Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

17. It's Show Time

TIGA MINGGU BERLALU dan Guanlin serius dengan ucapannya, meski Ashley sudah setengah mati merayu-rayu—sampai nangis bombay—bahkan gigit-gigit baju—agar Guanlin tetap mempertahankan posisinya sebagai pelatih serta komentator dalam sesi latihan rap, sekaligus berbicara Bahasa Korea dengan baik dan benar.

Keputusan Guanlin mutlak, yaitu menjadikan Samuel sebagai mentor tanpa peduli penolakan garis keras yang dilakukan Ashley. Namun, otak kadal memang si Ashley—tidak mempan merayu Guanlin, maka beralihlah pada Samuel.

Ashley merayu Samuel, membelikannya ini-itu hingga berakhir pada permainan ular tangga dengan taruhan yang tidak tanggung-tanggung.

Menjadi babu untuk sang pemenang dan sialnya, Ashley mengalami kemalangan saat itu. Jadi sejak permaian usai, Ashley fix menjadi babu Samuel.

Beruntung Samuel adalah adik yang baik dan rajin ibadah sehingga meski menjadi babu, Ashley tetap bahagia karena Samuel senantiasa mengajaknya agar bisa terus nempelin Guanlin.

Namun, bukan berarti tidak ada penderitaan di dalamnya sebab Ashley selalu merasa was-was. Terutama jika Samuel mulai bertindak nakal, kemudian berpotensi untuk mencuri hati Guanlin.

Sumpah Ashley jealous berat kalau hal itu sampai terjadi!

Well, perasaan was-was yang cukup gila, tapi siapa yang tahu jika ketampanan luar biasa milik Guanlin, ternyata mampu membuat Samuel mengkhianati kakaknya dan berubah haluan menjadi penyuka sesama jenis.

Mom pasti tidak akan bermasalah dengan hal itu, dad juga, tapi Ashley ....

... sudah jelas akan membakar Samuel hidup-hidup karena berani merebut Guanlin yang jelas-jelas akan jadi kakak iparnya kelak.

Jadi demi menghindari kemungkinan terburuk, meski telah ditolak, Ashley rela jadi babu Samuel di depan Guanlin—disuruh ini-itu—asalkan tetap diikutsertakan dalam setiap pertemuan. Termasuk sekarang, di mana Ashley sedang sibuk banget buat bawaiin tas Samuel dan Guanlin ke gedung serba guna, di saat anak-anak lain lagi sibuk berpesta pora di depan panggung.

Yeah, sekarang memang sedang ada acara pentas seni dalam rangka merayakan hari Pemuda. Dan ternyata, ini adalah salah satu alasan Guanlin buat ngebut latihan nyanyi rap.

Guanlin ingin unjuk gigi dan Ashley tentu mendukung seratus persen. Ia bahkan tidak pernah berhenti, buat kasih download-an video Kang Daniel manggung agar digunakan Guanlin sebagai referensi.

Percayalah, Ashley ikhlas dan ia merelakan seluruh tenaganya sebagai upaya menjadi wonder women untuk Guanlin tercinta.

"Ash, tasnya taro di sini aja," perintah Samuel, menunjuk ke arah jajaran kursi yang sebelumnya diisi oleh anak-anak cheers—salah satunya Sara. Gadis itu tadi sempat melirik sengit ke arah Ashley. Namun, Ashley bersikap abai.

"Di sini?" tanya Ashley bego, sambil menunjuk jajaran kursi tersebut dan di waktu bersamaan juga membuat Samuel gatel untuk menjitak kakaknya itu.

"Iyalah, mau di mana lagi," sengit Samuel, "eh, gue sama Guanlin haus, lo beliin minum, gih. Gue mau pocari. Guan, lo mau apaan?" Samuel berbicara cuek, mengabaikan ekspresi kelelahan Ashley karena harus kembali berjalan menuju koperasi, setelah bolak-balik naik turun tangga demi penampilan sempurna sang pujaan hati.

Guanlin melirik ke arah Ashley. Sorot matanya memberikan tatapan kasihan, tapi tidak tahu harus berbuat apa karena Samuel selalu melarang jika Guanlin ingin menolong Ashley atau setidaknya menolak untuk membebani gadis itu. Kata Samuel, Ashley kalah taruhan saat main game ular tangga dan taruhannya adalah menjadi babu selama tiga minggu.

Entah itu bohong atau fakta, tapi menurut Guanlin itu adalah hal kejam jika dilakukan terhadap saudara sendiri.

Namun, ketika Guanlin berpikir kembali hal tersebut akan menjadi wajar kalau yang melakukannya adalah Samuel dan Ashley. Mereka adalah kakak beradik golongan sadis, pasalnya mereka tidak akan segan melakukan penyiksaan ketika melakukan permainan.

Dan itu menjadi alasan terdahulu Guanlin—saat masih kecil—jika ia ingin ikut bermain dengan kakak beradik ini. Guanlin akan berhati-hati, agar tidak menjadi objek penyiksaan.

"Gue bisa beli sendiri," tukas Guanlin kemudian mengambil dompet dari dalam tasnya. "Hitung-hitung ngelemasin badan buat penghilang rasa gugup karena ini peform pertama gue."

"Lo pasti bisa, Guan!" Ashley buru-buru menanggapi Guanlin, sambil mengepalkan kedua tangan dan mengembuskan napas kuat-kuat. "Bikin gue mabuk kepayang aja bisa, apalagi kalau cuma nyanyi rap. 'Kan sudah sering gue kirimin lagu plus video manggungnya Kang Daniel."

"Gak usah ngardus, deh, Ash," kata Anna yang tiba-tiba muncul di belakang Ashley lalu memberikan satu jitakan manis di kepala Ashley. "Lo juga berhenti, deh ngebabuin kakak lo. Tahu, 'kan gimana bucinnya Ashley kalau di depan Guanlin." Melotot ke arah Samuel, Anna sengaja mengabaikan Guanlin. Niatnya supaya Guanlin peka dan tidak membuat Ashley jadi menunggu-nunggu atau bersikap seperti manusia mabuk cinta.

Tapi, Guanlin malah menyatukan kedua alisnya. Entah ini anak bego karena tidak sadar ungakapan frontal Anna atau sengaja menolak untuk peduli pada perasaan Ashley. "Halo, gue di sini dan gue enggak mau dengar nama gue diseret-seret. Jadi boleh gue pergi sekarang, sebelum giliran tampil gue datang?"

"Guanlin, lo perginya sama gue," sela Ashley lagi, sambil menarik tangan Guanlin, tapi buru-buru ditahan sama Anna.

"No! Lo stay, biar gue sama Guanlin yang pergi," titah Anna, mulai galak dan itu cukup menciutkan keberanian Samuel. Makanya dari tadi Samuel milih diam. "Sam lo harus ngobrol sama Ashley. Obrolin, obrolan yang bermanfaat, jangan lo bego-begoin terus. Oke?"

"Yes, madam," jawab Samuel lesu, kehilangan kekuasaan karena berhadapan dengan Anna.

Anna tersenyum, sambil mengedipkan sebelah mata lalu mengusap kepala Samuel. "Anak pintar," katanya kemudian mereka pergi begitu saja.

Di lain sisi, Ashley yang melihat interaksi Samuel dan Anna barusan jadi merasa heran. Pasalnya tingkah laku tadi itu sudah selayak drama korea, tapi tidak mungkin Samuel mau saja digituin karena jika Ashley yang melakukan, dia pasti langsung mendorong kepala Ashley.

"Lo lagi acting ala drama Korea buat pentas nanti, ya?" tanya Ashley kemudian mencari-cari sosok panitia dan menanyakan apakah adik tersayangnya ini diam-diam mengikuti eskul seni peran atau tidak.

Akan tetapi bukannya menjawab, Samuel malah menarik tangan Ashley dan mendudukkannya di kursi yang tadi diduduki oleh Sara.

Demi Tuhan, Ashley sebenarnya enggan untuk duduk, tapi Samuel menahannya dan beberapa detik kemudian ia berbisik.

Entah apa yang dibisikkan Samuel. Namun, setelahnya Ashley langsung mengangguk mantap dan melakukan high five.

"It's ok, but thank you Sammy," kata Ashley, sambil mencoba memeluk Samuel. Namun, lelaki itu menolaknya. "Karena sekarang gue yakin gue sudah berkembang dan Guanlin sudah punya bibit-bibit cinta buat gue."

Dan Samuel mengangguk-angguk, menyetujui apa yang dikatakan Ashley. "That's right! Enggak mungkin mau gantiin elo kalau bukan pertanda apa-apa, 'kan?"

"Yes. Yes." Lalu Ashley segera membongkar isi tasnya dan memulai aksi selanjutnya. "It's show time, Ashley," ujarnya pada diri sendiri, sambil senyum-senyum manja. 

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro