Kata May
Ehem. Tes tes tes
Hallo semuanya. Selamat datang di dunia Aura yang isinya entah apa aja ini. Gak jelas macam saya //plak
Tapi asli, cerita ini mengandung blood, sweat, and tears saya yang berjam-jam mantengin HP buat riset //curcol mode//
Ngomong-ngomong, sebelum lanjut, izinkan saya memperkenalkan diri sebagai Ibu dari semua karakter yang ada di dalam cerita ini /ciahaha/ Kalian bisa panggil saya May. Dz. Atau Jodoh Yoongi /ngehe/ Tapi tetap dipanggil May meski saya lahir dibulan July //tsah
Oke, karena May NGGAK BISA NGOMONG ENGGRES, May akan pakai bahasa Indonesia saja. Jadi .... //pegang mic kuat-kuat
Semua karakter, kejadian, dan beberapa tokoh di dalam cerita ini hanya fiksi, tidak sesuai dengan sejarah aslinya.
Karena ini fiksi sejarah, saya akan berusaha menyelesaikannya dengan baik tanpa berusaha menyinggung pihak mana pun.
Juga, ada beberapa hal yang saya rubah dari sejarah aslinya. Misalnya umur Gajah Mada. Dalam cerita ini Gajah Mada saya gambarkan sebagai sosok pria berumur 27 tahun, alias saya permuda untuk menyesuaikan dengan cerita. Wahahah //dilempar kursi sama audiens
Untuk sumber referensinya sendiri, karena sejarah ini ada banyak versi, saya berpedoman dari beberapa sumber, seperti Kitab Negarakertagama, Kitab Pararaton, Kidung Sunda, dan sumber terbesar yang sudah membantu saya melakukan riset dengan mudah; Google, terutama Wikipedia. Terima kasih kepada orang hebat yang telah menciptakan fitur keren dan luar biasa tersebut.
Terimakasih kepada Tuhan karena berkat izinnya saya bisa memulai karya ini (dan semoga bisa menyelesaikannya juga). Terimakasih kepada author-author hebat penulis fiksi sejarah lainnya yang menginspirasi saya untuk mulai menulis fiksi sejarah juga. Terutama author yang diam-diam saya kagumi dan karyanya saya jadikan referensi, yaitu Kak Mawar Biru //berbisik// semoga doi tidak sadar.
Juga, terimakasih kepada kalian, pembaca yang nyasar ke cerita ini. Terimakasih sudah mampir, terimakasih sudah membaca. Tanpa kalian, saya dan karya saya yang invisible alias tak terlihat ini akan jadi semakin gaib dan tidak disadari eksistensinya. Timakaci banyak-banyak ^3^
Jugaa, terimakasih kepada diriku sendiri yang dengan optimis masih tetap menulis dan menyelesaikan apa yang sudah dimulainya. Kamu sudah bekerja keras, kamu sudah berusaha, dan kamu sudah lakukan apa yang kamu bisa. Tetap optimis, jangan insinyur2 lagi, kamu punya jalan kamu sendiri. Dan juga, KONSISTEN DONG! /tampar pipi sendiri/ Yaudah, lah, ya, intinya Aku sayang aku //peluk diri sendiri
Oke, sekian cuap-cuap May yang kepanjangan ini. Karena saya takut kamu bosan, kamu pergi, maka sampai di sini saja. Terimakasih dan happy reading!
Bahagia selalu kita semua,
Yang Tak Terlihat,
May
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro