Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

02. Jadi Ashley Adalah Seorang Spidergirl

ASHLEY SERING nonton film dan salah satu genre favoritnya adalah action, jadi untuk saat-saat seperti ini Ashley akan mengaplikasikan ilmu yang dia dapat, yaitu berpikir cepat.

Sangat-sangat cepat, sebelum semuanya terlambat.

Iya, karena Ashley tidak ingin Guanlin memergokinya dalam keadaan awut-awutan dan Ashley juga tidak siap bertemu Guanlin—lebih tepatnya, Ashley menjauhi Guanlin sejak mereka berada di SMP tahun pertama—saat peristiwa permen karet.

Jadi dalam hitungan ketujuh, Ashley memutuskan untuk bersembunyi di luar jendela kamarnya—berlagak seperti ia habis disengat laba-laba beracun, tetapi memiliki zat positif yang ternyata mampu mengubah Ashley sebagai Spidergirl.

Well, itu mustahil karena kehidupan Ashley bukanlah yang berkaitan dengan ilmu science. Namun, percayalah Ashley juga berharap ia bisa memiliki kemampuan seperti laba-laba—menempel pada tembok—seolah kau adalah Peter Parker di film Spiderman.

Sambil meraba-raba ujung kusen jendela, Ashley berusaha keras agar kakinya tidak gemetar dan setengah mati mengontrol agar jantungnya bertedak normal.

Jangan tanya mengapa Ashley memilih bersembunyi di tempat seperti ini, karena menurut Ashley bersembunyi di bawah kasur, di bawah meja, di balik pintu, dan di dalam lemari adalah mainstream, sedangkan Ashley ingin melakukan hal baru hingga Guanlin tidak akan menemukannya.

Tapi masalahnya, aroma parfume berlebel Polo Sport mulai mengudara di indra penciuman Ashley—pertanda bahwa Guanlin sudah berada di radar terdekat—membuat seluruh tubuh Ashley mulai tak terkendali.

Ashley menduga bahwa Guanlin mungkin saja telah memasuki kamar super berantakan nan suram itu. Namun, yang paling membingungkan adalah mengapa tidak ada suara pintu terbuka? Apa ini halusinasi di kala panik? Atau bisa saja merupakan ilusi panca indra. Alright, Ashley tidak pernah mendengar teori tersebut, tetapi mungkin Ashley bisa mengkaji hal tersebut jika suatu saat memang diperlukan.

Bukan masalah besar, Ashley cukup cerdas dalam mengkaji sesuatu. Bahkan Ashley bisa tahu, mengapa Guanlin lebih suka mengonsumsi bawang putih, daripada obat-obatan apotik. Alasannya hanya satu, karena Guanlin takut vampir dan dia benci film horror.

"Kakakku tersayang, kakakku tercinta, tanpamu apa artinya aku!"

Suara cempreng dari arah bawah—lebih tepatnya taman di halaman samping, refleks membuat Ashley menoleh dan ia hampir saja jatuh jika lupa bahwa dirinya sedang bergaya selayak cicak yang menempel di dinding.

Beruntung Ashley tidak mengumpat, ketika tahu siapa pemilik suara tersebut.

... atau mungkin tidak. Ashley lebih khawatir jika keberadaannya diketahui. Apalagi aroma Polo Sport tercium semakin tajam di hidungnya.

Diam-diam, Ashley hanya bisa mendelik, sambil memberikan ekspresi mengusir karena yang di bawah sana—di kursi kayu khusus gazebo—jelas bukanlah Kang Daniel, bias ultimate Ashley dan bukan pula si tampan Guanlin, melainkan Samuel.

Samuel menjulurkan lidahnya kemudian memutuskan berdiri menghadap Ashley, dan mulai menari-nari—mengejek Ashley dengan memberikan ciuman pantat.

Ewww!!! Demi Tuhan, jika Ashley berada di sana dia akan senang hati menendang bokong seksi milik Samuel.

"Ashley Quinn!!!! Please, lo jangan bunuh diri, Gue enggak bisa hidup tanpa lo, Kak!!!"

Ashley mendelik. Apa yang dilakukan Samuel bener-bener gila dan sekarang lelaki itu kembali menarikan tarian konyol.

Masalahnya sejak kapan Samuel bisa mengatakan hal manis seperti itu, jika tidak ada niatan untuk mengganggu Ashley.

Dan itu memang sungguhan terjadi sebab di lain sisi, kepanikan mulai menyerang Ashley. Ia bahkan bisa mendengar suara langkah kaki Guanlin yang berat—seperti langkah malaikat pencabut nyawa.

Ugh, seharusnya langkah Guanlin terdengar seperti malaikat penolong. Namun, kali ini kondisinya berbeda. Meski suka, Ashley sebenarnya tidak mengharapkan kedatangan Guanlin sekarang.

Opps! Oke deh, ralat. Sebenarnya suara langkah kaki itu hanya halusinasi, tapi Ashley keburu panik jadi tanpa pikir panjang dan emosi tingkat tinggi Ashley melompat—mengikuti tingkah Samuel, ditambah dengan gerakan akrobatik ala spiderman serta teriakan ala tarzan.

"Samuel! Lo minta di ... aaa!!!"

Bruk! Gedebuk-gedebuk.

Kurang lebih begitulah yang terdengar. Bukan lompatan indah, bukan pula jaring laba-laba yang membuat Ashley melayang-layang karena sekarang Ashley justru terjerembab ke semak-semak penuh semut—dalam keadaan terbalik.

Seharusnya gue enggak usah lompat. Pikir Ashley, tanpa pergerakan dan masih betah dengan posisi kaki di atas, kepala di bawah, di dalam semak-semak. Dan seharusnya Guanlin enggak usah manggil-manggil nama gue.

"Ashley! Lo ... astaga, tunggu sebentar gue ke sana sekarang."

Dan seharusnya lo jangan susul gue, Guanlin!!!! Jerit Ashley dalam hati, setelah mendengar ucapan Guanlin dari arah jendela kamarnya yang sebenarnya, menjadi samar karena Samuel dengan teganya malah tertawa terpingkal-pingkal.

"Ketemu, deh. Jangan lupa sikat gigi sebelum ciuman," ujar Samuel, sambil memukul bokong Ashley dan kembali kabur seperti maling ketangkap basah.

Setelahnya, Ashley refleks berteriak nyaring. Wajahnya tampak memiliki bintik-bintik merah dengan beberapa titik hitam dan merah yang sibuk berjalan santai di sekitar kulit berminyak tersebut.

Ashley menjerit lagi, lalu buru-buru melompat ke kolam renang—demi membasmi semut-semut nakal dan ....

... lagi Ashley bersembunyi—menyelam—ketika suara Guanlin mulai terdengar memanggil namanya.

Suara Guanlin, memanggil nama Ashley, sama seperti panggilan surga, dan jika Ashley bertahan dalam posisi seperti sekarang selama satu menit ....

... Ashley yakin, dia akan menjemput surganya dan ia menolak hal itu untuk sekarang.

Jadi Ashley segera menyembulkan kepalanya, menarik napas dalam-dalam hingga membuat makhluk Tuhan paling tampan itu menoleh.

"Ashley, sorry dadakan, tapi gue ke sini buat—"

"Apa? Kenapa? Lo siapa? Gue di mana? Oh, Gue bukan Ashley, Gue ... D-Dahyu," ujar Ashley, sambil menoleh ke kanan-kiri berulang kali—melakukan acting seperti pengidap amnesia seratus persen gagal. "Dan ... gue seorang Spidergirl. Hahaha," tambah Ashley lagi lalu tertawa garing.

Guanlin menaikkan sebelah alisnya, memberikan ekspresi bingung lalu melangkah pelan mendekati tepi kolam renang, dan meletakkan amplop cokelat di atas ubin.

Ashley harap itu surat cinta, tapi rasanya ganjil jika itu benar karena akan membuat Guanlin terlihat payah dalam hal asmara.

Jadi Ashley memilih diam, menatap Guanlin tidak kalah bingungnya, tapi dengan hati meronta-ronta lalu kembali menyelam. Ashley tidak bisa melihat Guanlin lebih dari lima detik—terlalu menyilaukan katanya.

Sehingga mau tidak mau, sambil menyembunyikan diri di dalam air, Ashley harus rela bersusah payah memberikan bahasa isyarat 'PENGUSIRAN' yang dia pelajari saat berkomunikasi dengan Chenli—adik Guanlin.

"Fine, Ashley. Gue cuma nganter titipan dari ketua kelas lo, kok. Jadi ... cepat sembuh, Ash," ucap Guanlin dengan nada datar lalu pergi begitu saja.

Ashley kembali mengeluarkan kepalanya ke permukaan air, menatap punggung Guanlin lalu membenturkan kepalanya perlahan berulang kali ke tepi kolam renang.

"Lo panggil gue apaan tadi, Guan? Ash." Ashley tersenyum lebar. "Is it a code? Yes, it's a code. Gaahh ... mom!!!! Gimmie my phone, right now!!!" jerit Ashley lalu buru-buru meninggalkan kolam renang, mengabaikan bahwa ia harus jatuh berulang kali karena berlari sambil basah-basahan.

... dan akhirnya, Ashley berlari, sambil merayap seperti siluman buaya.

*****

Hola! Selamat hari Rabu. 😋😋

Ada yang nunggu kapan Guanlin nongol lebih banyak??

Oke, Porsi Guanlin akan nongol lebih banyak mulai besok atau lusa.

Tergantung Ashley kapan mau menjalankan project-nya karena sekarang Ashley lagi sibuk perawatan rempah-rempah khas Indonesia yang ada di kulkas mom.

Katanya, itu buat ngilangin tanda-tanda cinta dari para semut di wajahnya. Selain itu, Ashley juga lagi diet ketat karena kata Samuel badan Ashley sudah kayak Dino makan fast food 10 ton.

Oke, cukup sampai di sini gosipin Ashley karena gua juga mau nanya satu hal ke kamu-kamu.

Gimana menurut kalian chapter ini? Asik, garing, gokil?

Permintaanku, tolong kasih bintang dan respon ya lalu kunjungi juga lapak gua yang lainnya.

See you later and I love you ❤❤❤

Ami.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro