Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

22. Liontin Protea

12, Bulan Tua. Tahun 1930.

Rayford akui, skeptisnya Caellan akan undangan Institut Elentaire juga membuatnya kembali berpikir ulang. Bagaimana pun Caellan adalah satu-satunya keluarga yang dia punya—pendapatnya pantas dipertimbangkan, dan Caellan memiliki kredibilitas yang takkan bisa dicapai Rayford. Meski pemuda itu menjengkelkan, dan Rayford akhirnya mengetahui secara utuh peran Caellan sebagai tangan kanan terpercaya Klan Vandalone, itu tetap tidak mengubah kenyataan bahwa Caellan adalah sosok yang pendapatnya tak bisa diacuhkan. Caellan tahu akan banyak hal lebih daripada Rayford. Dia berpengalaman.

Sehingga, berhari-hari setelah menerima undangan itu, Rayford dibayangi kekalutan yang semakin kental dengan bertambahnya hari. Padahal ia sudah memenuhi dua koper dengan pakaian-pakaian bagus pemberian Caellan dan berbagai bahan dasar obat racikan. Ia juga sudah mengucapkan salam perpisahan kepada Elena dan Elliot, yang dipenuhi dengan isak tangis sang gadis seolah-olah Rayford takkan kembali untuk selama-lamanya. Ia juga sempat menemui desa perguruan dan meminta didoakan oleh Kamitua Abraham agar tahun-tahunnya di Institut Elentaire berjalan dengan baik. Apa pun itu; segala hal yang Rayford kira butuhkan sebelum berangkat ke sebuah pulau yang tak terdapat di peta, sudah ia lakukan, dan masih saja ada perasaan mengganjal di hati.

Puncaknya adalah pada tanggal dua belas—hari ini—di mana Elentaire Express dijadwalkan akan tiba sepuluh menit sebelum tengah malam, di sebuah stasiun yang bahkan Caellan tidak tahu eksis hingga undangan itu menyebutnya.

Berjam-jam sebelumnya, pada pukul sepuluh pagi, Rayford mengendap-endap keluar apartemen mumpung Jamen sedang terlelap. Oh ya, kau belum tahu—Jamen sekarang ditunjuk Caellan untuk menjadi asisten Rayford dalam mengolah berbagai bahan dasar obat racikan. Pria itu sangat terampil dengan tangannya, kendati Vince berulang kali menangkap basah Jamen berusaha menyelundupkan ganja ke Silo, tempat kerja barunya sementara ini karena Rayford ogah apartemennya disesaki aroma venome. Tapi Rayford cukup berbaik hati untuk membiarkan Jamen tinggal di apartemen—tentu saja pria itu sudah harus mandi dan menyemprotkan minyak wangi sebelum pulang—dan Jamen membuktikan keterampilannya yang lain; dia bisa memasak! Dia juga senang sekali bersih-bersih rumah! Rayford dan Caellan menyambut dua fakta ini dengan sangat gembira, terlebih-lebih Caellan, karena ia tidak perlu mendatangkan Luna ke sini seminggu sekali dan mengekspos kekasihnya kepada Jamen (ingat kalau dia pernah ditangkap karena kasus pemerkosaan? Caellan tidak suka pria semacam itu, tetapi Jamen terlalu sayang untuk tidak dimanfaatkan).

Rayford berhasil mengendap keluar. Ia bergegas menaiki trem dari halte terdekat sembari menghapal rute-rute yang perlu diambilnya menuju Stasiun Sub-Elentaire, satu-satunya stasiun yang punya duplikat tersebar di berbagai ibukota di dunia. Itulah stasiun yang tak pernah didengar Caellan sebelumnya, dan wajar, sebab toh informasi tentang institut ini bukan konsumsi khalayak umum.

Butuh perjalanan panjang menuju stasiun itu. Letaknya menyempil di kaki bukit sebuah perumahan elit, dan belakangan Rayford menyadari bahwa itu adalah perumahan para dehmos—tidak melulu Cortessian, bisa dehmos dari keluarga mana saja, termasuk kediaman Elliot Zane. Bangunannya juga megah, bahkan Rayford sempat mengiranya sebagai kantor administrasi kementerian atau apalah itu, dengan kubah hijau bundar dan aksen emas dan patung-patung tanpa kepala.

Gerbang stasiun itu ditutup rapat. Rayford memegang rantai mengilap dengan bingung. Kenapa ia diminta bertemu di sini?

"Kau datang lebih cepat, Nak."

Rayford terkesiap. Ia buru-buru berbalik badan dan menyapa Cortessor yang muncul dalam sekejap. Rayford bahkan masih sempat melihat asap hitam memadat menjadi sepasang sepatu kulit hingga tubuhnya sempurna. Rayford diam-diam memerhatikan ini; Cortessor muncul melalui sifat Energi yang berbeda-beda sesuka hati, menunjukkan bahwa sang kaisar dinasti menguasai semua inti Energi para Cortessian. Rayford menelan ludah. Yah, mengingat sang Cortessor juga mampu membuat ruang sidang mahamegah dengan menggerakkan berbagai unsur di Pelabuhan Applerock ....

Rayford jelas takkan pernah melawan Cortessor. Atau setidaknya, tidak menunjukkan pertentangan dengan jelas. Caellan sudah mewanti-wantinya akan soal ini. Kalau mereka ingin selamat dari terkaman Dinasti Cortess, maka mereka perlu mengenal orang-orang yang akan dilawannya juga.

"Ah! Saya tidak ada halangan pagi ini."

"Lucu sebab kau menyebut abangmu sebagai halangan." Cortessor menyeringai. Ia menghampiri Rayford dan menggenggam gembok. Rayford melotot saat seberkas asap hitam kembali muncul dari jemarinya, menelusup ke dalam lubang kunci hingga gemboknya terlepas. Rantai pun berjatuhan. "Apakah dia masih enggan mengizinkanmu menghadiri Elentaire?"

"Yah ... meski dia bilang terserah, kenyataannya setiap kami makan malam bersama, dia mencoba untuk memengaruhiku."

"Berhasil?"

Rayford tak mampu menjawab. Dia hanya mengatupkan bibir dengan malu.

"Undangan Elentaire sesungguhnya tak harus kau penuhi saat ini juga; kau bisa saja mendapat undangan sekarang, tetapi baru hadir lima tahun kemudian. Tak masalah. Tapi aku tak menyarankan itu untukmu." Cortessor melangkah maju. Setiap langkahnya disertai juluran asap hitam yang melakukan semua pekerjaan untuknya; membuka gerbang, menutupnya kembali setelah Rayford melewati, menyingkirkan kerikil yang menghalangi jalannya, dan sejauh membuka pintu utama stasiun yang tertutup rapat. Rayford menyaksikan semua itu dengan tercengang.

Wow, dia juga ingin menguasai semua kemudahan itu!

"Mengapa Anda ingin bertemu dengan saya ?" Rayford akhirnya memberanikan diri bertanya. Berkebalikan dengan dugaannya, stasiun itu justru kosong melompong. Tak ada kursi tunggu, kedai-kedai, bahkan sekadar ruang operator. Satu-satunya yang nampak hanyalah dinding berpanel dan hamparan lantai pualam yang berakhir pada peron dan satu jalur rel kereta. Jelas-jelas penghamburan uang hanya untuk sebuah eksterior bangunan, tapi begitulah Cortessian, mereka tak tahu uangnya harus dihabiskan untuk apa lagi.

"Apa kau sudah tahu putra bungsuku Anthoniras?"

"Saya sudah mendengarnya, tetapi saya belum pernah menemuinya."

"Oh, ternyata sudah tahu sedikit?" Cortessor murni nampak terkejut. "Kukira belum, karena itu aku ... oh, maafkan aku, Rayford. Aku sudah tua, kau tahu? Fisikku begini-begini saja, tapi ada terlalu banyak hal yang perlu kuurus. Aku lupa kalau kau sudah mendengar hal-hal tentang Thony."

"Thony?"

"Nama panggilannya," kata Cortessor, lantas merogoh saku dalam mantelnya. Ia bergumam, setengah menggerutu pada dirinya sendiri. "Kukira aku bisa menunjukkanmu sesuatu tentang stasiun ini agar kau tidak salah alamat ... sekaligus bercerita tentang anakku—ternyata kau sudah tahu. Tapi aku sudah terlanjur menyempatkan waktuku kemari."

Rayford tidak tahu mengapa, tetapi ia justru merasa bersalah atas pikunnya sang Cortessor. "Maaf, Yang Mulia."

"Oh, ini bukan salahmu." Cortessor menyeringai. Ia akhirnya mengeluarkan sebuah liontin dengan bunga protea kering di dalamnya. "Bawa ini. Selalu genggam kalau kau ingin menemukan kami para Alvaguer. Normal bagi para dehmos untuk saling mencari dengan mengidentifikasi aura Energi masing-masing, tetapi karena Elentaire dipenuhi oleh orang-orang semacam itu, maka akan sulit menemukan orang yang belum pernah kau temui di antara lautan Energi. Meski kau sudah familiar dengan Energiku, tetap saja kau akan membutuhkan ini. Singkatnya ... liontin ini akan membantumu menemukan jalan menuju anakku."

"Terima kasih," kata Rayford saat menerimanya.

"Aku hanya berharap Thony tidak sedang menggoda gadis asing lagi."

"Apa?"

"Oh, tidak." Cortessor menghela napas. "Apa kau mendengarnya? Yah, apa pun itu, pokoknya bertemanlah dengan baik. Aku yakin dia tidak punya kawan seorang Guru Muda sama sekali. Dia akan membutuhkannya."

Rayford tersenyum. Seorang Guru Muda untuk menjadi kawan seorang Cortessian? Ini sangat menarik, dan Rayford tak menyangka akan kesempatan ini. Dia mengangguk dengan penuh antusias. "Saya akan berteman baik dengan Anthoniras."

Alih-alih merespon, Cortessor memandang lekat-lekat pemuda di hadapannya ini. Lihatlah sorot mata sang Guru Muda. Begitu naif dan ... astaga. Cortessor menghela napas. Tak ada lagi yang bisa ia lakukan selain menepuk bahu Rayford dan meremasnya dengan lembut.

Sang kaisar pun menyunggingkan senyum. "Omong-omong bagaimana kabar kalian berdua? Rekan-rekan kalian? Tidak ada yang mendapat ancaman atau sejenisnya dari para Cortessian kan?"

"Tidak ada," Rayford mengucapkannya dengan penuh kelegaan, seolah-olah telah dihantui kecemasan semenjak peresmian klan waktu itu. "Seakan-akan para Cortessian tidak masalah dengannya, atau ini hanyalah secuil kejadian sambil lalu bagi mereka."

Senyum Cortessor melebar. Rayford hanya tidak tahu saja.

"Baguslah kalau begitu," jawab sang kaisar akhirnya. Matanya mengedar ke sekeliling stasiun yang memantulkan suara mereka. "Tetapi kehidupanmu yang sebenarnya sebagai seorang dehmos baru akan dimulai seketika kau meninggalkan zona nyamanmu di sini, Rayford. Caellan tidak bisa datang dalam sekejap jika kau membutuhkan bantuan, dan kau tak bisa mengandalkan aku atau Antellina. Elentaire terkunci untuk siapa pun yang tidak mendapat undangan. Tentu—tentu saja aku dan Antellina bisa datang ke sana sewaktu-waktu, tapi kami sangat sibuk."

Rayford merenggut malu. "Saya tidak akan merepotkan seorang kaisar seperti Anda." Memangnya kaisar adalah pekerjaan sesederhana tukang kayu? Mana mungkin Rayford akan membutuhkan bantuan sang Cortessor? Memangnya apa yang akan terjadi di Elentaire sehingga ia sampai membutuhkannya?

Cortessor menyeringai. "Begitulah maksudku; kau tidak bisa mengandalkan siapa-siapa di sana selain dirimu sendiri."

Rayford mengangguk mantap. "Terima kasih banyak karena Anda telah menyempatkan waktu untuk menemui saya di sini, Yang Mulia."

"Tidak masalah," kata Cortessor. "Aku sudah berbuat sejauh meresmikan klan Caltine. Tentu aku mengharap sesuatu di balik itu, dan salah satunya adalah kesempatanmu untuk mempelajari dunia kita dengan sebaik-baiknya di Elentaire. Dan sekarang, Rayford, ada satu hal lagi yang perlu kau tahu."

Rayford menyadari perubahan ekspresi Cortessor yang mengeras. Tidak ada lagi senyum di bibirnya, dan ini membuat sang pemuda yakin akan kekalutannya yang disebabkan oleh pengaruh Caellan setiap hari.

Ini dia.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro