Terlalu Serius (Modern AU)
A/N:
slight.LéviDomi
MPREG
.
.
.
"Yo majime-kun, okaeri."
Rayne mengabaikan sapaan kekasih, pandangannya langsung tertuju pada adik kekasihnya yang berambut pink tengah berdiri di belakang sofa dan sibuk menyisir rambut pirang panjang Delisaster.
"Rayne-kun, jangan cemburu gitu, Domina cuman nyisir rambut aku kok."
"Aku gak cemburu."
"Beneran? Aku bisa baca pikiran kamu."
"Sejak kapan kamu bisa baca pikiranku?"
"Sejak awal."
"Bagus kalo gitu."
Ruangan seketika hening, ketiga diam tanpa suara, satu detik setelahnya Delisaster tertawa ngakak sampai meneteskan air mata, tidak percaya Rayne menganggap serius perkataannya, sementara Domina diam menyimak, tidak tahu harus merespon seperti apa.
Domina aja sampai tidak mengerti apakah Rayne beneran menganggap serius perkataan kakaknya atau emang sengaja membalas seperti itu agar kakaknya tertawa.
"Kak Deli jangan banyak gerak nanti kepangannya jelek."
Setelah tawa Delisaster mereda, anak keempat Innocent Zero ini kembali menjahili si sulung Ames lagi.
"Rayne-kun, kamu mau tau enggak? Aku hamil, hamil anak kamu."
Domina seketika tersedak ludahnya sendiri sampai batuk-batuk, ucapan kakaknya itu kelewatan, tidak mungkin juga Rayne bakal percaya. Bisa aja percaya sih, mungkin.
"Sejak kapan? Kenapa baru ketauan sekarang?" Rayne melirik ke meja ruang TV, di meja itu tidak ada barang setitik pun botol minuman haram atau gelas bekas minum wine, asbak yang biasanya penuh dengan batang rokok pun tidak ada.
"Akhir-akhir ini aku ga minum lho~, ngerokok juga engga, bentar lagi kamu bakal jadi ayah."
"Aku bakal jadi ayah, kapan bayinya lahir?"
Delisaster kembali tertawa keras melihat reaksi Rayne yang ekspresinya tidak berubah.
"SERIUS BANGET! RAYNE-KUN SERIUS BANGET! BWAHAHAHA! AKU CUMAN BERCANDA!" Ketawanya makin keras dari sebelumnya. "Hahaha ... haha ... yang hamil adikku ini, masih umur 2 setengah bulan sih."
"Gausah bahas soal itu ...."
"Jangan terlalu cape."
Domina menundukkan kepalanya malu. "Iya ... ini juga udah izin kok ke Lévis ...," balasnya dengan suara lirih sembari mengingat ujung rambut Delisaster, dia udah selesai mengepang rambut kakaknya.
"Rayne-kun, jadi kita nanti punya ponakan dan kamu jadi ayah." Delisaster masih ingin menggoda Rayne.
"Delisa."
"Apa?" Ekspresi senang Delisaster mendadak berubah menjadi bingung, rasa panik muncul saat tangan Rayne menggenggam pergelangan tangan kanannya.
"Ayo ke rumah sakit."
"Ngapain? Kamu beneran percaya apa yang aku omongin tadi?"
"Ke rumah sakit kita cek."
"..."
Rayne menyeret Delisaster ke rumah sakit paksa.
Domina ditinggalin sendirian di rumah ini. "Aku bingung kenapa kakak suka sama orang yang serius kaya gitu, aku juga gatau itu sengaja atau emang Kak Rayne nganggep semua omongan Kak Deli serius, ekspresi wajahnya juga serius banget."
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro