Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

07. Lima Kata Penuh Makna

BENJOL DI KEPALA Ashley masih terlihat jelas dan kali ini semakin terasa nyeri, hingga ia beberapa kali mengeluh bahwa otaknya seperti akan meledak karena memaksa untuk segera dikeluarkan.

Kata Anna itu bukan karena otak Ashley ingin keluar, tapi karena Ashley tidur mendadak dan terlalu lama sampai harus dibawa ke UKS.

"Tapi gue ngerasa kayak ada benturan keras. Seperti saat gue ketabrak kereta dan boom!!!" ucap Ashley menyatukan kedua tangannya, seolah itu adalah dirinya dan kereta. "Sakit banget ... tau-tau semuanya udah gelap gitu aja. Padahal gue mau bilang ke Sara kalau Guanlin itu pacar gue dan kita bahkan pernah mandi—"

"Emang lo sudah pernah ngerasain rasanya ditabrak kereta?" tanya Anna melalui telepon, sengaja memotong ucapan Ashley—jaga-jaga agar tidak ada penyebar gosip di sekitar Ashley. Meski Anna tahu bahwa Ashley masih dalam perjalanan pulang—berjalan kaki sendirian sepanjang satu kilo meter—Samuel meninggalkan Ashley beberapa detik setelah bel pulang sekolah berbunyi.

Kejam? Err ... sebenarnya tidak bagi Samuel karena ia tahu, bahwa Ashley suka jalan kaki. Apalagi kalau sambil ngesot dan rambut dibuat urakan—sama seperti tokoh suster pada salah satu film horor yang sejak saat itu menjadi karakter kesukaan Ashley.

"Percaya, deh, benturan itu cuma mimpi yang terasa nyata. Kata orang itu lucid dream," kata Anna sengaja bohong, demi menutupi tindakan jahatnya—memukul kepala Ashley dengan menggunakan nampan—demi keselamatan Ashley karena menyebarkan berita hoax di hadapan Sara, sang artis Instagram.

"Lucid dream?" tanya Ashley beneran bego. "Maksudmu Lucy's Dream?" Dan makin terdengar bego karena mana ada film, judul lagu, novel atau komik berjudul Lucy's Dream?

"Bukan Lucy's Dream, tapi lu-cid dream." Anna sengaja menekankan kalimat akhirnya, berupaya agar Ashley bisa membedakan dua kalimat tersebut. "That's why, sakitnya masih terasa sampai sekarang. Tapi jangan khawatir lo sudah bilang apa yang lo mau katakan ke Guanlin, kok," kata Anna semakin bertambah catatan kebohongannya, demi meredakan kegilaan pada diri Ashley.

Bukan hanya meredakan kegilaan, tetapi juga menghilangkan sejuta pernyataan hoax dari Ashley mengenai hubungannya dengan Guanlin yang bisa saja akan membuat Anna kerepotan. Masalahnya, ini Sara, loh? Dan Ashley itu ibarat itik buruk rupa yang dengan gampangnya bakalan di-bully oleh para angsa, sebab berani mengaku-ngaku menjadi selingkuhan pangeran.

Oh, yeah! Anna bahkan beneran kaget ketika melihat Sara bisa semesra itu dengan Guanlin. Padahal Samuel bilang kalau mereka putus karena Sara terciduk lagi petting sama Jacob. Namun, hal-hal seperti itu belum tentu bisa dipercaya, sih masalahnya ....

"Gue enggak ingat apa-apa? Ngomong lagi boleh, 'kan? Lagian komunikasi itu bakalan sah kalau kedua belah pihak sadar dan ingat apa yang dibicarakan," tukas Ashley—terdengar begitu tegas—seolah lupa bahwa hal itu bisa saja membuat Anna harus berulah lebih kejam lagi, demi menyelamatkan Ashley.

Namun, sayangnya Ashley itu muka badak. Dia enggak peduli bahwa Guanlin sudah menolaknya secara halus (ketika Ashley menyatakan ketertarikannya, sambil nari Pick Me), selama tekatnya masih bulat dan sekeras baja.

"DITOLAK!" cetus Anna, jelas-jelas bernada ketus hingga membuat Ashley harus menjauhkan sedikit jarak ponsel dengan telinganya.

Ashley menggeleng kuat, sambil berjongkok di jalanan aspal perumahan elit Jakarta. "Tapi itu 'kan project lanjutan gue!! Dan statusnya sekarang masih belum sah. Lagian gue ngomongnya masih pake Bahasa Inggris, 'kan?" tanya Ashley, sekadar meyakinkan kesaksian Anna sekaligus ngotot sambil mengusap-usap kepalanya yang benjol. "Terus gue juga enggak tahu gimana reaksi Sara? Seharusnya lo rekam, kayak youtubers reaction gitu."

Dari sebrang sana, Anna terdengar mengembuskan napas panjang, merasa miris setengah mati karena Ashley terlalu keras kepala untuk menjalankan proyeknya. Padahal Guanlin sudah sama Sara, meski kebenaran status pasangan populer itu masih belum diklarifikasi lebih lanjut.

Jadi mau tidak mau, Anna pun harus berbohong lagi. Demi Ashley dan demi perasaan Ashley—sebagai manusia yang pernah patah hati karena Guanlin keburu pacaran sama Sara. "Muka Sara seketika keriput terus Guanlin botak dan dia pake rambut palsu warna pink."

"Pink kayak warna rambutnya Kang Daniel? Kok bisa? Guanlin syok?"

"Ck! Kang Daniel justru lebih keren. Dan Guanlin enggak syok, tapi—"

"Tapi Guanlin makin terpesona dengan tembakan gue." Ashley tersenyum lebar, sambil memberikan isyarat tembakan dengan jemarinya. "Biarpun botak, Guanlin bakal tetap jadi raja di hati Ashley."

"Dan Guanlin bakalan jadi pelanggan tetap di Rumah Sakit Jiwa."

"Kalau gitu gue bakal jadi perawatannya. Hihihi," tukas Ashley sembari ketawa cekikikan, hingga suara klakson berbunyi—mengalihkan perhatian Ashley.

Setelahnya Ashley terperangah dan ....

"Mau pulang bareng sama gue?"

Oh, holly shit! Batin Ashley, sambil mengerjapkan kedua matanya berulang kali.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro