[dixième]
[ sim speaking ]
Ava jadi aneh. Kenapa ya?
Kami memang jarang berbicara di sekolah. Paling di luar jam sekolah, seperti saat pameran seni, jam istirahat, dan acara sekolah lain. Tapi aku tahu kalau dia berbeda dari biasanya.
Sepertinya ini terjadi setelah aku mengantarnya pulang kemarin. Aku salah bicara ya?
Ava bukan cewek biasanya, tapi kalau sedang merajuk, dia jadi seperti teman-teman sekelasku yang perempuan. Susah dipahami.
Seperti saat ini. Dia tidak bersemangat saat aku menyerahkan sebungkus permen cokelat di mejanya.
"Lo apain si Ava?" Mega menyeringai. "Omong-omong, halamannya ada yang kebalik nih."
"Nggak tau juga gue," aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal. "Oh iya, ntar gue ganti deh. Deadline lusa udah harus dicetak kan?"
"Iya, lusa kok. Ntar lo balik aja terus kirim ke gue lagi. Sama ada beberapa yang typo, ntar lo bilangin ke anak desain."
"Siap, Bos." Aku berdiri. "Besok deh gue kirim ke elo."
"Sip. Oh ya, soal Ava."
"Kenapa?"
Mega menyuruhku mendekat. Aku menurut.
"Kalian nggak mau pacaran gitu? Cocok loh."
Aku mendengus. "Bukan urusan lo."
Mega hanya tertawa. "Keburu diambil orang, Sim. Gue cuma mengingatkan."
Aku meninggalkan Mega. Ava masih tampak sebal akan sesuatu. Kukeluarkan sisa cokelat yang masih ada di kantong untuknya.
"Bawa aja, gue lagi nggak mood."
Aku mengambil satu. "Cokelat bisa ngebenerin mood, Va."
Aku langsung pergi, tidak mendengar ucapan Ava berikutnya.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro