Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 2: (Y/N) (L/N)

(Y/N) menatap kepergian mobil polisi itu, lalu setelahnya diikuti oleh mobil ambulans yang membawa jenazah Natasya ke rumah sakit untuk di autopsi.

"Kak (Y/N)!"

Tak sempat menoleh, ia langsung merasakan tubuhnya dipeluk oleh seorang gadis berambut pirang panjang bergelombang.

(Y/N) tersenyum lembut lalu membalas pelukan gadis itu dengan hangat.

"Hiks.... Syukurlah Kakak selamat," isak gadis itu.

"Iya, dan sudahlah jangan menangis Athy. Aku tidak apa-apa, kok," ucap (Y/N) pelan sembari mengelus pelan rambut adiknya itu.

Gadis bernama lengkap Athanasia De Alger Obelia itu akhirnya melepaskan pelukannya dan menatap kakak se-Ayahnya itu dengan tatapan berkaca-kaca.

"Kakak benar tidak apa-apa, kan? Apa Kakak terluka?" Tanya Athy.

"Aku baik-baik saja, kok. Ngomong-ngomong, kenapa kamu tahu kejadian ini?"

"Ah, aku tahu dari Tia. Elise, kan, sepupunya Tia."

(Y/N) kemudian melihat seorang gadis berambut putih keperakan panjang dengan mata berwarna kuning keemasan ditemani dengan gadis berambut pirang pucat dan bermata biru yang menyelamatkannya tadi.

Sahabat karib adiknya itu tersenyum tipis lalu mengangguk sopan ke arahnya yang dibalas (Y/N) dengan cara yang sama.

"(Y/N)-senpai, lebih baik senpai juga ikut ke rumah sakit," saran Elise.

(Y/N) menggeleng pelan. "Tidak perlu. Lagipula aku tidak mengalami cedera parah, kok."

"Dan dengan ini, nama baik senpai akan kembali, ya!" Senyum manis Elise.

Ya.... Karena sudah terbukti dia bukan pembunuh berantai itu.

***

Beberapa hari kemudian, hari-hari normal milik (Y/N) kembali. Meski ia harus beberapa kali ke kantor polisi untuk dimintai keterangan tentang kasus pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Ata.

Bahkan saat di persidangan, (Y/N) masih bisa merasakan tatapan tajam Ata dan seringai tipis yang dilayangkan kepadanya.

Seringai yang membuat (Y/N) dihantui perasaan ketakutan, namun dienyahkannya perasaan itu karena Ata sekarang sudah di penjara dan ia sudah aman sekarang.

[Fallyn: ... Jinx... Kenapa harus ada jinx di sana...]

Ditutupnya komik 'Akatsuki no Yona' miliknya dan menatap cover komik itu dalam-dalam.

"Hak.... Cover komik volume ini benar-benar membuat Hak semakin tampan, tapi, yah, Zeno tetep Number One bagiku," ucapnya sembari tersenyum geli. Ia menoleh ke arah jam lalu segera bangkit dari kursinya.

"Saatnya tutup," gumamnya lalu segera membereskan toko buku dan menutup toko itu. Ia memang sudah di percaya oleh bossnya.

Saat hendak menaiki motornya, ia mengadahkan kepalanya ke atas. Menatap bulan purnama. (Y/N) lalu memejamkan matanya dan tersenyum sedih lalu menjalankan motornya, pulang ke apartemen kecil miliknya.

***

Athanasia menatap hampa pemandangan di depannya. Saat ini ia berada di tengah pesta Ulang tahun adiknya, Jennette.

Ia sudah berpenampilan terbaiknya, namun tetap saja, Jennettelah yang paling cantik dan.... Menarik perhatian Ayahnya.....

Jennette sekarang dikelilingi oleh Ayahnya, Pamannya, Paman Roger, Bibi Rosalia dan tentu sang tunangan, Ijekiel.

Athy menghela nafas sedih, Jennette sudah mendapatkan kebahagian. Dan yang terpenting..... Kasih sayang Ayahnya.....

"Tidak..... Aku juga memiliki Kak (Y/N) yang menyayanginya dan aku tak akan menyerah begitu saja pada Ayah! Suatu hari beliau pasti menyayangiku dan Kak (Y/N)," ucap Athy lalu menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya pelan. Ia melangkah anggun mendekati Jennette dan yang lainnya.

***

-London, Inggris-

Manik ruby itu menatap lurus kearah gadis di depannya.

"Ayolah, Arthuria, kamu serius ingin ke Indonesia?" Tanya pria pemilik manik ruby itu.

Gadis berambut pirang yang disanggul dan bermata biru kehijauan itu mengangguk pasti.

"Iya, aku dan Arthur akan ke Indonesia untuk menengok Nenek," jawab gadis itu.

"Tapi bukannya kau dilarang ke sana oleh orangtuamu?" Tanya seorang pria lain di dalam ruangan itu. Pria dengan rambut putih yang panjang.

Arthuria terdiam sejenak lalu menjawab. "Kami sudah besar sekarang, Merlin. Lagipula...... Aku sudah melakukan kesalahan terbesar yang pernah kulakukan dalam hidupku, Merlin. Aku ingin memastikannya kembali."

Pria berambut putih panjang yang bernama Merlin itu hanya tersenyum lalu mengangguk mantap.

"Yosh! Aku akan mulai mengarang cerita dramatis kepada orangtua kalian supaya kalian diizinkan ke sana! Kita sudah memiliki keuntungan besar karena Nenek kalian ada di Indonesia sekarang. Aku yakin semuanya akan beres, jadi serahkan padaku!" Seru Merlin dengan penuh percaya diri.

Arthuria tampak sangat senang, begitu pula sang adik bungsu yang sedari tadi diam mendengarkan hal itu bersama si sulung.

"Wah, jika para orangtua itu mendengar ceritamu, aku yakin pasti mereka akan percaya padamu, Merlin!" Seru Mordred penuh semangat.

"Hush, jangan menyebut Orangtuamu seperti itu, Mo-chan," tegur si Sulung Pendragon.

Arthuria menatap kakak kembarnya itu penuh arti lalu menatap teman-temannya yang lain.

"Pharaoh ikut! Pharaoh juga belum menapakkan kakinya di Indonesia," ucap seorang pria berambut cokelat dan berkulit tan cokelat.

"Aku juga, Arthuria. Aku akan menjagamu di sana," ucap sang tunangan, Gilgamesh.

Arthuria mengangguk menyetujuinya. Ia lalu izin ke luar sebentar. Saat ia berjalan, di tengah jalan ia bertemu seorang pria berambut merah dan bermata kuning kecokelatan.

"Aaa, yo, Saber!" Panggil pria itu dengan senyuman lembutnya.

Hati Arthuria mencelos melihat senyuman itu lalu memaksakan ikut tersenyum.

"Ah, Selamat siang, Shirou."

Pria bernama lengkap Emiya Shirou itu lalu menghampirinya.

"Ahaha, kebetulan, ya, bertemu denganmu di sini," ucap Shirou.

Arthuria tersenyum, dia sebenarnya sangat menyu--tidak, ia mencintai Shirou. Namun ia sudah memiliki Gilgamesh sebagai tunangannya dan Shirou sendiri sepertinya memang sudah berpacaran dengan Tohsaka Rin.

"Ara, Senpai! Kamu di sini" Suara manis itu memecah keterdiaman diantara mereka berdua dan melihat seorang gadis yang sangat cantik berambut ungu dan mata senada.

"Yo, Sakura."

"Ara, Selamat siang, Arthuria-san!" sapa gadis bernama lengkap Matou Sakura itu.

Sakura lalu menarik tangan kanan Shirou. "Oh, iya, Taiga-san mencarimu, ayo kita pergi, Senpai."

"Tu---ah! Sampai jumpa lagi, Saber!" seru Shirou yang sudah 'digeret' pergi menjauhi Arthuria.

"Pfft! Dia masih saja memanggilku seperti itu," gumam Arthuria sembari tersenyum geli. Rona merah tipis pun terpampang jelas di pipinya.

"Setidaknya...... Aku masih bisa bertemu dengannya......"

TBC

Mumpung libur 3 hari, nonton movie-movie detective conan!

Husbu lain! Kangen juga sama nih anak 🥰

Trio troublemaker 🤣

How cute these three! 😍😍😍

Fact! Petir memang paling deket sama Angin terus paling sering berantem sama Cahaya. Tapi pas Movie 2nya malah bergabung sama Solar, jadi Boboiboy Supra 🤣🤣

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro