015
+
malam ini nata dan jeff sama-sama duduk berdua di atas kasur sambil bermain gim di ponsel. jeff misuh-misuh, kalau saja bukan permintaan paksa nata yang memintanya untuk main bareng jeff mana mau bermain gim yang dia sendiri tidak tahu cara bermainnya seperti apa.
"ah, gak seru."
nata berjengit begitu jeff melempar gawainya ke kasur. pemuda itu mendengus sambil melirik nata yang perlahan tersenyum penuh kemenangan di depannya.
"cupu." kata nata dengan nada usil. jeff cemberut.
"diem."
"dih anjir purik lo??"
nata merengut malas begitu jeff justru malah merebahkan badannya sambil memeluk guling. gadis itu mendecak lalu menarik-narik ujung sudut baju jeff. jeff menelusupkan kepalanya pada guling.
"kok tiduran? ayo main lagi. bosen gue." rengek nata. lalu ikut menidurkan diri, meletakkan kepalanya di atas punggung jeff.
"main yang lain aja ah, gue nggak mau main hago." ucap jeff. "kalau mau main lagi ada kartu uno di tas gue, punya june ketinggalan waktu itu. ambil aja."
nata mendengus kasar. "gak jadi, gue udah males," ujarnya. "yaudah, pesen makan aja yuk."
jeff mengernyit, "makan? satu jam lalu perasaan lo baru makan nasi deh?"
"ya tapi laper."
jeff mendecak. kemudian beranjak duduk sehingga kepala nata jatuh ke atas kasur. "yaudah pesen lewat gofood aja. burger king ya, ambil hape gue tuh, ada gopay dua ratus ribu."
nata tersenyum lebar. lalu mengambil ponsel jeff yang berada di ujung kasur. "ikan hiu makan permen, i love u my man."
"apa sih i love u, i love u," jeff protes, tapi nata tertawa kecil. jeff hanya memperhatikan begitu nata dengan semangat memesan makanan di ponselnya. pemuda itu perlahan tersenyum, sedikit ingat kalau nata sekarang adalah pacarnya.
jeff beralih duduk menyila berhadapan dengan kepala nata. ibu jarinya mengelus dahi si hawa lembut. "tadi gimana makan siangnya sama bunda?"
nata melirik jeff. sedikit tersenyum kecil. "seneng. gue udah gak lama makan bareng sama bunda. rasanya tuh kayak apa ya...." ada jeda, senyum nata semakin lebar. "kayak beban gue ilang semua aja gitu."
jeff mengangguk. "bagus deh," ujarnya. "hubungan yang rusak itu emang harus diperbaikin. gue salut lo bisa baikan sama bunda lo."
"ya, belum baikan juga sebenernya." kata nata. "cuma ya, gue tau gue sama bunda gak bisa gini terus. apalagi bunda gue tipikal orang yang begitu. tsundere abis. gue kan jadi suka salah paham." dengusnya. lalu nata menatap jeff dan menyentil dahi pemuda itu.
"lo sendiri, keluarga lo gimana?"
jeff tersenyum, "hmn?"
"udah berapa lama lo nggak pulang?"
jeff diam. dia berpikir. "berapa ya? empat atau tiga bulan? nggak tau," pemuda itu berucap acuh. "gak peduli juga. lagian nggak ada yang bakal nyariin ya buat apa."
"semenit yang lalu lo sendiri yang bilang hubungan yang rusak itu harus diperbaikin."
jeff terkekeh.
"emang iya," jawabnya, enteng. "tapi punya gue bukan rusak lagi, nat. udah hancur malah."
keduanya diam. nata mengerjap sesaat, gadis itu sedikit menghela begitu menyadari ekspresi jeff yang berubah. gadis itu berdeham, kemudian langsung mendekat dan duduk bersila di depan jeff. "lo marah gak sih?"
jeff mengangkat alis. "marah kenapa?"
"sama papah lo?" tanya nata pelan. "lo tau kan, gue... marah banget sama papah gue. tapi lo, kok kayak biasa aja?" sambungnya. "kayak i don't give a fuck. padahal papah lo tuntutannya keras. kalau gue jadi lo, gue pasti udah stress. gue bakal kabur dari rumah. gue bakal ninggalin kota, cari kerja sendiri. ya emang gak gampang sih, cuma ya, gue gak kuat kalau di tuntut sebegitu besarnya?"
jeff tersenyum miris. "gue sebenernya mau marah." tangan lebar lelaki itu mengelus rambut nata. "tapi gue udah gak bisa marah lagi. gue udah kelewat capek. jadi gue diem aja."
"kenapa lo diem?"
"lo mau liat sesuatu?"
lagi. nata membisu. jeff menatap nata sebentar, kemudian beranjak dan berdiri tepat di depan cermin lemari yang menghadap langsung ke kasur.
bola mata nata membulat sewaktu jeff tiba-tiba membuka kaosnya dalam kurun waktu satu detik. tubuh atletisnya adalah hal pertama yang nata lihat. gadis itu sempat terpaku dalam bisu. namun setelahnya matanya beralih fokus menatap punggung jeff yang terdapat banyak bekas luka membekas di sepanjang punggungnya.
nata diam.
"dulu kalau gue melenceng sedikit dari apa yang papah gue mau, papah bakal selalu nyelesain masalah pakai ikat pinggang." ucap jeff sambil menatap nata. "papah itu kayak monster, nat. sementara mamah cuman manekin bisu. lo bayangin aja, gue bisa apa? gue gak bisa milih."
"tapi lo bisa nolak."
jeff tersenyum kecil. ya, dia bisa menolak. harusnya begitu. tapi sebut saja sialan pada sifat penurutnya yang buat jeff susah untuk membantah, bahkan mengutarakan isi hati. jeff bukan nata yang kasarnya bisa ngelunjak sama siapapun yang macam-macam dengan gadis itu.
jeff duduk di tepi kasur. nata beringsut mendekat, ia duduk di samping jeff kemudian memeluk lehernya perlahan.
"gue percaya kok sama lo."
jeff terkekeh. mengusap pelan rambut nata. "nggak papa. gue baik aja, santai. gak usah dangdut."
"gue mau romantis tai."
"lembut dikit dong, lo ngomong sama pacar lo." jeff terkekeh dan membalas pelukan nata. agak lama keduanya tetap di dalam posisi hingga akhirnya tangan jeff mulai nakal dengan menggelitiki bagian pinggang nata.
"bangs— GELI!"
nata berontak. jeff tertawa. keduanya jatuh ke atas kasur. sebelum akhirnya jeff merengkuh nata erat. "nat, lo tau gak?"
"apa sih?! bangs— IHH lepas! sesek!" nata masih mencoba menyingkirkan jeff. tapi jeff justru makin mempererat pelukannya.
"nata gue seneng bisa kenal sama lo."
nata meringis. suara lembut jeff buat si gadis berhenti bergerak. "...hm?"
"gue seneng kenal sama lo. jangan berubah, ya?"
nata bergidik. "apa sih. lo tuh yang dangdut banget anjing."
jeff tertawa. "i love u, cupcake."
ting!
you've got a new message from chealsea!
| jeff?
+
HAI SEMUAAAA, KANGEN GAK???? KANGEN DONG!!! soalnya aku kangen sm kelen semua hihihi ///peluk////
maap ya midnight gini updatenya. aku mau makasih deh klo kalian masih mau baca ini. semangatin aku dong biar cepet lanjutinnya KWKWKWKW
sebenernya aku sempet muk unpub work ini, cuma aku mikir lagi, sayang ya kalau diunpub soalnya udah jauhhh??? hehe jadi aku bakal lanjutin sampai tamat! mau sad ending apa happy?
ohiya anyway
jadi men, aku ada work jaehyun lagi. latarnya di skotlandia tahun 1991 gitu. ada yang mau baca gak yaa? kalau lumayan nanti aku publish😚
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro