Penilaian Event Agustus 2018

1. Janarida: 8,7/10

Cerpen ini indah. Sesuai dengan tema, diksinya enak dibaca, juga cara penulis untuk membungkus konflik sederhana dalam satu cerita yang menyentuh.

Konflik utama di sini adalah tokoh bernama Rida yang kurang bisa menghargai diri sendiri. Dia selalu mengklaim dirinya selalu menjadi pengganggu orang-orang di sekitarnya. Walau kesannya sederhana, ada beberapa kalimat quotes yang kusuka dari cerpen ini. Kalau kembali dibaca, rasanya si penulis ingin menyampaikan hal kecil sederhana yang seringkali kita lupakan; mencintai dan menghargai diri kita sendiri.

Good job!

2. Toxic: 7,5/10

Sebenarnya ide awal cerita ini bagus, unik, dan harusnya bisa dikemas lebih apik lagi. Diksinya juga sudah bagus, minim kesalahan penulisan terutama typo.

Tapi sayangnya, aku nggak bisa menangkap tema utama yaitu penghargaan di cerita ini. Setelah baca habis, aku malah mikir, 'Udah? Gini doang? Yah.' Padahal aku sangat mengharapkan adanya fase tertentu yang dialami tokoh utama yang akhirnya membuat cara pandang ya tentang kehidupan berbalik--setidaknya bisa belajar mensyukuri hidup lebih lagi daripada memilih untuk ikut bapak-bapak yang tidak dikenal, wkwkwk.

But anyway, aku suka bagaimana si penulis menyampaikan emosi dalam tiap kalimatnya sampai pembaca juga bisa ikut merasakan rasa sedih dan terluka dari hidup karakter utamanya.

3. Hadiah Untuk Mama: 7,0/10

Alur di cerpen ini mirip FTV; klise. Untuk konflik utama aku lebih merasa ini cenderung mengarah tentang pernikahan tokoh dibanding cara dia menghargai ibunya. Walaupun pada akhirnya, pernikahan si tokoh adalah untuk menyenangkan hati mamanya, entah kenapa, aku tetap merasa lebih mengutamakan konflik percintaan antara si tokoh utama dengan kekasihnya.

Untuk kesalahan penulisan, masih ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Seperti penggunaan kata di, masih ada yang salah. Banyak-banyak belajar, ya! Jangan menyerah^^

4. Asal Mama Bahagia: 8,5/10

Baca cerita ini nano-nano, ada bahagianya, lalu tiba-tiba dibawa ke sesi mengejutkan yang berujung mengharukan hingga kembali pada sesi bahagia. Semua perasaan itu dibungkus secara apik melalui satu cerita.

Tapi sayang sekali, terlalu banyak jeda dalam cerita. Semisal, baru dua paragraf, lalu sudah dijeda untuk adegan selanjutnya. Bukannya tidak boleh, tapi alangkah baiknya jeda itu diganti dengan narasi. Karena bila terlalu banyak dijeda, feel yang ditangkap juga kurang.

But anyway, you did a good job!

5. Untukmu: 6,7/10

Banyak kesalahan penulisan dalam cerpen ini. Dialog tag, penempatan titik koma, serta gaya bahasa semua masih rancau. Banyak-banyak belajar dan baca, ya! Untuk idenya sendiri, sudah bagus. Hanya pengemasan yang kurang. Sayang sekali.

6. Untukmu, Malaikat: 7,3/10

Idenya kusuka! Unik, aku nggak nyangka penulis bisa sampai menambahkan unsur anak haram di dalam tema penghargaan. Tapi kayaknya waktu ngetik cerita ini, pikiran penulis lagi bercabang, jadinya ada beberapa kesalahan yang membuat pembaca mengernyit, seperti contoh kesalahan nama yang disebutkan tadi.

Untuk typo nggak banyak, cuman untuk alur mundur yang diceritakan kesannya putus-putus. Andai ditambah narasi dan sedikit penjabaran, mungkin akan lebih baik lagi.

Keep fighting^^

7. I Love You: 6,5/10

Aku merasa konflik utama dalam cerpen ini tidak mengacu pada penghargaan, melainkan bagaimana cara si tokoh untuk dapat menyatakan cinta ke kakak kelas yang akhirnya berujung penolakan.

Masih banyak kesalahan penulisan, terutama penempatan -ku yang harusnya disambung tapi malah dipisah. Lalu dialog tag juga masih ada yang salah.

Banyak belajar lagi, ya! ^^

8. Tary: 7.0/10

Untuk ide awal dan diksi sudah bagus. Idenya menarik dan diskinya ringan, cocok untuk dibaca sambil ngopi malam-malam.

Tapi sayang sekali, banyak kesalahan dialog tag di sini. Selain itu kata dalam narasinya pun masih banyak pengulangan, akhirnya bikin kalimat itu jadi susah dibaca.

Tapi keseluruhan, sudah bagus. Hanya perlu lebih banyak berlatih lagi.

Keep writing!