1. Janarida 8,6/10

Sejak kalimat pertama, cerita ini sudah membawa kita dalam serangkaian diksi yang nyaman dibaca. Penggambaran emosi tokoh detail, tapi tidak menimbulkan kemubaziran, di sini feel-nya berasal. Pembawaannya enak dan serasi, tanpa ketidak seimbangan antara paragraf satu dan yang lain.

Cerita ini memberi pesan moral untuk menghargai diri sendiri. Menghargai orang lain itu perlu, tapi jangan sampai lupa menghargai diri sendiri.

Karya yang luar biasa. Terus berkarya!

2. Toxic 8,4/10

Sejak mulai membaca, aku sudah larut ikut mengalir begitu saja dengan narasinya. Penggambaran emosi tokohnya ngena, feel-nya bagus. Twist-nya gak kalah mantap.

Cuma, beranjak ke akhir, tokoh yang tadinya keliatan kekeh berubah plinplan. Awalnya dia nggak mau bunuh diri, lantas kenapa pendapatnya itu berbalik cepat?

Di luar semua itu, secara keseluruhan ceritanya oke. Kesalahan penulisan pun minim.

Kerja bagus. Terus berkarya!

3. Hadiah Untuk Mama 7,7/10

Yak, cerita ini manis dengan bumbuh romannya. Bahasanya ringan, mudah dipahami. Namun, di sini aku merasa ceritanya lebih fokus tentang hubungan dia sama si laki-laki, daripada hadiah untuk si mama. Yah, walaupun yang dimaksud hadiah untuk mama itu pernikahan si main character.

Di luar semua itu, cerita ini berhak diacungi jempol. Good job. Terus belajar dan berkarya!

4. Asal Mama Bahagia 8,4/10

Cerita ini berhasil membawa emosi pembaca ngalor-ngidul. Mengajak kita merasakan keluarga broken home dalam sudut pandang tokoh yang lugu. Secara keseluruhan pengetikan cerita ini sudah rapi dan bagus.

Hanya saja, ada beberapa paragraf mubazir. Dan juga terlalu banyak menjeda setiap pergantian latar. Ada baiknya disambung dengan narasi.

Kerja bagus. Terus berkarya!

5. Untukmu 6,9/10

Jujur saja, penulisan cerita ini masih cukup berantakan. Masih banyak yang harus dibenahi dari segi kepenulisan dan penggunaan bahasa. Menurutku bahasanya masih terlalu kaku.

Dari segi cerita sendiri, cerita ini gak bisa fokus. Terbang ke sana ke mari dan tema utamannya malah nggak kudapatkan sama sekali.

Terus belajar, jangan menyerah. Terus berkarya!

6. Untukmu Malaikatku 8,0/10

Di cerita ini, feel-nya sudah cukup kurasakan. Aku sempat terbuai dengan permainan kata dan alurnya yang santai, tapi nggak lambat. Aku menikmatinya.

Tapi, sepertinya penulis butuh aqu*a saat menulis. Pada kesalahan penulisan nama, menuai tanya beberapa pembaca.

Di luar semua itu, cerita ini enak di nikmati sambil nyemil sore-sore.

Kerja bagus. Terus berkarya!

7. I Love You 7,5/10

Aku masih mencari makna penghargaan di cerita ini dan masih belum ketemukan.

Di beberapa bagian penulisannya masih salah. Termasuk peletakkan -ku yang entah kenapa selalu terpisah. Namun, dari segi bahasa yang kudapati adalah bahasa ringan yang cocok untuk genre-nya, teen.

Terus belajar. Tetap berkarya!

8. Tary 8,2/10

Ceritanya ringan, mengalir begitu saja. Layak dinikmati sambil bersantai.

Namun, ada yang perlu diperhatikan lagi, seperti dialog tag dan penggunaan italic yang luput.

Di luar semua itu, cerita ini masih enak dinikmati.

Tetap semangat. Terus berkarya!

.....
P.s. maaf jika ada salah kata dan terimakasih untuk keikutsertaannya.