Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

♕-3

🌸-Wooseok's past

Flashback 0.1

Sejujurnya Wooshin binggung dengan apa yang terjadi kemarin malam.

Rasanya dia ingin mati saja, dia sudah mengacaukan semuanya.

Termasuk harga dirinya yang sangat berharga. Jujur Wooshin sangat malu dengan dirinya sendiri.

Bayangkan...

Wooshin hamil saat dia masih duduk di bangku kelas 3 SMP, gila bukan?

Terlebih Wooshin tidak tahu siapa yang melakukannya, kenapa dia melakukannya dan kenapa dia tidak ingin mengaku?

Aneh sekali.

"Byunghwi, apa yang harus gua lakukan?" Tanya Wooshin kepada adiknya, Yoon Byunghwi.

Byunghwi menatap perut Wooshin "Lo harus kasih tau nyokap. Cepat atau lambat dia harus tahu."

"Lo gila ya? Gua bisa di bacok sama nyokap kalau kasih tau."

"Ya terus lo mau gimana? Pergi dan kabur begitu aja? Tanpa nyokap tahu? Dan lo sembunyiin anak lo itu sampe selama-lamanya? Jangan gila." Ucapnya kepada Wooshin.

Wooshin menjawab dengan santainya "Iya, itu rencana gua."

"Hah?"

"Gua akan kabur darisini, ganti identitas dan ngurus anak ini sendiri gua nggak peduli sama nyokap." Wooshin bertekad kuat dengan rencananya itu.

Byunghwi menahan tangan Wooshin "Please lo jangan pergi. Siapa lagi yang mau bantuin gua disini? Lo tau kan nyokap kita kayak gimana? Gua takut nyokap stress karena lo apalagi dia suka mabuk dan habisin uang. Cuman elo yang bisa bantu gua tenangin nyokap."

"Masalah nyokap biarin aja, lagian dia bukan nyokap kandung kita juga kan? Lo pindah aja ke kosannya Minkyu. Mau nyokap gila atau masuk rumah sakit jiwa juga bukan urusan kita." Kekeh Wooshin.

"Lo gila ya!? Nyokap udah besarin kita! Lo tau kan kita ditinggal sama orang tua asli kita dan dia yang rawat kita!?" Byunghwi meninggikan nada suaranya.

Wooshin berdecak malas "Ngapain gua harus sayang sama dia? Please lah ya, dia nggak sayang sama gua. Dia sayang sama lo doang."

Byunghwi berdiri kemudian menatap mata Wooshin dengan intens "Heh! Dia sayang sama lo juga!"

"Sayang sama gua? Gua tau lo sama nyokap udah bikin rencana. Nama samaran lo diluar itu Seobin kan? Gua tau!" Wooshin ikut berdiri.

"Lo sama nyokap kerja sama karena lo hamilin anak orang kan? Gausah boong, gua tau semuanya anjir. Dan lo sama nyokap nyembunyiin itu dari gua. Giliran gua yang kena masalah kayak gini gaada yang support gua." Lanjut Wooshin.

Byunghwi menampar Wooshin dengan kencang "Gua nggak pernah nyamar jadi Yoon Seobin, gua Byunghwi dan gua nggak pernah ngahamilin anak orang!" Bantah Byunghwi.

Wooshin menahan tangan Byunghwi "Yaudah terserah lo. Yang gua mau sekarang gua pergi dari sini. Dan gua tahu, nggak lama lagi pas nyokap stress pasti lo keluar dari rumah juga."

"Ya, terserah. Lo boleh keluar." Usir Byunghwi sambil mendorong tubuh Wooshin.

Wooshin kesakitan, secara dia sedang hamil tapi dia hanya diam saja dan keluar dengan koper kecilnya yang sudah dia siapkan dari kemarin.

"Bye, Yoon Seobin." Itulah kata-kata terakhir yang diberikan Wooshin kepada Byunghwi.

Dan sekarang kita tidak mengenal lagi nama Wooshin dan Byunghwi, mereka adalah Kim Wooseok dan Yoon Seobin.

Wooseok menuju ke bar yang dia datangi sekitar seminggu yang lalu, dimana dia mendapatkan kabar kehamilannya setelah pulang dari bar tersebut.

"Saya titip kopernya." Kata Wooseok kepada salah satu kenalannya yang menjadi penjaga bar disana.

Wooseok hanya mendapat anggukan sebagai balasan dari kenalannya, kemudian Wooseok berlari memasuki bar, menyusuri keramian disana.

Dengan harapan semoga dia mendapatkan orang yang kira-kira melakukannya.

Sebenarnya Wooseok ingat kepada orang itu, tapi wajahnya samar di pikiran Wooseok.

Setelah menyusuri tidak lama datang lah sosok tinggi bersurai hitam yang menarik perhatian Wooseok.

Dan sepertinya Wooseok mengenal pria itu.

Salah satunya adalah Lee Jinhyuk teman lama Wooseok.

Dan menurut bayangan dan pikiran Wooseok dialah yang melakukannya malam itu.

Tanpa berfikir panjang, Wooseok segera mendekati pria itu "Lee Jinhyuk? Lama tidak bertemu."

"Wooshin?" Jinhyuk heran dengan kehadiran Wooseok disana.

"Apa yang kau lakukan kepadaku semalam? Jelaskan!" Wooseok meninggikan suaranya.

"Ya maaf, kemarin ada kecelakaan. Saya mabuk, kau juga mabuk kita tidak sengaja. Dan selamat mengurus anak di kandunganmu." Balas Jinhyuk dengan santainya.

"Hei bajingan! Ini anakmu juga bodoh!"

"Bukan urusanku. Saya sudah dijodohkan oleh orang lain, Han Seungwoo dan hanya dia yang bisa saya cintai. Saya permisi dulu dan jangan temui saya lagi." Jinhyuk dengan santainya meninggalkan Wooseok disana.

Wooseok sangat depresi dengan kehidupannya sekarang ini, jujur dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan.

Tapi Wooseok memilih untuk pergi, mencari bantuan kepada yang lain saja.

Percuma mau dipaksa sesulit apapun Jinhyuk tidak akan mau bertanggumg jawab.

Setelah kepergiab Wooseok, beberapa bulan kemudian Jinhyuk menerima kabar bahwa Wooshin sudah meninggal.

Jinhyuk tidak bisa berkata apa-apa setelah mendengar berita itu.

Dia tidak percaya Wooshin meninggal.

Dan dari pandangan Jinhyuk, pasti Wooshin meninggal karena depresi kandungannya.

Jinhyuk menyesal tidak bertanggung jawab kepada Wooshin dan anaknya.

Jinhyuk ingin sekali minta maaf dan melakukan apa saja jika dia bisa bertemu dengan Wooshin walaupun itu mustahil.

Padahal berita itu hanya berita palsu yang disebarkan oleh Wooseok sendiri.

Dia sengaja membuat berita ini agar Jinhyuk melupakan Wooshin dan serius kepada kekasihnya tanpa harus pusing memikirkan Wooshin.

Dan itulah akhir dari Yoon Wooshin dan awal dari Kim Wooseok.

🌸-See you on next episode

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro