisa mengawasi mereka—menggunakan teropong—dengan jantung berdegup kencang.

Melalui teropong, Ashley bisa melihat bahwa sekarang Guanlin sedang mengambil dua gelas minuman kemudian melangkah mendekati Anna dan Samuel. Diam-diam Ashley berharap, Guanlin akan menanyakan dirinya kemudian dalam hitungan kejap ia akan segera menyusul.

"Please tanyain keberadaan gue," bisik Ashley, sambil menggenggam erat teropong di tangan kanan dan toa di tangan kiri. "I need a magical."

Ashley berdoa dalam diam, setelah sebelumnya memejamkan mata sejenak lalu tidak lama kemudian ponselnya berbunyi.

Nama Guanlin tertera di sana dan itu membuat Ashley percaya kekuatan doa.

"Guanlin."

"Ashley."

Pembukaan yang manis. Ashley tidak bisa menahan senyum lebarnya, yaitu ketika Guanlin menyebut namanya dan Ashley juga melakukan hal serupa, di waktu yang bersamaan juga.

It's like the real soulmate. Pikir Ashley, sambil terus meneropong dengan telepon yang tertempel di telinganya.

"Gue kira lo bakal datang," kata Guanlin, dari seberang sana yang Ashley lihat sedang memegang kado. "Ternyata cuma kadonya, ya."

"Hah? Gue enggak ... oh, oke. Lo balikan sama Sara?"

"Gue bakal ke Korea lebih cepat dari jadwal yang gue rencanakan."

"Lo pacaran sama Sara?" Ashley tidak mengubris ucapan Guanlin. "Lo khianatin gue! Gue lihat lo pegangan tangan sama Sara di depan majalah dinding!"

"What?"

"Gue marah banget sama lo. Pokoknya gue mau putus!!" Tanpa sadar Ashley menangis meraung-meraung. Bahkan lupa menutup telepon Guanlin dan langsung berlari ke tempat tidur setelah melempar ponsel serta teropongnya.

Kali ini seriusan. Bukan drama, bukan pula cara Ashley untuk menarik perhatian Guanlin.

Sebenarnya, Ashley akan baik-baik saja jika Guanlin memang menolaknya dan berpacaran dengan gadis lain, asalkan bukan Sara.

"Sara itu jahat dan lo pacaran lagi sama dia!" seru Ashley dari balik bantal, mengabaikan dering ponsel yang terdengar terus-menerus. "Seharusnya gue sama Kang Daniel aja," keluh Ashley, lalu merangkak mendekati remote TV dan microphone portable sekadar ingin mendengarkan lagu, serta berkeluh kesah melalui nyanyian.

Sambil terisak pilu, Ashley memilih lagu Kotak Band dan D'Masive yang judulnya Tinggalkan Saja, serra Cinta Ini Membunuhku. Dengan suara cempreng nan sendu luar biasa, Ashley menyanyikan lagu tersebut—mengulangnya beberapa kali—demi memperlihatkan kepada semesta seberapa besar rasa patah hatinya.

Dan itu semua terjadi karena Ashley melihat Guanlin tampak mesra dengan Sara.

"—tapi tak seharusnya, dengan dia!!! Kau bercinta ... huhuhuhu."

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro