Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

23. Ulang Tahun Guanlin Dan Takdir Ashley

BESOK, HARI SENIN pukul sembilan pagi, adalah salah satu hari bersejarah bagi Ashley karena pada saat itulah Guanlin dilahirkan ke bumi kemudian ditakdirkan bersama Ashley selamanya. Namun, memiliki jalan berliku sebab Tuhan menyukai tantangan dan ingin membuat Ashley bekerja keras.

Demikianlah yang dipikirkan Ashley, setiap kali Guanlin's day tiba dan dia akan rela menjadi super sibuk demi memberikan kejutan spesial untuk sang soulmate. Lebih tepatnya sebelum, Ashley patah hati karena Guanlin sempat berpacaran dengan Sara--diam-diam Ashley hanya merayakannya seorang diri, sambil bermuram durja.

Akan tetapi, sekarang hal tersebut sudah tidak berlaku lagi. Terlebih karena Ashley telah mendapatkan tiket masuk ke hati Guanlin (Setelah nge-date pertama di Dufan, tapi berakhir memalukan karena Ashley mengharapkan ciuman di akhir, tapi malah ditolak Guanlin) berupa selembar foto mereka berdua saat berada di puncak permainan histeria dan satu es krim yang, hingga kini batangnya menjadi barang pusaka di dalam tas Ashley.

Intinya, setelah acara kencan di Dufan hati Ashley beneran berbunga-bunga. Bahkan sampai sekarang pun--selama satu minggu lamanya--Ashley selalu menyanyikan lagu cinta yang sebenarnya, membuat seluruh penghuni rumah keluarga Quinn ingin muntah mendengarnya.

Well big thanks for Samuel, karena kalau bukan keisengan Samuel—si penganut ajaran sesat—Ashley mustahil bisa memiliki perasaan sedemikian rupa.

Bayangkan saja! Menyalahkan semua pengetahuan Ashley tentang Guanlin lalu meyakinkan Ashley, bahwa selera lelaki itu telah berubah. Yang akhirnya, Ashley dengan nada sok tahunya membeberkan semua kesukaan Samuel diobrolan nge-date mereka, hingga Guanlin tertawa lalu berkata, 'Bukannya yang lo omongin itu kesukaan Samuel, ya?'

Hasilnya, Ashley jadi terdiam seribu bahasa lalu ngeles dengan mengatakan bahwa itu adalah tanda kerinduan Ashley pada Samuel. Dan Guanlin tertawa, sambil melontarkan sejuta pujian hingga Ashley terbang mengelilingi alam semesta.

Dipuji sebagai kakak terbaik, penyayang keluarga, dan akan menghasilkan keluarga yang menyenangkan oleh Guanlin, merupakan suatu prestasi tersendiri bagi Ashley. Dia tidak akan melupakan pujian tersebut sebagai rambu-rambu kesuksesan project-nya.

"Ash, lo bisa berhenti nyanyi, enggak? Kuping gue lama-lama panas dengernya," keluh Samuel saat mengambil air mineral di lemari pendingin dan sekotak es krim milik tante Amii—mamanya Guanlin.

"Gue lagi senang dan enggak ada satu orang pun di sini yang protes." Ashley menjawab cuek kemudian melirik ke arah tante Amii di bagian oven.

Mereka; Ashley dan tante Amii sedang sama-sama membuat kue ulang tahun, tanpa sepengetahuan Guanlin karena lelaki itu sedang sibuk latihan basket untuk lomba menjelang musim libur. Lalu tugas Samuel adalah membuat kejutan paling sinting di kamar Guanlin.

Percayalah, tepat tengah malam nanti Guanlin pasti akan syok bukan main setelah mengetahui hal tersebut.

"Tante Amii juga protes daritadi," sela Samuel, "cuma karena dia pake earphone aja, makanya enggak notice kecemprengan lo."

Ashley mendesah, wajah, tangan, dan bajunya penuh tepung seolah sedang bekerja banting tulang di pabrik kue. Ia menyeka kening menggunakan punggung tangan kemudian bertolak pinggang.

"Lo yang di sini atau gue yang di kamar Guanlin?" tawar Ashley, sungguhan tidak nyambung. Namun, Samuel kembali menolak karena tahu betul apa yang nanti bakal Ashley lakuin.

Err ... pikir Samuel, bisa saja tepat tengah malam nanti Ashley memerkosa Guanlin dan mengatakan hal itu sebagai kejutan ulang tahun lalu melakukan pelecehan karena Guanlin telah beranjak dewasa.

Tidak. Tidak. Tidak. Samuel tidak mau kakaknya dirusak Guanlin jadi sampai saat ini pun dia ....

"No, no, no. Lo di sini, bagian dapur bantuin tante Ami," tegas Samuel dengan menggoyang-goyangkan jari telunjuk kemudian melipir—menyelesaikan pekerjaannya di kamar Guanlin.

***

Momen itu akhirnya tiba, tepat pukul 8.55 jantung Ashley berdebar kencang. Ia bahkan tidak bisa tidur semalaman, hingga membuatnya tampak seperti zombie sejak tadi pagi.

Lalu percayalah, hal tersebut sukses membuat Anna terkaget-kaget. Faktanya, Anna sempat khawatir jika Ashley kembali patah hati karena Guanlin menolak ciuman di akhir kencan. Namun, kalau dipikir-pikir siapa pun pasti akan menolak melakukan skin ship jika mereka belum memiliki hubungan khusus.

"Serius lo enggak lagi patah hati, 'kan?" bisik Anna dengan nada khawatir, ketika Mr. Choi menuliskan beberapa soal Matematika di papan tulis.

Ashley menggeleng mantap lalu tanpa disangka-sangka mengangkat tangan, ketika Mr. Choi memutar tubuh. "Pak saya mau nyelesaiin soalnya," kata Ashley yang sebenarnya, sukses membuat anak-anak di kelas syok—termasuk Guanlin.

Pasalnya mereka semua tahu, bahwa Ashley enggak jago matematika dan ini adalah kali pertama Ashley mengajukan diri. Selain itu, beberapa orang pun; Anna dan Guanlin juga menyadari keganjilan pada diri Ashley sejak tadi pagi.

"Fine. Silakan, Ash," ujar Mr. Choi merasa bangga karena salah satu muridnya rela menjadi sukarelawan.

Ashley tersenyum lebar kemudian segera dan melirik ke arah Guanlin. "Please, gimmie the answer." Itu kata Ashley, sebelum pergi ke papan tulis lalu menuliskan satu kalimat paling fenomenal sepanjang sejarah.

Happy birthday and I love you Guanlin. Would you be my boyfriend?

Pick one. Yes or No

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro