
♕-5
🌸-I think i'm in love
"Udah berapa kali gua bilang, woo. Kalau lo kembali ke produce, jangan deketin si Jinhyuk lagi." Kata Mingyu kepada Seungwoo.
"Ih! Lo kenapa si sensi amat? Lo nggak demen banget gua sama Jinhyuk." Protes Seungwoo.
Mingyu menghela nafas "Lo udah berapa kali gua bilangin, Jinhyuk itu bukan cowo yang baik."
"Lo nggak kenal Jinhyuk juga kan? Cuman tau namanya? Dia perfect, that's why i love him." Balas Seungwoo.
Mingyu menatap Seungwoo dengan santai tampaknya memang Seungwoo senang sekali kembali ke produce dan satu sekolah sama Jinhyuk.
Mingyu tidak tega melepas sahabat sejatinya dari Jinhyuk tapi di satu sisi Jinhyuk harus belajar tanggung jawab.
Mingyu hanya kasian sama Wooseok, tidak lebih.
"Kalau gua bilang Jinhyuk pernah hamilin anak orang, lo percaya?" Tanya Mingyu.
Seungwoo celingukan, aneh sekali sahabatnya bertanya seperti itu "Apasi? Berani banget lo ngomong kayak gitu. Kalau nggak suka sama dia nggak usah sampe di fitnah gitu dong."
"Gua nggak fitnah, gua tahu Jinhyuk sebenernya kayak gimana. Dan Jinhyuk pernah hamilin laki-laki yang seumuran sama kalian." Ucap Mingyu.
"Halah, bullshit anjing. Lo mau fitnah Jinhyuk sampe gimana pun juga gua nggak akan berkurang rasa cintanya ke dia." Seungwoo melepar dengan kasar buku yang dipegangnya kemudian meninggalkan Mingyu seorang diri sambil menutup pintunya dengan kencang.
...
Sekarang kelas Jinhyuk sedang mengadakan ulangan matematika wajib, dengan pak Xiumin mengawasnya.
Xiumin berjalan mengelilingi meja anak-anak yang masih sibuk mengerjakan soal mereka.
Sampai Xiumin berhenti di meja Seungwoo, dia memperhatiakan tangan Seungwoo yang sedang menulis.
"Seungwoo, sejak kapan kamu pakai cincin? Lepas ini sekolah jangan pakai begituan." Perintah Xiumin sambil tangannya menggulur, meminta agar cincin itu dilepas.
Seungwoo terkekeh "Haha, saya udah lama pak pake cincin ini. Dan saya nggak akan lepas cincin ini soalnya emang saya udah janji sama diri saya sendiri nggak akan saya lepas."
"Emang itu cincin apa?" Tanya Xiumin dengan penasaran.
Seungwoo mendekatkan jarinya ke depan mata Xiumin agar dia melihat detail dan tulisan di cincin itu.
Tulisannya sih Han.S & Lee.J
Ya itulah cincin jadian Seungwoo dan Jinhyuk saat dulu. Jinhyuk sudah lupa bahkan menghilangkan cincin itu tapi Seungwoo kekeh memakainya.
"Ohhh... Cincinmu dengan Lee Jinhyuk. Astaga kalian sangat romace ya." Kata Xiumin.
"Iya dong pak, saya kan sayang sama Jinhyuk." Ujar Seungwoo.
Satu kelas langsung melirik ke arah bangku Jinhyuk dan Seungwoo, ya apalagi kalau bukan sambil ceng-cengin Jinhyuk
Jinhyuk menginjak kaki Seungwoo, menyuruhnya untuk diam.
"Aduh, kenapa si injek sih sayang?" Ucap Seungwoo setelah Jinhyuk menginjak kakinya.
Xiumin tertawa "Oh mungkin dia sedang tersipu, jadi dia memintamu untuk berhenti."
Semuanya langsung bersorak semakin keras.
Dari belakang Seungyeon hanya terkekeh sambil mengumpati "Haha, mampus lo Jinhyuk."
"Udah udah! Kerjakan lagi ya! 15 menit lagi dikumpulkan!" Perintah Xiumin.
Keadaan senang langsung berubah menjadi serius lagi "Baik pak!" Jawab anak-anak dengan antusias.
Seungwoo yang kelihatannya senang-senang saja berbeda dengan Jinhyuk yang sekarang jadi tidak fokus mengerjakan soalnya
"Minkyu cepet sekolah lagi dong, aku cape." Batin Jinhyuk dalam hatinya.
...
"Anjir, gua ngakak pas lo di ceng-cengin sama satu kelas." Seungyeon menertawakan Jinhyuk.
Jinhyuk mendatarkan wajahnya "Nggak ada yang lucu, anjing."
"Emang ada-ada si Seungwoo, keknya dia masih sayang banget deh sama lo." Kata Seungyeon.
"Ya gua nggak sayang dia lagi. Kasian Minkyu kalau gua tinggal lagi."
"Eh, gua mau ke kelasnya Wooseok. Tadi gua ada titipan dari bu Irene katanya disuruh kasih selembaran ini ke Wooseok." Seungyeon menunjukan selembar kertas kepada Jinhyuk.
"Yaudah lo kasih aja ke Wooseok, gua ke kantin duluan." Balas Jinhyuk.
Tiba-tiba sosok Hangyul datang dari belakang "Weh, Seungyeon bangsat! Lo dicariin sama abang ketoprak, utang lo disuruh bayar sekarang."
Seungyeon malu sendiri karena Hangyul berkata seperti itu dengan terang-terangan dan sedikit berteriak "Pelan-pelan aja ngomongnya, bego."
"Iye maap. Udeh ayo ikut gua ke kantin, yang punya utang elu yang kena marah malah gua." Hangyul menarik-narik tangan Seungyeon.
"Iye iye, Jinhyuk! Kasih selembarannya ke Wooseok ya, makasi!" Seungyeon memberikan selembaran itu dan langsung menghilang dalam sekejap.
Jinhyuk hanya memerhatiakan lembaran itu "Haduh, kenapa gua si? Sumpah gua nggak pengen ketemu Wooseok." Batin Jinhyuk.
Jinhyuk dengan cepat segera berjalan ke arah kelas Wooseok.
Dan disana tampaknya Wooseok yang sedang menghadap ke arah jendela kelas.
Wooseok memang unik untuk Jinhyuk.
Uniknya karena Wooseok itu sepertinya dingin, dia jarang keluar kelas dan kalau di kantin juga pasti duduk sendiri.
"Kim Wooseok." Kata Jinhyuk.
Wooseok langsung melihat ke arah Jinhyuk, kemudian menatap ke arah lain karena dia menghindari eye contact dengan Jinhyuk.
"Apaan?"
"Ini ada selembaran dari bu Irene, minta diisi sama data pribadi lo." Jinhyuk meletakan selembaran itu kepada Wooseok.
Wooseok hanya menatap kertasnya dengan datar kemudian berkata "Hmm... makasi."
"Gua tunggu disini ya, lo isi dengan santai aja nanti gua langsung kasih ke bu Irene." Jinhyuk duduk di bangku sebelah Wooseok yang kosong.
Wooseok tidak menjawab, dia hanya serius mengurus sambil mengisi kertasnya.
Jinhyuk melihat Wooseok dengan tatapan kagum.
Ketampanan Wooseok memang sangat berbeda, auranya maupun prilakunya juga berbeda.
Jinhyuk rasa Jinhyuk jatuh cinta.
🌸-See you on next episode
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro