Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

10. Ashley Suka Guanlin Dan Ashley Akan Bekerja Keras

MENGENAKAN KACAMATA HITAM, long coat, dan topi koboi milik dad, Ashley berjalan mengendap-endap menuju semak-semak yang berperan sebagai pagar pembatas antara rumah Guanlin dan rumah Ashley.

Kali ini dia tidak akan membuat kehebohan, tetapi lebih ke arah menguping pembicaraan Guanlin dan Sara. Sebenarnya Ashley kepo berat tentang, apakah mereka berdua beneran sudah balikan? Lalu jika memang balikan kenapa tidak ada video klarifikasi ala youtuber Just Indy?

Well, Ashley masih berpikiran bahwa semua itu hanyalah prank untuk mengendurkan semangatnya dalam mendapatkan cinta Guanlin.

Tapi ....

"Sorry, I think I'm not your type anymore."

Itu suara Guanlin dan Ashley yang mendengar lantas mengernyitkan dahi. "You are my type, Guanlin," bisik Ashley menanggapi ucapan Guanlin lalu mencoba mengintip-melihat-bagaimana reaksi Sara.

"But I still love you, Guan."

Ashley mencebik kemudian otomatis membatin, mengomentari ucapan Sara. Kalau masih cinta, enggak mungkin petting sama cowok lain. Kayak gue, dong! Setia sampai mati.

"Lo ngehianatin gue, Sar. Dan lo lakuin itu sama Jacob, yang mana lo selalu nolak gue. Bahkan untuk sekadar kiss."

Apa?! Kiss? Oh, no, no, no! Ashley menggeleng-geleng kuat sembari terus mengamati mereka berdua dan juga semakin tidak rela jika Guanlin nyerahin bibir itu untuk Sara. Bibir lo sudah jadi hak paten gue, Guanlin.

"Gue menyesal," ucap Sara dengan nada paling menyedihkan se-alam semesta kemudian memeluk Guanlin.

Ashley terbakar cemburu di waktu bersamaan, hingga napasnya naik-turun karena tidak bisa berbuat apa-apa sebelum Samuel selesai dengan urusan toilet.

Yeah, rencananya mereka akan main detektif-detektifan dengan melibatkan Guanlin sebagai kambing hitam yang akan dituduh pertama kali. Namun, karena terlalu banyak nyemil saus cabe di saat Ashley membenahi kostum, Samuel justru tepecirit dan harus konsentrasi di dalam toilet. Alhasil permainan tertunda-membuat Ashley curi-curi waktu untuk menguping.

Menguping sesuatu yang membuat hati panas dan menambah perasaan geregetan untuk bersikap frontal, demi mendapatkan kemenangan.

Kembali ke sudut Guanlin dan Sara, Ashley bisa melihat bagaimana bahasa tubuh Guanlin yang secara perlahan menjauhkan tubuh Sara lalu berkata, "Gue tahu lo bakalan bilang begitu, tapi-"

"Ashley!!! Lo ketangkep lagi nguping, ya?!!!!" Tiba-tiba, jeritan Samuel dari serambi rumah refleks menghentikan semuanya. "Hati-hati, loh, ntar telinga lo bisulan terus dioperasi dan gagal, akhirnya lo tuli karena dapat karma akibat doyan nguping!!!"

Samuel terkekeh geli ketika melihat Ashley buru-buru merunduk. Namun, sama sekali tidak professional karena yang ada dia malah berdiri tegap, sambil menutupi wajahnya menggunakan topi koboi milik dad.

"Hai Guanlin, hai Sara," sapa Samuel menggunakan suara toa, sambil mengangkat kedua tangan dan menggoyang-goyangkannya. "Kalau mau ngomongin masalah pribadi sebaiknya jangan di sini. Banyak paparazzi tauk!!!" Lalu dengan bandelnya Samuel segera berlari kemudian memutar tubuh Ashley, agar menghadap ke arah dua remaja tersebut, serta memaksa Ashley untuk menjauhkan topeng abal-abal tersebut. "Sudah sampai mana, Ash?" bisik Samuel-dengan nada menantang-meminta Ashley agar segera maju, daripada main lewat belakang.

Mau tidak mau, Ashley segera menginjak kaki Samuel, melempar topi koboi dad yang kebetulan jadi tersangkut di pohon pinus, dan melepas kacamatanya sambil menggerai rambut, serta sengaja digoyang-goyangkan agar sama seperti iklan shampoo.

Pokoknya, kalau di depan Guanlin, Ashley harus tampil oke dan jika di depan Sara, maka Ashley harus terlihat garang seperti singa (Kebetulan Ashley juga belum sempat menyisir rambut, sejak pulang sekolah dan tidur-tidur manja beberapa jam lalu.).

"Ekhem!" Ashley berdeham, mengabaikan ekspresi ketidaksukaan Sara karena ketahuan sedang diintai Ashley dan mimic Guanlin yang kebingungan sebab tidak tahu sejak kapan Ashley ada di sana.

... maksudnya, sejak kapan Ashley jadi lebih perhatian dengan Guanlin? Terutama sejak kejadian permen karet-ketika mereka menginjak bangku Sekolah Dasar.

"Today ... eh, I mean ... err ... hari i-ini." Ashley meneguk salivanya. Tenggorokan Ashley seketika mongering, sebab sulit sekali baginya harus berbicara bahasa Indonesia ketika gugup akibat berhadapan langsung dengan Guanlin. "Gue mau b-buat per-nyataan k-klarifikasi."

"Buruan, Ash! Ntar dipatok ayam, loh kalau bertele-tele." Samuel terkekeh lagi.

Dipatok ayam? Berarti Sara ayamnya, dong? Pikir Ashley kurang kerjaan lalu segera menggelengkan kepalanya lagi, sambil membaca doa ketegaran dan kekuatan untuk mengucapkan kalimat paling sakral di muka bumi ini.

"ASHLEY SUKA GUANLIN!!!" teriak Ashley kencang-kencang, sama seperti deru detak jantung yang bersiap akan jatuh ke dasar bumi. "Ashley suka Guanlin, Ashley suka Guanlin, Ashley suka Guanlin." Begitu terus yang dikatakan Ashley, hingga beberapa orang di sekitaran komplek menoleh ke arah mereka dengan ekspresi beraneka macam.

Salah tiganya seperti ibu-ibu yang sedang jogging itu, mereka menampilkan mimik syok karena belum pernah melihat anak gadis se-frontal itu dalam menyatakan perasaan pada seorang anak laki-laki. Wajar, sih, zaman mereka 'kan memang mengharuskan perempuan menunggu pemuda, sambil memberi kode.

Lalu ada lagi abang-abang gojek yang refleks langsung bersiulan manja, menggoda Ashley dan Guanlin. Yang mana, Guanlin berharap agar abang-abang itu tidak mengetahui siapa pemilik nama Guanlin.

Dan terakhir, siapa lagi kalau bukan Samuel si biang kerok penyebab keributan ini. Dia malah asik nari hula-hula karena kesenangan sebab Ashley akhirnya bisa buka-bukaan seperti para seleb kalau curhat sama para Youtubers.

Sedangkan Sara ... well, mukanya kelipet-lipet-menunjukkan ketidaksukaannya dengan Ashley-secara terang-terangan dengan buru-buru mengamit lengan Guanlin.

"I don't wanna if Sara pecks at Guanlin, so-"

"Apa?! Belajar ngomong pake Bahasa Indonesia dulu, gih sana!" tukas Sara dengan nada sinis, sambil melangkah mendekati Ashley. "Lo kira gue ayam apa, eh?!"

"G-gue bakalan ... aww!!!" Ucapan Ashley terputus, saat Sara menarik rambut Ashley dan lelehan cokelat yang entah dari mana ke wajah Ashley.

Alhasil, wajah Ashley jadi kecokelatan dan beraroma manis-membuat Samuel kembali tertawa terpingkal-pingkal. Namun, juga menyimpan rasa kagum karena kecepatan Guanlin dalam mengambil peran sebagai super hero seperti ....

"Menyentuh berarti menendang," kata Guanlin dengan nada terendah, seperti akan meledak-ledak jika Sara terus melumuri wajah Ashley menggunakan lelehan cokelat dari saku mini skirt-nya. "Gue enggak bakalan segan buat nendang pantat lo, kalau lo giniin sahabat gue, Sara. So please ... go away!"

Dan setelah mendengar kata-kata Guanlin, hati Ashley pun terasa meledak hingga kakinya terasa lemas sampai terasa ingin menjatuhkan diri ke dalam pelukan Guanlin.

Namun, sayang hal itu tidak akan terjadi sebab ada pagar rumput di antara mereka.

Sara misuh-misuh akibat menerima perlakuan serupa, kemudian memilih pergi setelah melempar bungkus cokelat ke arah Samuel. Sebenarnya, Sara lebih jengkel dengan Samuel, daripada Ashley.

Pasalnya, tawa Samuel lebih mencolok daripada tawa orang-orang di sekitar yang menyaksikan perebutan piala Guanlin dan di waktu bersamaan pula, Sara jadi merasa dipermalukan sebagai selebgram dan gadis populer di kalangan sosial.

"Dengar Ashley! Hidup lo enggak akan tenang!!" ancam Sara, sebelum menjalankan mobilnya. Namun, yang ada malah diabaikan oleh Ashley, Guanlin, dan Samuel.

Sebab sekarang Ashley hanya fokus pada Guanlin.

Guanlin fokus pada rasa malunya karena menjadi bahan sorotan orang-orang di sekitar komplek.

Dan Samuel fokus teriak-teriak, memanggil mom karena tidak sabar berbagi kabar gembira tersebut.

"I will ... eh, g-gue bakal bekerja lebih keras," kata Ashley, sambil menggigit bibirnya-mengikuti bahasa tubuh Anastasia Stell lalu menjabat tangan Guanlin, sambil menggoyang-goyangkannya dengan penuh semangat. "Mohon bantuannya, Mr. Partner!"

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro