Pagi yang cerah
Jam masih menunjukkan pukul 6 pagi. Pagi hari ini diselimuti dengan angin sepoi-sepoi dan langit biru membuat Kita Shinsuke semangat 45 untuk menjemur pakaiannya. Dia menata dengan rapi pakaian yang ia telah cuci bersih dengan bersenandung sholawatan pelan.
Masya Allah sudah tampan rajin lagi. Suami siapa? Sayaa (apa lu emang author demen ye)
'nah ini terakhir' ucapnya riang dalam hati.
"Assalamualaikum bang Shin."
"Astagfirullah." hampir saja baju basah yang ia pegang jatuh ke tanah.
"Eh maaf bang. Ga bermaksud ngagetin." Kita kenal suara itu dengan jelas. Suara yang gak bisa dilupakan oleh otaknya sejak kemarin. Ia langsung menjemur baju terakhirnya dan berbalik ke arah suara menengok sang empu pemilik nada dan kemudian menundukkan sedikit pandangannya dari ciptaan yang maha kuasa.
"Waalaikumsalam. Ada apa ya dek?"
"kebetulan karena bang Shin diluar aku mau kasih oleh-oleh dari Mojokerto. Ini favoritnya oma juga kan. Sampaiin salam ke oma juga ya kak. Soalnya belum bisa mampir dulu." (name) menyerahkan sebuah bungkus plastik warna ungu ke dean shin sambil sama-sama menjaga pandangan.
"makasih ya repot-repot bawaiin oleh-oleh segala. " Kita tersenyum tipis menerima bingkisan tersebut.
"iya sama-sama bang, mari bang aku duluan. Assalamualaikum" (name) memutar kakinya segera meninggalkan pelataran halaman rumah Shinsuke.
"iya hati-hati ya. Waalaikumsalam" Kita memandangi gadis dengan jilbab biru langit yang pergi meninggalkan rumahnya. Dirinya tersenyum lebar mengingat percakapannya tadi.
'dia mungkin memang lebih dewasa tapi tata bicara yang membuat semua orang bisa akrab dengannya tidak berubah.' Kita kemudian mengambil ember cucian dan masuk ke dalam rumah. Sepertinya hari ini akan sangat cerah.
****
Setelah selesai membagikan bingkisan ke beberapa tetangganya (name) pun menatap jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul setengah delapan. Ia hendak berjalan kembali ke rumah, namun ada suara yang ia kenal kini memanngilnya.
"ya ampun (name) lama enggak ketemu." (name) menoleh kearah suara itu dan tersenyum lebar.
"TETEH MIZUUUU KANGEN" (name) merangkul gadis cantik dengan surai biru itu. Yang dirangkul mengelus punggung gadis dengan gamis biru itu. Shimizu menangkup wajah gadis manis itu.
"ya ampun pangling teteh ngeliat kamu kok makin cantik aja."
"masya allahnya mana teteh? Ngeain nih nanti. " balas (name) dengan cemberut, shimizu yang melihat reaksi (name) terkekeh kecil.
"masya allah"
"semoga barokahnya balik ke teteh juga. Lagian kan teteh juga masya allah cantiknya (name) mah kalaaah ama kembang desa teh mizu."
"kembang desa apanya." mizu menyentil dahi perempuan cantik di depannya pelas.
"hehehe" yang disentil hanya terkekeh ria memegangi dahinya yang memerah sedikit.
"h-halo." (name) mencari sumber suara dari panggilan tersebut. Ia menemukan bahwa ada gadis dengan surai pirang pendek di belakang shimizu.
"hai (name), masih ingat?" ucap gadis pirang tersebut tersenyum canggung.
"MASYA ALLAH YACHIII KAMU KOK MAKIN IMUT. " gadis dengan gamis biru kemudian merangkul teman masa kecilnya itu. Yang dirangkul tidak expect bakal diingat oeh temannya yang jarang pulang ke rumah.
"iiiih kirain lupa" ucapnya dengan nada gembira memeluk teman masa kecilnya. (name) kemudian mencari sosok lain diantara mereka bertiga.
"btw teteh mikasa kok ga kumpul bareng kalian?" ujarnya tak menemukan sesosok perempuan cantik yang biasa menjadi ketua sirkel dengan elegansinya.
"hadeuh ketinggilan berita kamu. Si teteh dah nikah dan diboyong ke solo sama suaminya. Kamu sih ga dateng ke pernikahannya." jawab Yachi dengan mempoutkan pipinya sedikit ngambek padahal dulu pernah buat janji mau jadi bride maidnya Kak Mika bertiga.
"susah atuh teh minta ijin di pondok." (name) menjeaskan, pasalnya pondok pesantrennyya itu memang lumayan ketat, hari liburnyapun hanya saat akhir puasa dan idul adha. sisanya kelulusan dan libur semester akhir yang paling hanya lima hari.
"gimana kalo kita lanjutin ngomongnya di rumah aku aja? Kebetulan oleh-oleh kalian juga disana. Lagian kita dah lama gak kumpul. " saran (name) menggandeng kedua tangan itu dan dijawabi anggukan keduanya
"boleeh. "
*******
Para barudak geng R04R1 tercengang dengan pemandangan yang sangat subhanallah wal hamdulillah Allahuakbar di depan mereka. Pasalnya sangat menyegarkan mata dan sungguh berkilauan. Di teras bapak haji Lepi ada tiga bidadari sedang duduk manis bercengkrama. Ada yang cantik, ada yang manis, ada yang masya allah kecantikan islamiah. Di hati mereka berteriak. NIKMAT MANA YANG KAU DUSTAKAN.
"ada selendangnya gak bro buat dicuri. Takutnya ntar bidadarinya pada balik ke khayangan." Bokuto memandangi pemandangan didepannya dengan seksama memantau sekitaran teras Pak Haji ada selendang yang menyangkut.
Tersepona aku tersepona memandang indah wajahmu yang mengalihkan duniaku~
"gaada bro. Keknya kita gajadi main voli deh ngeliat gini di siang hari seger juga. " timpal Kuroo. Yang lain dibelakangnya mengangguk setuju.
PLAK
"Anjiir" Kuro memegangi belakang kepalanya dan menengok ke belakang. Disana ada Kita, Daichi, dan Akaashi tersenyum seram dengan tangan membekam hendak membogem. Membuat semua barudak merinding.
"Dosa lu semua mandangin cewek bukan mukhrim"
"yaelah Kit, biasanya lu diem aja klo kita ngeliatin cwek-cwek." Oikawa mengelus kepalanya kena toyoran dari Akaashi.
"Gue nyelametin kalian juga loh. Klo gak gue sadarin bentar lagi lu kena tempeleng senapan punya haji Levi." Semuanya kembali menengok disana ternyata memang ada Pak Haji yang lagi mantau dari ruang tamu dengan senapan di sampingnya. Tenang gess itu senapan warna buat game-game gtu. Tapi ya tetep aja sakit kalo kena kulit langsung.
Mereka merinding disko langsung ngalihin perhatian, mereka lupa kalo Pak Haji Lepi ini amat overprotektif terhadap anak perempuannya. Apalagi dia tahu kelakuan barudak-barudak RTnya kayak Kuroo dan Oikawa yang sering godain anak gadis sekampung.
"Assalammualaikum, Weh bang tumben gak main Voli bang?" pemuda cantik dengan surai merah itu melepas sandalnya memasuki teras ingin ikut nimbrung. Salamnya langsung dijawab anak-anak dan mmepersilahkannya duduk.
"beloman nunggu agak ademan lagi. Trus tuh di rumah pak haji ada bidadari-bidadari lagi singgah ntar klo kena voli sayang klo lecet." jelas atsumu sambil menunjuk pemandangan indah di depan.
"oalah" chigiri menengok kearah teras pak haji bentar terus nengok kembali soalnya dia paham situasi.
"Lu sendiri gimana chig? Tumben gak gabung ama RT sebelah buat sepak bola?" Osamu mengambil satu biskuat dan mengunyahnya.
"skip dulu bang kumat" cigiri duduk disamping Osamu yang nyemilin biskuat netah dia beli dimana.
"oalah jadi lu mau nonton kita?" timpal atsumu yang juga disamping Osamu sambil curi pandang dikit ke rumah depan.
"yoi" Chigiri mengambil ikat rambut dan menguncir rapi rambutnya, dipikiran bokuto pingin usil ngelempar chigiri ke rumah depan soalnya nih lakik cantik banget bahkan dulu bokuto hampir naksir pas liat chigiri dari belakang, tapi niatnya diurungin soalnya dia gamau dikejar chigiri yang larinya banter macem macan.
"chigiri gue ada gosip baru" pemuda dengan surai hitam dan mata sipit ini tiba-tiba saja muncul macam kur*k* anime sebelah
"ANJING KAGET BABIK. " Chigiripun melompat kaget dengan menyebut nama hewan tapi mendengar kata gosip ia tak jadi marah "APA WEH SPILL? "
"YEU GERCEUP MANEH KALO GOSIP. IKUUUT" Atsumu menimpali tapi dia juga duduk anteng sambil menikmati popcorn yang dibawa osamu. Osamu mau marah tapi karena ada Kita-san jadi kalem.
Sekarang mereka menggibah ria teras rumah Akaashi dengan gosip terbaru chigiri dan suna, dijamin asli. Iya gess biasanya kalo mau voli jagongannya di teras akaashi yang merupakan rumah depan bapak haji lepi.
"Ih kata Aryu beda si A yang selingkuh duluan, nih ada chatnya mana ngincer bapaknya lagi." Chigiri menunjukkan layar hpnya yang berisi barang bukti dari sahabatnya di kampus si Aryu.
"njer gak nyangka, padahal gue denger dari cewek jurusan gue anaknya gak keliatan neko-neko" timpal Oikawa duduk nyantai ala-ala warung sambil makan gorengan buatan emak kuroo yang dibawa kuroo untuk jagongan.
"pot wis" Bokuto menganga mendengar gosip yang keluar.
"plot twist bang kou" Akaashi membenarkan pekataan Bokuto, ia menuangkan es sirop ke gelasnya yang telah kosong.
"bang voli bang" sebuah motor vespapun terpakir rapi halaman rumah akaashi, muncullah dua orang yang berbeda kepribadian itu satunya muka triplek rambut item dengan mata blueberry satunya jamet nyentrik dengan rambut kuning eek (ga guys canda) pirang kecoklatan dengan tindik ditelinganya ala-ala badboy tersenyum lebar. kedua orang itu adalah Kageyama Tobio dan Terushima Yuji. Mereka kesini boncengan satu vespa milik Kageyama
"widiih tobiooo sama Yuji sokab sini"
"loh tumben belum mulai?" Yuji melepaskan helmnya, dia tadi nebeng kage soalnya motornya tiba-tiba harus ganti mesin dan kebetulan ketemu.
"noh ada bidadari lagi bertenger" atsumu menunjuk teras bapak haji lepi yang diliputi tawa bidadari.
"waa....... " kageyama langsung noleh dan matanya terbelalak melihat sinar ilahi mbak-mbak cantik. wajahnya ampe merah dan berasap.
"lemah raja lapangan liat gitu doang konslet" Tsukishima tersenyum mengejek melihat reaksi kageyama, biasalah garem berjalan ya gitu, tiada hari tanpa nyatir.
"APA LU BILANG" Kageyama mau nonjok Tsukishima tapi dipegangin sama Akaashi dan Daichi, yang lain malah bukannya ngelerai ada yang ngompor dan tim hore. Kita-san udah puyeng liat sirkelnya akhirnya mengeluarkan khodamnya langsung kicep. sementara Terushima Yuji dibalik keributan tetap menatap bidadari rumah depan
"Godain ah~ KIW KAKAK CANTIK I AM COMING"
"Heh jangan" Kita dan Daichi hendak menghentikan langkah Yuji namun anak itu sudah ngabrut duluan dengan menyisir rambutnya kebelakang dengan gaya sok kul.
Setelah sekian lama bercengkrama para bidadari itu hendak kembali ke istana (baca rumah) masing-masing.
"yaudah balik dulu ya dek" shimizu sudah mulai berdiri dibarengin dengan Yachi.
"iya kak hati-hati" (name) pun juga ikut berdiri hendak mengantar sampai gerbang namun tiba-tiba sesosok jamet dengan rambut orange ngejreng datang dengan gaya gawl.
"halo cewek mau kemana nih" Yuji ngewink tapi bukannya keliatan ganteng dimata cewek-cewek depannya, merekanya malah merinding.
"minggir lu jamet" shimizu memincingkan matanya dengan wajah datarnya, dia malaz menanggapi jamets ini.
"ey galaknya teh mizu. Kalau cantik ini siapa" saat hendak memegang tangan (name) tiba-tiba Yuji merasa merinding merasakan haus darah ntah dari mana saat menoleh ia sudah terlambat.
"bismillah headshot"
SHUUUUUU
DAAAAAKKKK
Serasa slow motion sandal mengenai kening Terushima Yuji. Dengan kekuatan haji lepi dipastikan sendal itu berputar dengan poros yang tepat dan kencang yakin sakit. Hingga yuji terduduk.
"WADOW MAMPUS awowkwowkok" Atsumu ketawa duluan pas liat kejadian itu dibarengi Osamu. Pasalnya mereka pernah jadi korban lemparan pak haji juga. Seneng ada kawan senasep.
"NINUNINUNINU" Kuro dan bokuto langsung mengangkat tubuh Yuji. Kuro atas Bokuto bagian bawah.
"MAYDAY UGD KORBAN SANDAL PAK HAJI LEPI"
Tak lupa suna daritadi mengvideokan kejadian itu dari awal. Oikawapun tak mau tinggal diam tiba-tiba menjadi reporter di depan kamera suna.
"dikabarkan teman kita Yuji Terushima, hampir menemui Tuhan karena mengjamet tidak tahu tempat, bagaimana pendapat saudara Chigiri?" ujarnya dengan tangan menggenggam seolah membawa mic.
"beginilah kawan akibatnya kalo tidak mendengarkan dan mengamalkan perkataan ustad kita shinsuke" ucap chigiri memberikan pendapatnya layaknya narasumber ahli.
"stress" Komentar shimizu melihat kegajean teman dan tetangganya. Kita, Akaashi, dan Daichii hanya menggeleng melihat kelakoan barudak rtnya. Yachi malah agak panik karena takut Yuuji gagar otak.
"HAHAHAHAHAHA" (name) tertawa melihat tingkah kawannya. Sementara di antara semua itu seorang pemuda memandangnya dengan senyum tipis.
'cantik'
***TBC DAH BILANG JANGAN TUNGGUIN RAMNDOM APDETNYA***
Iya gess yang keluar baru dua karakter bluelock lainnya nyusul aweokeoeok. ya author ini dah lama gak menuliskan wattpad soalnya skripsi. jadi enjoy nanti episode lainya muncul. jangan lupa vote and komen, gak maksa sumpah.
tulisannya agak jelek jadi kemungkinan nanti di revisi kalo gak mager.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro