Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

04. Sticky Notes Atau Nyanyi Nayana

DEMI TUHAN, Ashley berharap ia bisa pingsan sedikit lebih lama—jika Ashley tahu siapa yang merawatnya, sekaligus menikmati pijatan lembut di pelipisnya. Meski kenyataannya, mengharapkan hal tersebut merupakan suatu keterlambatan paling fatal sedunia.

Ashley tersadar dari pingsannya—beberapa detik setelah menerima pijatan lembut dari tangan Guanlin dan dengan gaya paling enggak banget, hingga membuat seisi ruang UKS terheboh-heboh melihat aksi liar si gadis blasteran ini.

Masalahnya adalah, sejak eskul PMR didirikan di Santonius High School (sekitar tujuh tahun lalu) tidak ada sekalipun mereka—para anggotanya—menemukan pasien yang seliar (Baca: seperti manusia kerasukan roh jahat) Ashley. Terutama jika alasannya hanya karena aroma minyak kayu putih.

Percayalah, Guanlin bahkan hampir menjatuhkan botol minyak kayu putih, menjatuhkan tiang infus, serta nyaris terjatuh oleh kaki sendiri akibat menghindari tendangan Ashley.

Akan tetapi, menyelamatkan botol minyak kayu putih dan lain-lain pun bukan berarti Guanlin bisa menyelamatkan diri, sebab tidak lama kemudian Ashley tiba-tiba melemparkan nierbeken ke arah Guanlin hingga benda berbahan stainless itu sukses melukai hidung mancung nan seksi milik pujaan hati Ashley.

"Oh, God! Hidung gue!!" jerit Guanlin, sambil memegangi hidungnya sambil perlahan-lahan mulai meraba sekadar mengecek jika terdapat retakan di daerah sana. "Lo gila, ya?!"

Ashley tidak mendengar apa pun dan masih sibuk mencari wastafel untuk mencuci wajahnya. Ekspresi Ashley bahkan tampak lebih panik dari siapa saja yang mengkhawatirkan Guanlin serta kekacauan hasil karya gadis itu.

Beberapa anggota PMR lainnya (yang kebetulan seluruhnya adalah perempuan) mulai menghampiri Guanlin, mulai berebut untuk memberikan pertolongan pertama serta berusaha keras mencuri perhatian lelaki idola tersebut.

Sedangkan Miss Frisca—perawat di Santonius High School—sempat melongo akibat ruangannya yang tiba-tiba hancur seperti terserang banjir bandang—hanya karena ulah gila dari seorang gadis.

Terlebih ketika melihat bagaimana gadis itu—Ashley—mulai mencuci mukanya dengan cairan NaCl, mata Miss Frisca semakin melebar lalu dengan gerakan gesit segera merebut botol cairan NaCl dan dengan susah payah mengarahkan Ashley ke westafel.

Yang mana sebenarnya, Miss Frisca sudah tidak peduli jika Ashley menggunakan sabun pencuci tangan sebagai pengganti sabun pencuci wajah. Miss Frisca hanya peduli satu hal, bahwa dua makhluk penyebab kekacauan di UKS; Ashley dan Guanlin—harus bertanggung jawab secepatnya jadi—

"Ahh, segarnya!" seru Ashley setelah mematikan air keran lalu menyapukan lap tangan ke wajah. Setelahnya Ashley menatap cermin, dengan tatapan menyalang ke arah gerombolan para gadis di dekat timbangan berat badan. "Sumpah, ya! Gue benci minyak kayu putih dan kalian malah ngegosip. Sekarang ngaku, deh siapa yang ...."—Ashley menutup mulutnya dengan tangan kanan kemudian berbalik—"Guanlin! Lo ... dan—"

"Enggak perlu kaget, penyebabnya adalah kamu," kata Mis Frisca—sengaja memotong ucapan Ashley—sambil mem-blocking arah pandangan gadis itu. "So ... Ashley Quinn silakan bereskan semuanya sebelum saya berubah pikiran lalu—"

"Guanlin!!!!" seru Ashley ditemani bahasa tubuh yang sudah tidak sabar lagi menunggu ucapan Miss Frisca selesai dan dengan ekspresi super cemas. Bahkan siapa pun itu bisa menyadari bahwa nada suara Ashley kini telah melebihi rekor milik Celine Dion.

Yeah. Beneran melebihi rekor nada suara tertinggi milik Celine Dion, jika Celine Dion tidak pernah dilahirkan di dunia ini.

Bibir Ashley gemetar, begitu pula dengan tubuhnya—tampak gelisah—seiring dengan tatapan penuh kebencian yang diarahkan para gadis pemuja Guanlin dan semakin tidak keruan ketika sepasang manik cokelat Ashley mulai beradu pandang dengan bola mata hitam milik Guanlin.

Rasanya seperti Guanlin akan membunuh Ashley dengan penuh rasa nikmat. Namun, bukan itu yang diinginkan Ashley karena beberapa detik kemudian, kesadarannya kembali hingga secara refleks Ashley mengangkat tangan kanannya sambil berkata, "Su-sumimasen, Gu-Guanlin kun!"

Dan setelah membungkuk, Ashley pun kabur begitu saja. Melupakan kekacauan yang ia perbuat di UKS serta mengabaikan kejadian kecil di mana Ashley tidak sengaja menabrak bahu Sara ketika berlari kencang demi mencari Anna di kelas Bahasa XII-3.

***

Ashley menggeletuk, sambil menggetarkan kakinya, dengan tatapan penuh kegelisahan, dan bersembunyi di bawah meja. Beberapa menit setelah peristiwa di UKS dan beberapa menit mencari Anna di sana-sini, akhirnya Ashley menemukan Anna di perpustakaan—sedang membaca buku Biologi—ditemani dua tas berwarna hitam dan biru.

"Sepuluh detik lo masih kayak gitu, gue yakin buku-buku di rak itu bakal sukses nimpa badan lo," sindir Anna—merasa terganggu dengan sikap Ashley yang menurutnya terlalu berlebihan menanggapi peristiwa barusan. "Lagian, lo juga sih yang hiperbolis. Takut minyak kayu putih aja sampai segitunya, 'kan lo jadi kelihatan makin aneh di depan Guanlin."

Suara benturan terdengar di balik meja, seiring dengan kemunculan kepala Ashley di sisi paha kiri Anna dan tangan Ashley yang memegang lengan Anna. "Jadi gue kudu ottoke, Ann? I even messed it up before I started," keluh Ashley dengan nada paling lirih seolah akan mati beberapa detik lagi.

Anna memutar matanya kemudian menutup buku dan mengubah posisi duduk, hingga berhadapan langsung dengan Ashley. "Mana jurnal lo?"

Ashley mengernyit.

"Tch, jurnal lo tentang project Guanlin itu, loh!"

"Oh." Ashley mengangguk pelan, sambil buru-buru membuka tas hitamnya kemudian memberikan jurnal penuh stiker member Wanna One plus foto-foto Guanlin yang dipotong, hingga tampak seperti format PNG.

Anna mendecak lagi, melihat bagaimana Ashley menggilai Guanlin hingga informasi tidak penting tentang lelaki itu pun bisa ditemui dengan mudah di dalam jurnal tersebut. "Oke, gini, deh. Enggak ada kata terlambat atau kata kekacauan, selama target masih menjomblo. Dua-duanya kata yang boleh lo anut sekarang adalah 'Dicintai Guanlin'.

"Jadi seperti rencana tertunda sebelumnya, kita harus memulainya dengan cara gimana supaya Guanlin bisa notice lo sebagai cewek yang perlu di-notice. Paham?"

Ashley mengangguk patuh, sambil mengibas-ngibaskan ekornya jika Ashley adalah seekor anjing. "Yes, Ma'am."

Hanya itu yang diucapkan Ashley dan Anna pun mengembuskan napas panjang, sambil memaki dalam diam. "Lo enggak ada ide gimana supaya Guanlin bisa notice lo sebagai cewek normal?" tanya Anna, mencoba memancing otak kanan Ashley agar mau bekerja lebih keras.

Ashley mengetuk-ngetuk telinga, seolah otaknya kini berpindah dan bukan lagi berada di kepala. "Jadi murid paling rajin di kelas? Menyapa semua orang di sekolah? Menebarkan senyuman tiga jari ke semua makhluk hidup? Atau ... ah! Menyanyikan lagu Nayana plus cover dance-nya supaya Guan—"

"Ashley!" bentak Anna frustrasi, "seriously?"

Suara dehaman serta ketukan batang rotan di atas meja tiba-tiba saja terdengar, menandakan bahwa suara mereka telah sukses mengganggu kedamaian perpustakaan. Ashley terkikik pelan, sedangkan Anna tampak semakin frustrasi karena harus berusaha meredam suara di kala emosi.

Ashley menaikkan kedua alisnya bersamaan dengan senyum lebar, selebar jalan tol. "Ne mameul humchil saram naya na naya na," nyanyi Ashley, sembari menirukan gerakan lagu Nayana yang akhirnya membuat Anna harus mencengkram bahu Ashley lalu menggoyangkannya.

"Ashley, please ... jangan gila," pinta Anna kemudian melirik ke arah sticky notes di atas meja dan kembali melihat Ashley. "Kirim ungkapanmu tentang Guanlin di sticky notes ini lalu lo tempel di tempat-tempat jangkuannya," perintah Anna.

Namun, Ashley masih keras kepala dengan menggelengkan kepala lalu kembali bernyanyi sambil menari. "Sticky notes atau nyanyi Nayana?"

"Serah lo, deh, Ash." Lalu Anna kembali memfokuskan diri pada buku Biologinya.




*****

Hola! Tokoh utamanya Ashley jadi Guanlin jarang nongol, tapi buat chapter ini sudah lumayan, 'kan?

Menurut kalian Ashley nanti bakal ngapain, ya? Nayana atau sticky note?

Tebak-tebak buah manggis, ya ^^

Lalu gimana menurut kalian tentang chapter ini? Gimmie your comment please ^^

See you later and I love you ❤

Ig: augustin.rh

Guanlin's Noona

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro