Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

21. Menerjang Misteri

Note:

Seluruh cerita oleh Andy Wylan hanya diunggah pada platform W A T T P A D. Jika menemukan cerita ini di situs lain, maka kemungkinan situs tersebut berisi malware.

Selamat membaca!

---------------------------

"Apa aku harus datang? Aku sedang mencari pelaku itu."

"Nah, aku mengharapkan bantuan asistenmu seperti biasa saat di pesta-pesta lalu, ya? Dan ... kalau kau tak bisa datang, kau bisa menyerahkan ini kepada abangmu," kata Anthoniras, lalu mengarahkan pandangannya ke tempat dimana ia terakhir melihat Caellan. "Walau dia bukan anggota Aliansi Lima, tetapi kuyakin dia adalah satu-satunya walimu, maka itu tak masalah."

Karena Rayford tak kunjung menjawab, Anthoniras menambah dengan cepat. "Meski, kuharap, kau bersedia untuk muncul. Para bersaudara Tremaine memiliki hubungan yang dekat denganmu, bukan? Mereka terus menyebutmu sebagai anak yang baik. Mereka akan senang dengan kehadiranmu."

Anak baik takkan berlama-lama dalam membiarkan kawannya diculik dan membunuh seseorang ....

Rayford menghela napas. "Akan kubicarakan dengan Caellan," ucapnya. "Dan aku meminta maaf atas abangku karena tidak bisa menemuimu. Kondisi tubuhnya kurang baik dan dia tidak suka tampil sembarangan di depan tamu."

"Oh, tidak masalah. Aku berharap kita bisa berbicara lain kali dengan lebih santai." Anthoniras beranjak. Ia mengulurkan tangan kepada Rayford dengan sumringah. "Sekali lagi, aku tak bisa berlama-lama, Ray. Seandainya kau membutuhkan bantuanku, maka katakanlah kepadaku. Aku akan berusaha sebaik mungkin."

"Sebenarnya, seorang kawan timku sedang hilang."

"Oh? Siapa itu? Dan berapa banyak orang yang pergi bersamamu?"

"Tidak banyak. Hanya kami bertiga." Rayford menghela napas. "Hanya aku, asistenku, dan Kamilla. Apa kau mengenal Kamilla? Kalau kau lupa, dia adalah putri satu-satunya Gubernur Gerbang Timur."

"Mm, oh, mantan kekasihmu?"

Rayford mengernyit. "Ya."

"Menghilang?" ulang Anthoniras dengan penuh kehati-hatian. "Dan bagaimana tepatnya?"

Rayford sesungguhya enggan untuk menceritakan apa yang terjadi, sebab terselip sedikit maka akan berujung pada kasus Petre. Namun, apakah dia punya pilihan? Rayford tengah mengalami kebuntuan dan Anthoniras, selaku ketua aliansi dan putra bungsu Cortessor, pasti memiliki akses teramat luas yang melampaui kemampuan Rayford. Jika pria itu benar-benar menyesal dengan keegoisannya dan tulus memperbaiki hubungan dengan para Tremaine, seharusnya dia juga akan membantunya, bukan?

Maka Rayford bercerita kejadian singkatnya. Anthoniras mendengarkan dengan saksama, bahkan mereka kembali duduk di sofa. Rayford berhenti bercerita pada bagian dimana ia menemui para Covalen. Itu saja. Ia tak perlu menceritakan sisanya, dan bagusnya Anthoniras tidak mempertanyakan apa-apa. Mungkin pria ini juga belum tahu apa yang sedang terjadi.

"Mm." Anthoniras mengusap dagunya. "Aku sudah lama tidak bertemu para Covalen karena mereka memang tidak sedang belajar di institut ... tetapi ini cukup mengejutkan bagiku. Para Covalen biasanya tidak akan bertindak sembarangan kalau tidak menerima perintah, dan itu yang kutahu."

"Perintah?"

"Ya. Covalen adalah pelayan dari klan Erfallen. Bukan klan kekeluargaan seperti yang kauduga." Pernyataan Anthoniras mengirimkan gelombang kejut ke jantung Rayford yang malang. "Satu-satunya alasan Covalen dijadikan klan terpisah sekadar untuk kepentingan perluasan kekuasaan saja. Pada dasarnya, seluruh bangsawan Covalen adalah pengikut Erfallen."

"Jadi ... Kamilla diculik atas perintah Erfallen?"

"Aku tidak tahu." Anthoniras tersenyum. "Kenapa tidak kau tanyakan saja pada mereka? Kebetulan sekali Edwen akan kembali ke Elentaire. Dia akan menghadiri pesta ini dan kau bisa menemuinya."

Rayford merasakan jantungnya berdebar. Dia tak mampu menentukan apakah sikapnya untuk bertanya kepada Anthoniras adalah hal yang benar.

"Tetapi aku meragukan itu, sesungguhnya," kata Anthoniras. "Edwen sudah lama tidak berbaur bersama kami. Dia pasti tak mengenali Kamilla. Namun, kalau kau masih mencurigai bahwa Covalen yang melakukannya, maka lebih tepat bagimu untuk menanyakannya kepada Edwen. Para Covalen bisa saja tak mengakuinya kepadamu, tetapi mereka patuh kepada Edwen. Dia pewaris Erfallen."

Ucapan Anthoniras menyadarkan Rayford akan sesuatu. Ada hal penting yang luput darinya selama ini, dan itu terjadi karena ia kewalahan akan situasi yang menimpanya.

Rayford masih bertanya-tanya mengapa waktu itu para Covalen mendadak menyerangnya setelah menerima telepon, dan itu berasal dari 'Tuan kita'.

Siapa yang mereka maksud? Edwen? Atau ayah Edwen, sang Dewan Erfallen? Atau U'mbrate, vehemos mereka sendiri? Yang mana pun, Rayford yakin Eran tak boleh menemui mereka. Tapi, hei, kalau Rayford tak mencari mereka, entah bagaimana kabar Kamilla sekarang!

Ya Tuhan. Perut Rayford mendadak mulas kembali.

"Kalau begitu aku kembali sekarang, Ray." Anthoniras menyentak lamunannya. Rayford mengekorinya menuju pintu depan. "Kalau kau membutuhkan bantuan, katakan saja kepadaku, oke? Kalau kau juga ingin bertemu dengan Edwen, maka temui aku di pesta. Akan kuperkenalkan kau kepadanya."

"Terima kasih," Rayford tak mampu berkata apa-apa lagi. Lidahnya kelu sekarang.

Anthoniras kemudian pamit. Ia melumatkan tubuhnya menghilang ke udara, meninggalkan Rayford yang sempat terpaku di tempatnya selama beberapa saat. Ia kembali menemui Caellan dan Eran di ruang kerjanya. Gadis itu sudah mampu duduk sekarang. Baki dengan gelas-gelas berisi air telah dibawakan Caellan, dan mereka tengah membicarakan identitas Par.

"Apa yang dia lakukan di sini?" tanya Caellan. Rayford mengacungkan undangan pesta, lantas menceritakan apa yang terjadi. Sang abang seketika memutar bola matanya. "Aku merasa ada yang janggal."

"Kau selalu merasa janggal dengan segala sesuatu."

"Memang," tukas Caellan sebal. "Apapun yang berkaitan dengan Cortess selalu mencurigakan."

Pernyataan Caellan niscaya menimbulkan rasa penasaran yang makin bertumpuk di benak Eran. Bukankah mereka sama-sama Cortessian?

"Aku sama sekali tidak paham mengapa para aristokrat itu perlu mengadakan pesta sekadar untuk memberitahu bahwa hubungan antar klan sudah baik-baik saja." Rayford mendesah. "Ketika di desa dahulu, jika ada seseorang yang dituduh, maka cukuplah semua orang berkumpul untuk mendengarkan kesaksian. Tak ada pesta, apalagi intrik macam begini."

"Kau sudah mengatakannya. Mereka adalah para aristokrat, bukan murid-murid perguruan." Caellan membaca undangan itu berulang kali. "Apa kau akan menghadirinya?"

"Kukira itu adalah harapan terakhirku untuk mencari keberadaan Kamilla."

"Eran." Caellan tahu-tahu menoleh kepadanya. "Aku lupa sesuatu. Bisakah kau mencari istriku Luna? Dia pasti ada di kebun belakang sekarang. Mintalah obat pereda nyeri racikan Rayford. Aku yakin adikku tidak membawa apa-apa kemari."

Rayford mengangkat alis. "Kami akan kembali nanti."

Caellan melotot penuh isyarat kepadanya, otomatis membungkam sang adik. "Dan masih harus menunggumu meracik obat? Dia sedang kesakitan. Mintakan sekarang, Eran."

Gadis itu beranjak dengan terhuyung-huyung. Setelah Eran menutup pintu, Caellan langsung menuding tanpa banyak tunggu. "Jangan bilang kau akan menghadiri pesta bersama Eran."

"Thony ingin Jamen membantu sebagai pelayan pesta seperti biasanya, tetapi aku tidak tahu tentang Eran." Rayford terdiam sejenak. "Sebenarnya aku bisa saja memanfaatkan Energi Eran untuk mendeteksi mana Erfallen atau orang lain yang terselubung. Mereka memiliki Energi yang sama."

"Dan itu yang kumaksud," kata Caellan. "Kalau kau mengekspos Eran kepada mereka, gadis itu akan ketahuan pihak Erfallen dan kau belum tentu bisa menemukan Kamilla."

"Tetapi ini satu-satunya cara." Desak Rayford. "Maksudku, kalau Eran terekspos, apa salahnya? Sejak awal sel vehemos yang bersemayam di tubuhnya berasal dari mendiang Petre, dan itu berarti dia milik Erfallen, yang mana saja. Kalau Eran diambil, maka aku tak masalah, sebab dia akan diasuh mereka. Timku juga aman tanpa perlu khawatir akan kemungkinan diintai dan sebagainya. Lagipula Kamilla diculik asap hitam, Caellan. Siapa lagi kalau bukan perbuatan Erfallen?"

"Oh! Kau bisa saja memanfaatkan kesempatan emas ini, dan kuharap kau lebih mempertahankan Eran daripada putri gubernur itu." Caellan menghela napas. "Terserahlah. Yang jelas jangan sampai Eran tertangkap. Empat orang lebih baik daripada tiga."

"Bisakah kau memiliki pandangan yang sedikit baik tentang Kamilla?"

"Yah, gadis macam apa yang bisa-bisanya meninggalkan seorang Guru Muda untuk pangeran kaya-raya? Rayford, gadis itu jelas-jelas tak ada bedanya dengan para Cortessian, dan aku menyesal kau masih memiliki perasaan kepadanya."

"Itu tak ada hubungannya—"

Caellan mengangkat tangan. "Aku tahu kau. Jangan menyangkal. Dan, kumohon jangan utamakan emosimu daripada kesempatan yang ada di depan matamu. Kau dalam misi yang sesungguhnya besar, dan terlibat oleh orang-orang yang lebih besar kepentingannya."

Rayford mengatupkan bibir, berusaha keras untuk tidak membiarkan alisnya bertaut marah. Tentu saja dia gagal.

"Kau tidak tahu semua hal tentangku."

Dan, Caellan akan selalu menanggapinya dengan helaan napas pendek. Rayford bisa mendengarnya bergumam. "Oh, tidak lagi."

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro