Chapter 6
[Name] terbangun dari tidurnya dengan jaket Kuroko yang masih menempel di tubuhnya.
"Ara...Aku ketiduran lagi ya?" gumam [Name] sambil memperhatikan jaket yang ia pakai.
"Yosh! Hari pertama sekolah jangan sampai terlambat." Ucap [Name] sambil beranjak dari tempat tidurnya dan menuju kamar mandi.
Tak lama kemudian [Name] selesai mandi dan memakai seragam SMA Teiko dan menjepit rambutnya. Lalu [Name] memasukkan peralatan sekolahnya ke dalam tas dan keluar dari kamarnya untuk sarapan.
Saat [Name] sampai di meja makan, semuanya telah ada di sana. Mereka terpukau dengan penampilan [Name] yang menurut mereka manis sekali.
"Ohayou minna..." sapa [Name].
"Ohayou /-nanodayo/-ssu." Jawab mereka serempak.
"Uwaaahhh...[Name]-cchi sangat cantik-ssu!" seru Kise.
Wajah [Name] memerah, "Arigato... Sebaiknya kita sarapan sekarang atau kita akan terlambat." Ucap [Name]. Semua mengangguk setuju.
Setelah sarapan, mereka berjalan kaki menuju SMA Teiko yang tak jauh dari rumah mereka.
"Shintarou-kun, apa itu lucky itemmu?" tanya [Name] sambil menunjuk boneka pinguin kecil di tangan Midorima. Midorima mengangguk dan mengeluarkan sesuatu dari kantung celananya lalu memberikannya pada [Name].
"Apa ini?" tanya [Name] sambil menatap barang pemberian Midorima.
"Itu gantungan ponsel berbentuk bola basket nanodayo. Lucky itemmu hari ini. Ku dengar dari Oha Asa bahwa [Your zodiak] berada di urutan terbawah hari ini nanodayo. Bawalah agar tidak sial. Bukan berarti aku perduli." Ucap Midorima.
[Name] membulatkan mulutnya tanda mengerti, "Arigato Shintarou-kun..."
Midorima mengalihkan wajahnya yang memerah, "Sa-sama-sama."
.
[Name] terkagum-kagum dengan sekolah barunya," Woah...Sekolah ini sangat bagus..." ucap [Name] takjub.
"Shin-chan ohayou!" sapa seorang laki-laki bersurai raven.
"Berisik Bakao..." ucap Midorima.
"Nee...Siapa perempuan ini?" tanya Takao.
"Midorima [Name] desu. Aku sepupu Shintarou." Ucap [Name].
"Hee...Jadi kau sepupu Shin-chan? Cantiknya... Namaku Takao Kazunari!"
"Salam kenal Takao-san." Ucap [Name].
"Maa...Bagaimana kalau kita berkeliling sekolah dulu-ssu?" usul Kise.
"Boleh juga. Tetapi aku harus segera ke ruang OSIS sekarang. Jadi maaf, aku tidak bisa ikut." Ucap Akashi lalu pergi meninggalkan [Name] dan Kisedai.
"Aku malas, aku akan ke atap dan tidur." Ucap Aomine.
"Aku ingin bertemu Muro-chin~" ucap Murasakibara.
"Eh?! Ayolah Aomine-cchi! Masa pagi-pagi sudah tidur lagi?" protes Kise.
"Berisik! Pokoknya aku mau tidur!" ketus Aomine dan pergi menuju atap untuk tidur.
"Aku tidak mau-nanodayo. Lebih baik aku ke kelas saja. Ayo Bakao." Ucap Midorima sambil meninggalkan tempatnya.
"Eh? Tapi... Shin-chan tunggu!" ucap Takao sambil berlari menyusul Midorima.
"Kalau begitu hanya aku dan Kuroko-cchi yang mengantar [Name] berkeliling sekolah-ssu." Ucap Kise.
"Kurasa ucapanmu salah Kise-kun." Ucap Kuroko.
"Heee...Kenapa-ssu?" tanya Kise penasaran.
Jari telunjuk Kuroko mengarah di belakang Kise, "Sepertinya kau kedatangan fansmu. Ayo [Name]-san kita pergi sebelum fans Kise menginjak-injak kita." Ucap Kuroko sambil menarik tangan [Name].
Dan benar saja, para fans Kise segera datang dan mengerumuni Kise.
"Uwahhh...Kuroko-cchi dan [Name]-cchi hidoi-ssu. Tolong aku-ssu!" rengek Kise. Tetapi terlambat, karena [Name] dan Kuroko sudah menghilang berkat misdirection Kuroko.
.
"Nee...Tetsuya-kun. Memangnya Ryouta-kun sepopuler itu ya?" tanya [Name].
Kuroko mengangguk, "Hai', karena Kise-kun seorang model." Jawabnya.
[Name] terkejut, ia tidak menyangka bahwa Kise adalah seorang model. Kuroko juga bercerita tentang anggota Kisedai lainnya seperti kebiasaan, partner masing-masing, dan lainnya. [Name] mendengarkan dengan seksama. Sampai tiba-tiba Kuroko berhenti berjalan.
"Mengapa kau berhenti Tetsuya-kun?" tanya [Name].
Kuroko menunjuk sesorang berambut merah bergradasi hitam di depannya. "Dia partnerku, Kagami-kun. Aku akan menyapanya sebentar." Ucap Kuroko sambil menghampiri Kagami.
"Kagami-kun." Sapa Kuroko.
"GAH?! Kau membuatku kaget Kuroko! Bisa kau muncul dengan normal?" tanya Kagami.
"Aku sudah muncul dengan normal Kagami-kun." Ucap Kuroko. Kagami sweatdrop.
"Ta-Taiga..." ucap [Name] terbata-bata.
Merasa namanya di panggil Kagami menoleh kearah [Name] dan terkejut. "[Na-name]?" tanya Kagami tidak percaya.
"Taigaaa...." [Name] segera berlari dan memeluk Kagami. "Ta-Taiga...Hiks...Aku merindukanmu...Hiks..." ucap [Name] sambil menangis.
"[Name] kenapa kau bisa ada di sini?" tanya Kagami.
"Bodoh! Seharusnya aku yang bertanya! Sejak kapan kau pindah dari Amerika? Mengapa kau tidak memberi tahuku?" jawab [Name] sambil melepaskan pelukkannya.
"Etto...Kau mengenal Kagami-kun [Name]?" tanya Kuroko.
"Dia sepupu jauhku. Dia satu-satunya yang kuanggap sebagai kakak kandungku sendiri." Ucap [Name].
"Tunggu [Name], bisa jelaskan apa yang terjadi? Mengapa kau bisa mengenal Kuroko." tanya Kagami.
"[Name]-san tinggal bersamaku dan lainnya Kagami-kun." Jawab Kuroko.
"Eh?! Bagaimana bisa? [Name], jelaskan kepadaku! Sekarang!" ucap Kagami dengan heboh.
[Name] mengangguk dan memulai ceritanya.
.
Setelah mendengar cerita [Name], Kagami mengangguk paham. "Aku turut berduka dengan apa yang terjadi pada orang tuamu." Ucap Kagami.
"Tidak apa-apa. Taiga-kun tolong jaga rahasia kalau aku masih hidup ya? Masih ada kemungkinan pelaku belum tertangkap." pinta [Name].
Kagami mengangguk mengerti, "Aku mengerti. Ngomong-ngomong bisa kau ajak Kisedai berkumpul nanti? Ada yang ingin aku sampaikan." Ucap Kagami.
[Name] mengangguk. "Jaa...Ayo ke kelas, bel akan berbunyi sebentar lagi." Ucap [Name].
Kuroko dan Kagami mengangguk setuju dan mereka bertiga menuju kelas masing-masing.
.
Ternyata [Name] satu kelas dengan Kise. Tentu saja Kise menyambut [Name] dengan riang. Tetapi [Name] tidak menghiraukan Kise karena ia merasakan aura membunuh dari fans Kise.
'Aku bisa mati.' Batin [Name].
.
.
.
Nah...Minna sampai jumpa lagi...
Terima kasih
-Icha-
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro