Kasih Sayang (+OC)
A/N:
Ini headcanon yg entah kenapa muncul dan menarique untuk diberikan ke Delisaster sih, menurut ana
Kadang aku lupa kalau Delisa lebih tua dari Rayne wwwwww
Ini ide lama, latarnya pas Rueina ikut ujian Visioner Suci terus antingnya lepas
.
.
.
Masa lalu Delisaster berbeda dengan yang lain, masa lalu yang sudah membentuk dirinya yang sekarang perlahan-lahan dia harus beradaptasi dengan suasana baru karena tinggal di rumah Visioner Suci yang menjadi pengawasnya.
Delisaster masih mendapatkan kebebasannya untuk melakukan apa yang disuka, minum, merokok, datang ke club.
Yang membuat beda dia mendapatkan perhatian dari Visioner Suci itu.
Sebenarnya tidak terlalu mempengaruhi kepribadian Delisaster, tanpa dia sadari ada keingintahuan tentang apa itu bahagia, tidak ingin kehilangan seseorang. Tanpa sadar ada rasa peduli yang tumbuh di dalam dirinya.
"Majime-kun kalo seperti itu dia tidak akan bisa dihentikan lho~."
Delisaster turun ke bawah, ke dalam arena ujian Visioner Suci.
"Summons Athena."
Delisaster mengayunkan tongkat sihirnya yang berubah menjadi tombak dan menusuk dada anak perempuannya dari belakang.
"Anak nakal harus dihukum."
Pemandangan seperti ini mengejutkan murid yang sedang menonton pertandingannya. Bangku penonton seketika berisik, mempertanyakan orang yang baru saja memasuki arena padahal arena dilindungi barrier.
Delisaster mengembalikkan wujud semula tongkat sihirnya dan sigap menangkap Rueina, setelah Rueina sudah berada di gendongannya dia memakaikan kembali anting yang dibuat khusus untuk menyegel sihir secondth.
Setelah anting itu kembali terpasang wujud Rueina kembali seperti semula.
"Sudah selesai."
"Delisa, kenapa kamu ke sini?"
"Kok tanya kenapa? Kalo aku ga ke sini majime-kun sama anak sobakasu-kun itu bakal mati."
"Tapi tidak usah pake cara kasar kaya gitu, semuanya ketakutan begitu."
"Kalo ga gitu ga akan selesai, tenang aja anak ini masih idup kok, aku menghindari jantungnya."
"Bukan itu yang aku maksu--"
"Domina pernah bilang ibu itu orang yang bisa menghadapi segala kondisi anaknya sendiri dan bisa mendisiplinkannya."
Rayne diam beberapa detik, kemudian mengajak Delisaster untuk ke UKS, suasana di tempat ini berubah menjadi tidak enak, semua pasamg mata tertuju ke meraka, tarapan penuh rasa takut.
"Majime-kun ga ngecek keadaan anak sobakasu-kun?"
"Dia tidak apa-apa."
"Heee~, majime-kun jahat banget."
Rayne mengabaikan kata-kata Delisaster, di perjalanan menuju UKS Rayne bertanya soal Domina, beberapa kali Rayne sempat tidak melihat Delisaster di rumahnya.
"Aku cuman nanya soal pertanyaan biasa kok. Habisnya aku tidak mengerti dunia kalian, majime-kun kan tau kalau hidupku beda terus aku ga pernah ketemu ibu."
Rayne sedikit mengerti dengan apa yang dikatakan Delisaster.
"Kamu dapetin jawabannya?"
"Hmm ... Domina bilang harus dirasakan, tapi aku ga ngerti."
"Sudah 16 tahun."
"Masih gak ngerti, tapi yang aku tau majime-kun menerimaku terus anak ini tidak membenciku, aku senang."
"Tidak mungkin Rueina membencimu, daripada aku Rueina keliatan lebih nyaman denganmu. Mungkin karena kekuatan sihirnya mirip."
Akhirnya mereka sampai di UKS, Delisaster berhenti melangkah.
"Majime-kun, aku ingin nanya sesuatu."
"Apa?"
"Aku udah jadi ibu yang baik?"
Rayne membalikkan badan, berjalan menghampiri Delisaster, tangan kanannya terangkat, menyentuh wajah Delisaster.
"Tentu saja, kamu itu istriku."
"Berhenti mengatakan hal seperti itu sangat serius."
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro