Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Penjelasan

Uchida Saki, seorang siswa yang paling berprestasi di sekolahnya. Wajahnya cantik dan juga memiliki banyak teman karena ia tidak pernah memilih-milih dalam lingkungan pertemanannya, siapa saja yang ingin berteman dengannya, pasti akan langsung ia terima dengan hati yang terbuka.


Seperti halnya Nakamura Akemi, yaitu seorang gadis culun dengan wajah yang biasa saja. Awalnya banyak yang selalu menindasnya, tapi Saki membelanya.

Berkat Saki, Akemi yang awalnya hanya seorang pendiam dan tidak pernah bersosialisasi dengan siapapun menjadi orang yang bisa bersosialisasi dengan baik, sehingga tidak ada lagi yang mau menindasnya.

Penampilan Akemi memang tidak sepenuhnya berubah, rambut di kepang dengan kaca mata besar yang selalu ia pakai. Namun, yang membedakannya adalah gaya bicaranya yang lebih ringan dan sudah lebih bersahabat. Semua itu karena Saki yang telah mengajarkannya.

Suatu hari di musim dingin, Saki memilih untuk makan siang di dalam kelasnya di saat seisi kelasnya memilih kantin untuk tempat makan siang mereka. Ketika Saki tengah menikmati makanannya, dia dikagetkan oleh seseorang yang membuka pintu kelas dengan kasar.

Orang yang baru masuk itu adalah Hiroki, siswa paling tampan di sekolah mereka. Seorang pelukis berbakat, dan merupakan siswa paling berprestasi kedua setelah Saki.

Hiroki tampaknya sedang kesal oleh sesuatu, dengan langkah cepat dia menuju bangkunya yang terletak tepat di samping Saki. Hiroki lalu mendengus kesal.

'Matsumoto-san ya... bukankah dia laki-laki yang disukai Akemi... tapi, kenapa kali ini dia terlihat kesal?' batin Saki bertanya-tanya.

Saki lalu menawarkan air minum yang masih tersegel pada Hiroki. Hiroki menatap Saki sejenak, kemudian mengambilnya. Diteguknya air itu bagaikan seseorang yang tengah kehausan.

"Terimakasih." Ungkap Hiroki tepat setelah dia selesai meneguk minumannya.

"Aku tidak tahu apa masalahmu, tapi akan lebih baik kalau memikirkannya dengan kepala dingin." Saran Saki sambil terus memakan bekalnya.

"Benar juga ya..," Hiroki perlahan menarik napas lalu menghembusnya ringan, sekedar untuk menenangkan pikirannya. "Lagi pula itu hanya masalah kecil."

"Masalah kecil seperti apa sampai membuatmu membanting pintu?" tanya Saki sedikit menyindir.

"Hahaha... maafkan aku soal itu. Ngomong-ngomong, kau ini sedikit berbeda dengan perempuan yang lain, tapi bedanya dimana ya?" ucap Hiroki sambil menyipitkan kedua matanya.

"Aku tidak terlalu paham perkataanmu, tapi kalau kau bertanya kenapa aku berbeda dengan perempuan lain yang tergila-gila padamu, mungkin karena aku memang tidak tertarik padamu sama sekali." Jelas Saki sambil terus memakan bekalnya.

"Jadi begitu ya, pantas saja..," kata Hiroki sambil tersenyum tipis. "Mau berteman denganku?" tanya Hiroki tiba-tiba.

"Tidak!" Saki langsung menolaknya mentah-mentah.

"Ayolah, kumohon!" mohon Hiroki.

"Berikan alasan yang jelas yang bisa membuatku yakin padamu." Pinta Saki sambil menatap tajam kearah Hiroki.

"Hm... bagaimana ya... jadi, sebenarnya aku tidak pernah punya teman di sekolah ini."

Saki tersedak saat mendengar penjelasan polos Hiroki. Setelah meminum air mineralnya dia pun mulai berbicara, "seseorang sepertimu tidak punya teman? Jangan bohong! Itu sangat tidak mungkin." Ucap Saki sambil terus tertawa tidak percaya.

Hiroki hanya menatapnya bingung. Melihat tatapan itu seketika menyadarkan Saki akan sesuatu. Hiroki memanglah siswa yang sama populernya dengannya, tapi sejak upacara penerimaan siswa baru, Hiroki tidak pernah sekalipun berbicara dengan siswa-siswa yang lain.

Ya, mungkin tidak sepenuhnya tidak pernah. Tapi, pembicaraannya dengan para siswa itu hanya sebatas pekerjaan sekolah saja, dan pembicaraan paling jauh barangkali hanya sebatas idola dan penggemarnya saja, tidak lebih.

"Kenapa harus aku?" tanya Saki lagi.

"Aku tidak tahu harus memilih siapa, sebelumnya aku pernah ingin mengajak seorang perempuan berteman, tapi dia malah menyatakan perasaannya padaku. Aku juga sempat mengajak seorang siswa laki-laki untuk menjadi temanku, tapi dia malah menganggapku bosnya. Jujur saja itu semua sangat mengganggu. Aku hanya ingin berteman, tidak lebih dari itu." Jelas Hiroki sambil mendengus kesal.

"Saat berbicara denganmu barusan, aku sadar kalau kau sama sekali tidak menyukaiku. Jadi akan lebih mudah berbicara denganmu," tambahnya.

"Yasudah kalau begitu, kau boleh menjadi temanku." Ucap Saki sembari melanjutkan acara makannya.

"Jadi, karena kau sekarang adalah temanku, aku akan menceritakan masalahku padamu... hm... sebenarnya aku sedang bertengkar dengan tunanganku."

Sekali lagi perkataan Hiroki membuat Saki tersedak. "Huh? Usia seperti ini tapi sudah bertunangan?"

"Begitulah... aku tahu ini memang aneh, tapi inilah kenyataannya. Aku tidak ingin ada yang tahu karena sejujurnya aku juga malu. Tapi kurasa aku bisa mempercayaimu." Jelas Hiroki sambil tersenyum ramah.

Saki hanya mengiyakan perkataan teman barunya itu. Hiroki adalah anak yang sangat polos karena jarang mendapatkan teman. Namun, sekali ia menemukan teman yang bisa ia percayai, maka dia tidak akan segan untuk menceritakan semua masalahnya, karena dia percaya pada temannya.

Sayangnya kepercayaan itulah awal dari masalah baru. Saki yang awalnya mendukung Akemi yang menyukai Hiroki malah berbalik menjadi menantangnya. Tentu saja karena Saki tahu semuanya.

Saki bahkan pernah mengatakan yang sejujurnya pada Akemi yaitu tentang pertunangan Hiroki, tapi Akemi tidak percaya padanya.

Semakin hari jarak di antara Saki dan Akemi mulai melebar, tapi justru Saki dan Hiroki semakin dekat. Melihat itu Akemi mulai menaruh kebencian pada Saki, terlebih saat Akemi ditolak oleh Hiroki. Akemi sangat membenci Saki karena menurutnya Saki telah menusuknya dari belakang.

Akemi mulai berpikiran buruk tentang Saki, dia sangat tidak menyukai Saki dan berniat untuk merusak kehidupan orang yang pernah menjadi sahabatnya itu.

Namun, dimana ada asap pasti ada api. Begitupun yang saat ini sedang terjadi, sikap buruk Akemi yang tiba-tiba berubah menjadi pendendam, itu semua karena seseorang yang telah mempengaruhinya untuk membenci Uchida Saki.

Orang itu terus mengirim foto ataupun video kedekatan Saki dan Hiroki. Bahkan orang itu pula yang telah membuat hati bersih Akemi menjadi busuk.

Tepat setelah kepergian Hiroki ke luar negeri, Akemi mulai merubah penampilannya yang dulunya culun menjadi terbuka. Ia juga menjadi berandalan di sekolahnya, dulunya sering dirundung sekarang malah dialah yang menjadi tersangka perundungan. Tidak pernah mematuhi peraturan sekolah, sering membantah guru, dan berulang kali masuk ke ruangan bimbingan konseling.

Itu semua karena seseorang yang misterius yang setiap hari mengirimnya pesan e-mail. Orang itu pula yang menyuruh Akemi untuk berubah 180 derajat. Akemi merubah dirinya dengan bayang-bayang bahwa ia akan menjadi terkenal dan ditakuti di sekolahnya.

Yang paling parah adalah, orang misterius itu menyuruh Akemi untuk mencari tahu latar belakang keluarga Saki untuk menghancurkan Saki. Akemi lalu menemukan bahwa Saki adalah anak dari pelacur.

Tentu saja Akemi yang ingin menghancurkan hidup Saki menyebarkan gosip itu. Gosip yang paling terkenal adalah Saki yang menggoda kepala sekolah.

Memang benar Saki dan kepala sekolah sangat dekat, tapi itu semua karena Saki tahu kalau kepala sekolah adalah Ayahnya. Namun, Saki tidak mau kalau kepala sekolah sampai menyebarkan kebenaran tentang hubungan ayah-anak mereka di depan semua orang. Saki takut nama baik pria yang telah mengasihinya sebagai seorang anak akan tercoreng.

Saki pun meminta agar kepala sekolah menerima tanpa berkomentar apa-apa tentang gosip yang mengatakan bahwa Saki adalah wanita penghibur.

Saki merelakan harga dirinya diinjak-injak, selama dia bisa menjaga nama baik ayah angkatnya, Takeda Eiji.

***

Sekarang, kenapa Tetsuo bisa mengetahui semuanya?

Dia dapat menebak masa lalu Akemi dan Saki, bahkan sampai tahu apa hubungan Saki dan Tuan Takeda. Bagaimana cara Tetsup mengetahuinya?

Itu semua berawal dari Tetsuo yang meminta pendapat Hiroki. Hiroki mengatakan bahwa dia dekat dengan Saki, Saki memiliki sahabat bernama Akemi yang pernah menyatakan perasaannya pada Hiroki tapi ditolak. Hiroki juga mengatakan kalau Saki adalah anak yang baik dan Akemi adalah anak yang culun. Namun, ketika Tetsuo datang ke rumah Akemi, ada beberapa perbedaan dengan apa yang dikatakan Hiroki.

Pertama, Hiroki mengatakan kalau Akemi adalah gadis yang culun, tapi nyatanya dia malah terlihat seperti perempuan liar. Kedua, Hiroki mengatakan kalau Akemi dan Saki sangat dekat, tapi nyatanya Akemi tampak sangat membenci Saki.

Tetsuo pun mulai memancing Akemi untuk berkata sejujurnya, dan Akemi terpancing saat dia mengatakan kalau dia sering dikirimi pesan oleh seseorang.

Bisa dipastikan, orang misterius itulah dalang di balik semua permasalahannya. Dan juga saat melihat bagaiman Akemi menangis, Tetsuo menyadari kalau Akemi sangat menyesal karena telah melakukan kesalahan besar.

Dan di tempat ketiga yang Tetsuo dan Reina singgahi, Tetsuo menemukan fakta baru, yaitu saat dia melihat seisi rumah keluarga Uchida. Semua foto di rumah itu hanya bergambarkan nyonya Uchida dan anak semata wayangnya. Tetsuo memastikan bahwa nyonya Uchida memanglah mempunyai masa lalu yang kelam. Karena dari semua foto itu tidak ada gambar seorang ayah.

Dan juga kenyataan bahwa Tuan Takeda menikah karena perjodohan, dan juga Tuan Takeda lah yang paling menantang perjodohan itu, terlebih melihat sikap pilih kasihnya pada murid bernama Uchida Saki. Tetsuo bisa memastikan, bahwa itu adalah rasa kasih sayang seorang Ayah kepada anaknya.

Namun, jika memikirkan bagaimana kebaikan Tuan Takeda menurut pendapat Hiroki dan guru-guru di sekolahnya, Tetsuo tahu bahwa Tuan Takeda bukanlah orang yang mudah tergoda oleh wanita penghibur dan langsung membuat kesalahan.

Namun, ada sesuatu yang sangat mungkin beliau lakukan, yaitu ketika ia jatuh cinta pada wanita itu dan bertanggung jawab atas apa yang sebenarnya bukan tanggung jawabnya. Tetsuo sangat yakin tentang itu, karena Tuan Takeda adalah orang yang sangat dikagumi Hiroki karena kebaikannya.

Semua itu dapat menjelaskan hubungan tersembunyi antara Uchida Saki dan Takeda Eiji. Dimana mereka berdua mengorbankan nama baik mereka hanya untuk melepaskan rindu antara ayah dan anak, dan juga menjelaskan kesalahpahaman antara kedua sahabat yang terlibat pertengkaran karena seorang laki-laki.

TTapi, asih ada yang belum bisa di jawab Tetsuo, yaitu... kenapa Takeda Eiji harus dibunuh? Dan kenapa Uchida Saki memilih untuk mengakhiri hidupnya?

###

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro