Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Prologue

"Pegang pinggangku lebih mesra, Yoora."

Bisikan berat juga dingin yang menusuk pendengarannya seakan menusuk indera peraba Choi Yoora, kulitnya meremang ketika lengan yang bertengger pada kedua sisi pinggangnya bergerak untuk menarik tubuh Yoora mendekat, mengikis jarak yang sebelumnya ada di dekat mereka.

Aroma citrus juga sesuatu yang tercium maskulin menyeruak ke dalam penciumannya, memancing kepalanya untuk menengadah dan menatap sosok yang lebih tinggi darinya itu. Berbeda dengan penampilan biasanya, Jeon Jungkook kini menata rambutnya ke belakang, garis panjang bekas luka yang menyayat hidungnya tersamarkan berkat bantuan serbuk sihir, juga tuksedo putih dengan aksen kuning keemasan melengkapi tubuhnya.

"Kenapa?" tanya Jungkook, membuat Yoora lantas menggeleng cepat dan mengalihkan perhatian.

"Tidak ada." Yoora merespons sedatar mungkin.

Ketika kepalanya menoleh, Yoora menangkap sosok yang ada di dekat meja prasmanan dengan kue tinggi—mungkin hampir 20 lapis—yang tengah menatap ke arah mereka.

"Pria itu pasti akan mengajakmu bicara," kata Jungkook lagi. "Pastikan kau tetap anggun selagi menyelipkan tanganmu itu ke saku jasnya. Seperti latihan kita sebelumnya, oke?"

Yoora berusaha untuk tak berjengit ketika Jungkook mengecup pipinya sebelum menjauhkan wajah dan menarik kedua sudut bibirnya, memamerkan senyum manis yang palsu.

Dan tepat seperti ucapannya, seorang pria dengan setelan jas berwarna perak mendekat ke arah mereka. Jungkook lantas melepas pelukannya dan membungkuk ke arah pria itu, dan Yoora ikut melakukan hal yang sama.

"Oh, Tuan Hoseok. Siapa yang kau bawa kali ini?" sapa pria itu selagi tersenyum memandangi Jungkook dan Yoora secara bergantian.

Sebisa mungkin Yoora diam, menahan diri untuk tidak bereaksi berlebihan. Pria ini memanggil nama lain yang jelas bukan nama Jungkook. Dan itu berarti sihir Jungkook bekerja. Dia berhasil memanipulasi pandangan siapapun yang berada di cahaya yang ada di ruangan ini untuk melihatnya seperti orang lain. Siapapun kecuali Yoora.

Bagi Yoora, Jungkook tetaplah Jungkook, dengan mata bulat dan manik cokelat madunya yang tajam.

Kira-kira di mata orang-orang di ruangan ini, Yoora jadi siapa?

Tolong katakan kalau Jungkook juga mengaplikasikan sihir cahayanya pada Yoora, menyamarkan identitasnya. Karena, sungguh, jika Jungkook tidak melakukannya, dan jika siapapun orang di ruangan ini melihat wajahnya bersamaan dengan poster "WANTED" yang tertera di sepanjang kota, Yoora bisa langsung berpindah dari aula pesta ke sel tahanan.

Jungkook bilang dia mau mempekerjakan Yoora, bukan? Jadi Jungkook pasti akan menyamarkan sosok Yoora juga menjadi orang lain.

Jungkook... tidak sebodoh itu untuk membiarkannya tertangkap, kan?

"Tuan Shim, perkenalkan ini sepupuku," balas Jungkook, lengannya kini berpindah melingkari bahu Yoora. "Jung Hera."

Hera? Siapa itu? Yoora bahkan tidak mengenal nama itu. Tetapi itu menjadi jawaban yang cukup menenangkannya, mengartikan bahwa dia bukan sedang jadi dirinya di sini.

Dengan sopan Yoora membungkuk manis sambil tersenyum, kedua tangannya menarik ujung gaun. Oh, ampun. Ini menggelikan. Bisa dia rasakan kakinya agak bergetar untuk melakukan gerakan itu. Jujur saja, gaun ini betul-betul tidak nyaman, dan Yoora lebih memilih mengenakan celana panjang kulitnya ketimbang membiarkan lapisan-lapisan kain berat ini menutupi tubuhnya.

Pria itu—yang Jungkook sebut Tuan Shim—tersenyum manis, dengan lembut meraih tangan Hera dan mengecup punggung tangannya. "Halo, Nona Hera. Senang bertemu denganmu."

Oh, Tuhan. Ini menggelikan. Sangat. Namun sebisa mungkin Yoora balik tersenyum. Wajahnya memang memanas, tapi ini bukan berarti dia tersipu.

"Senang juga bertemu denganmu, Tuan Shim."

Dari sudut matanya, bisa Yoora rasakan Jungkook menatapnya tajam, seakan memperingati Yoora untuk tetap pada rencana mereka dan tidak menghancurkan semua yang sudah mereka latih selama dua minggu belakangan ini hanya dengan reaksi tiba-tiba darinya.

"Aku rasa aku harus ke toilet," kata Jungkook selagi mengambil langkah mundur. "Tak apa jika aku membiarkan sepupuku bersamamu, Tuan Shim?"

"Oh, oh, tentu saja tak masalah. Aku senang bisa punya teman mengobrol baru." Tuan Shim tersenyum dan melirik Yoora—dan tentu saja Yoora menyadari hal itu.

Dengan cepat informasi-informasi yang Jungkook berikan selama masa latihan mereka terputar dalam benaknya. Shim Shiyoon ini tipikal pria yang manis, tetapi juga manusia yang kelewat normal yang tak akan segan-segan mencium wanita manis.

Yoora tidak tahu seberapa cantik sosok yang tengah menjadi topengnya saat ini, tapi bisa dia simpulkan bahwa Tuan Shim tertarik, dan berarti kecantikan itu cukup untuk menjadi godaan baginya.

"Kau mau minum, Nona Hera?" tawar Tuan Shim lembut.

Yoora ingin menggeleng, rayuan murahan seperti ini sama sekali bukan gayanya bermain, tetapi dia juga tahu betul bahwa tak ada jawaban lain yang lebih baik diberikan selain anggukan. "Tentu, Tuan Shim."

Sejurus kemudian tangan Yoora sudah berada dalam genggaman Shim Shiyoon, jemarinya dengan lembut—dan harus Yoora bilang mungkin menggoda—menarik Yoora untuk ikut melangkah bersamanya.

Yoora tidak terbiasa dengan semua ini, percayalah. Hanya saja ketika dia merasa ingin menarik tangan, satu suara berbisik dalam kepalanya, bersamaan dengan getaran kecil dari belakang punggungnya.

"Jangan macam-macam, Choi Yoora. Kau harus ambil kunci itu supaya kita bisa membawa sesuatu pulang malam ini."

Oh, sungguh. Jika saja tato sialan itu tidak ada di punggungnya, Yoora pastikan dia sudah memotong testikel penyihir menyebalkan itu dari jauh-jauh hari.

Tapi sekarang, Yoora harus fokus. Dia punya misi pencurian besar hari ini, dan Jungkook harus membayarnya dengan layak. []

-

APOSTROPHE
#1 Sorcerè Universe
Written by Arata Kim

-

Halo. Selamat datang di cerita fantasy ala-ala dari Arata. Tadinya aku mau full rest minggu ini, tapi BTS comeback terus liat Juki jadi pengin muncul lagi di Wattpad wkwk.

Special thanks buat buku-buku fantasi yang jadi asupanku (terima kasih perpus kampus yang nambahin koleksi jadi kubisa baca banyak LOL) terutama buat V.E Schwab. Karakter Yoora di sini kurang lebihnya terinspirasi dari Delilah Bard a.k.a Lila ma badass gurl. 🤙

As always, aku bakal coba explore beberapa hal di sini termasuk world-building. Map untuk Kerajaan Merveil nyusul ya~

Karena ini fantasi, kemungkinan besar bakal banyak narasi, betah betahlah ya kalian.

Anyway cerita ini aku publish juga di Dreame. Mau baca di sana juga boleh. Di sana aku pub duluan versi draft jadi mon maap kalo berantakan. Tapi kalo kepo bisa ke sana dulu aja aku suka masukin duluan.

Sebelum lanjut, mau kasih kesan pesan/harapan barangkali? 👀

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro