♕-7
🌸-Jinwoo's dad?
Wooseok berlari dengan secepat mungkin ketika mereka sampai di rumah sakit sementara Seungyeon hanya mengikuti Wooseok dari belakang.
Setelah Wooseok melihat Sunyeol, Wooseok dengan buru-buru menghampirinya.
Dengan nafas yang tersendat-sendat dia berkata "Bagaimana anakku?"
"Tadi dia ada di dalam kamar, untungnya tadi kamar rumah sakitnya bisa dibayar oleh orang yang menabraknya." Jawab Sunyeol.
"Baiklah aku masuk dulu ya."
Wooseok memasuki ruangan itu diikut seratakan oleh Seunyeon. Jinhyuk pergi lagi ke sekolah karena mendapat panggilan dari pak Suho.
"Jinwoo!" Teriak Wooseok kemudian meraih tubuh anaknya yang masih terbaring lemah di tempat tidur.
Wooseok menanggis kemudian berteriak lebih keras "Hei! Kenapa anda bisa menabrak anak saya! Jadi orang tuh hati-hati sedikit!"
Wooseok berteriak dan memarahi seorang pemuda yang memakai masker di samping tempat tidur Jinwoo, Wooseok yakin pasti orang itu yang menabrak Jinwoo.
Orang itu tidak menjawab kemudian Wooseok menarik kerahnya dengan keras "Saya sedang bicara nggak bisa dijawab ya!?"
Orang itu santai saja kemudian majulah Seungyeon dan menengahi mereka "Sudahlah, Wooseok urus dulu anak lo."
Wooseok perlahan melepaskan tanganya dari orang itu dan kembali melihat keadaan anaknya sekarang.
Jinwoo banyak luka, katanya ada pendarahan juga. Wooseok tidak tega dengan apa yang menimpa Jinwoo tapi apa boleh buat? Semuanya sudah terjadi kan?
Tiba-tiba datanglah seorang perawat yang sedang memegang hasil alalisis Jinwoo setelah itu dia membuka suara di depan semua orang yang ada disana "Ada ibu atau ayah dari Jinwoo?"
"Saya, sus." Kata Wooseok.
"Oh? Ayahnya ya?"
"Saya ibunya." Balas Wooseok.
Perawatnya terlihat terkejut tapi kemudian dia mengerti kondisinya secara zaman sekarang lelaki juga bisa oprasi rahim.
"Untuk ibunya Jinwoo, silahkan ke ruang ambil darah untuk membantu darah Jinwoo yang kurang." Kata Perawat itu.
"Baik suster."
Perawat itu keluar, diikuti oleh Wooseok dan Seungyeon.
Wooseok dan perawat itu sudah duluan, Wooseok benar-benar buru-buru demi keselamatan anaknya sekarang.
Sementara sebelum keluar ruangan Seungyeon membuka suaranya untuk pemuda bermasker yang masih berdiri disana "Mau ikut keluar?"
Pemuda itu hanya menggelengkan kepalanya sebagai tanda menolak.
"Umm... Baiklah, titip Jinwoo ya." Seungyeon segera lari menyusul Wooseok.
...
"Baiklah, untuk hasil transfer darahnya nanti akan saya beritahu. Untuk ibu Wooseok silahkan menunggu hasilnya diluar."
Wooseok dan Seunyeon melangkahkan kakinya keluar dari ruangan itu.
"Haduh, gua takut. Gua takut Jinwoo nggak bisa diselamatin lagi." Wooseok mengacak surainya.
"Udah, berdoa aja. Pasti Jinwoo kuat, lo juga harus kuat." Seungyeon menyemangati Wooseok.
Senyuman kembali terukir di wajah Wooseok "Thanks, bro." Wooseok menepuk-nepuk punggung bidang Seungyeon.
"Duduk dulu, nih minum lo pasti lemes abis ambil darah." Kursi di depan ruangan itu hanya satu dan Seungyeon memberikan kursi itu untuk diduduki oleh Wooseok.
Bahkan sampai Seungyeon memberikan sebotol air putih dan jaket yang dia pakai karena Wooseok kedinginan di ruangan tadi.
Segitu baiknya Seunyeon, bukan karena maksud apa-apa Seunyeon memang sebaik itu.
Ya meskipun bar-bar :v
"Makasi udah temenin gua ya." Kata Wooseok.
Seungyeon terkekeh "Yeelah, kayak siapa aja. Santuy lah sama gua."
Tak lama kemudian, perawat dari ruangan transfer darah keluar.
"Ibu Wooseok?"
Wooseok bangkit dari tempat duduknya "Iya?"
"Maaf, tapi sepertinya golongan darah Jinwoo tidak sama dengan ibu." Balas perawatnya itu.
"Hah? Bagaimana bisa?"
"Jinwoo golongan B sementara ibu A, apa Jinwoo mengikuti golongan darah ayahnya?"
"Yasudah, saya beli darah saja. Ada kan?" Tanya Wooseok.
"Tabung darah si ada bu. Tapi biayanya sangat besar, apa ibu tidak keberatan?" Perawat itu memastikan.
Wooseok melihat ke arah Seunyeon, kemudian Seungyeon menjawab "Baiklah, kami akan menghubungi ayahnya Jinwoo."
Perawat itu pergi dari hadapan mereka.
"Kita harus ngomong ke Jinhyuk." Kata Seungyeon.
Wooseok menghela nafasnya "Astaga, gua nggak mau libatin manusia itu."
"Yeelah, gapapa. Lagian ini demi Jinwoo kok, Jinwoo butuh darah dari Jinhyuk.
"Yasudah, telefon saja."
Seungyeon menggerakan tangannya dengan cepat, kemudian menelepon lelaki bermarga Lee itu.
"Halo? Wei cepat kesini!" Kata Seungyeon.
"Ada apa?"
"Jinwoo butuh donor darah."
"Yasudah, gua mau izin dulu ya ke pak Suho."
"Iya cepetan!"
Seungyeon menutup telefonnya secara sepihak.
Yang bisa Wooseok sekarang lakukan adalah hanya berdoa demi kesehatan Jinwoo.
🌸-See you on next episode
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro