Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Takdir? (BSD)

Pairing :
Oda Sakunosuke x Dazai Osamu
Slight
Kunikida Doppo x Dazai Osamu

Warning : typo, kata tak baku, kegajean tiada batas.

Bungou Stray Dogs selamanya milik Kafka Asagiri dan Sango Harukawa.
.
.
.
.
.
.
.




Dazai POV

Ayo ciptakan dunia abadi. Dunia yang dimana hanya ada kita berdua, dan tak ada yang memisahkan.

Sungguh muak akan dunia yang selalu berkata benar. Garis takdir pun sepakat. Bahkan benang merah yang awalnya terikat pun putus.

Semua seakan menentang hubungan kita. Seakan dunia akan hancur jika kita bersama.

Kita terpisah akan hidup dan mati. Selama ini kita diam saat dipermainkan oleh sang dewa. Membiarkan diri kita seperti pion.

Tapi, sampai kapan kita akan diam?

Disaat aku hidup, kau mati. Disaat aku mati, kau hidup.

Begitu berulang-ulang hingga mungkin, kita sampai di fase yang namanya bosan.

Mulai protes dan menaruh benci pada sang dewa. Tapi, kita tak tahu bagaimana usaha dewa takdir menyatukan kita.

Dan itu semua, karena ulahku.

__________________________________

Author POV

Ditempat dimana hanya berwarna biru dan putih. Tapi terkadang, tempat itu berubah menjadi hitam dan abu-abu. Selalu sesuai dengan cuaca yang tertampil di bumi.

Tempat itu berada di atas langit. Tempat dimana para dewa berkumpul. Melaksanakan tugasnya yaitu megatur dunia. Berusaha menyeimbangkan dunia agar tak dihancurkan oleh manusia tamak.

Dan disana jugalah Kunikida Doppo berada. Dia tak pantas disebut dewa, ia hanyalah setengah dewa. Darah manusia mengalir dalam tubuhnya. Tapi, ia mengemban tugas berat.

Penulis takdir.

Bagi penulis takdir seperti dirinya. Menuliskan bahwa manusia akan mati itu menjadi pekerjaannya. Ia tak diperbolehkan memiliki perasaan dan bersifat memihak.

Jika seseorang akan mati. Kunikida harus menulis bagaimana orang itu akan mati.

Jika seseorang lahir. Kunikida juga menulis bagaimana orang itu lahir.

Tapi, beberapa tahun ini, tanpa sepengetahuan seorang pun. Ia telah melanggar semua itu.

Berawal dengan melihat data dari dua orang manusia.

Dazai Osamu dan Oda Sakunosuke.

Ia merasa tertarik pada dua pemuda dan pria itu. Dan dirinya pun mulai menulis takdir mereka.

Awalnya, Kunikida ingin takdir mereka berdua berakhir bahagia. Ia sudah membayangkan bagaimana pasangan itu akan bersama.

Tapi, semua itu langsung hancur. Saat ia baru menulis disaat Dazai, Oda, dan satu temannya Ango akan berfoto bersama di sebuah bar.

Buku yang ia gunakan untuk menulis, tiba-tiba tertulis sendiri. Cerita yang berbanding balik dengan Kunikida bayangkan.

Berakhir sangat mengerikan. Ango berkhianat dan ternyata mata-mata, Mori menghalalkan segala cara agar Port Mafia diakui, dan yang paling Kunikida benci ialah....

Oda mati terbunuh.

Walaupun itu mengubah Dazai menjadi pribadi yang lebih baik. Tapi, Kunikida tak terima akan ini.

Kenapa? Kenapa bukunya menuliskan hal sekejam itu? Dan ... Kenapa Kunikida harus peduli?.

Ia pun mengoyak halaman itu. Semua hal dia tulis ulang. Menjadikan beberapa pokok cerita berubah drastis. Tapi, tak menghilangkan intinya.

Hari demi hari, bulan demi bulan, dan akhirnya mencapai tahun. Entah sudah berapa tahun Kunikida masih menulis. Menulis ulang hal yang sebenarnya sangat tabu untuk diperbaiki.

Tapi Kunikida sama sekali tak menyerah. Ia tetap berusaha menyatukan dua pasangan itu. Entah kenapa hatinya sakit saat melihat betapa tersiksanya Dazai dan Oda.

Hingga, Kunikida memikirkan satu hal. Ia kembali menulis lagi. Tapi, ini berbeda 180°. Ia menciptakan dimana Oda di dalam sebuah Agensi yang bernama Buzou Tantei-sha, dan Dazai menjadi pemimpin Port Mafia.

Tapi, satu hal lagi, ia membiarkan Dazai mengingat Oda dan seharusnya begitu sebaliknya. Tapi, entah mengapa saat Kunikida menulis mereka berdua bertemu.

Lagi-lagi, buku yang di gunakan Kunikida menulis sendiri. Oda tak mengenal Dazai, dan berakhir Dazai melompat dari atas gedung Port Mafia untuk melindungi Oda.

Sialan!

Mengapa?! Mengapa terjadi lagi?! Kunikida hanya ingin mereka berdua menyatu. Hidup bersama. Mengapa hal itu begitu sulit?.

"Hentikan permainanmu itu, dewa."

Tiba-tiba Kunikida mendengar sebuah suara. Suara yang sangat Kunikida kenal. Seketika ia langsung bangkit dari tempat duduknya dan menoleh.

"Dazai ... Osamu ...." Ucapnya kaget. Kunikida menatap sosok didepannya ini kaget. Bagaimana seorang manusia bisa berada disini?.

Pemuda itu diam menatap sang dewa dengan tatapan dingin nan menusuk. Ada apa ini? Kenapa dada Kunikida merasa sesak?.

"Mengapa kau mempermainkan kami? Kami bukan pionmu. Kami hanyalah manusia yang ingin bersama. Mengapa kau tak menulis dengan benar?"

Perkataan dari manusia didepannya ini berhasil menusuk Kunikida. Dia benar, mengapa Kunikida tak bisa menulis dengan benar? Mengapa bukunya seakan tak setuju dengan yang ingin ia tulis?.

"Andai kau tak ada, mungkin aku dan Odasaku bisa bersatu."

Deg!

Ucapan itu. Mengapa selama ini sama sekali tak terlintas dipikirannya?.

Pemuda itu benar. Jika ia tak ada, pasti mereka berdua bisa bersama. Jika dewa dengan darah murni yang menulis, pasti tak akan seperti ini.

Kunikida sering mendengar satu perkataan.

'Kekuatan murni dewa, hanya bisa dikeluarkan dengan maksimal saat kau adalah keturunan murni dewa.'

Sedangkan ia apa? Kunikida hanya berupa setengah dewa. Salahkan ayahnya yang mencintai seorang wanita manusia. Dan saat Kunikida lahir, mereka semua dibantai.

Kunikida tersenyum tipis sambil mengepalkan tangannya. Dengan sendu berkata, "Tentu saja, kau benar." Dan kembali duduk di bangkunya.

Mengabaikan tatapan heran dari Dazai dan mulai menulis.

Hanya beberapa kata.

Tapi, itu berhasil mengubah semuanya.

Saat ia menuliskan ...

'Sang dewa setengah manusia tak pernah ada. Dan penulis takdir adalah seseorang dengan darah murni dewa.'

Semuanya berubah. Perlahan buku menampilkan tulisan yang jika Kunikida lihat adalah ...

Cerita bahagia tentang Oda dan Dazai.

Kunikida tersenyum dan menoleh menatap Dazai yang perlahan memudar.

"Kali ini ... Cerita bahagia ..." Ucapnya lembut sambil tersenyum lebar.

Dazai tergelak melihat Kunikida yang ikut menghilang. Apa yang dewa itu tulis, hingga ia pun ikut menghilang?.

Dazai kembali ke dunia, dan ingatan akan apa yang terjadi menghilang. Seperti yang Kunikida katakan...

Ia dan Oda hidup bahagia, tanpa hancurnya keseimbangan dunia.

Sedangkan Kunikida ...

Semua tentangnya menghilang.

Ayah dan ibunya kembali hidup, tapi tak saling mengenal.

Penulis takdir diganti oleh seseorang bernama Edgar Allan Poe yang merupakan darah murni dewa.

Entitas Kunikida seakan hilang dari dunia, tapi sebenarnya tidak.

Ia hidup menjadi seorang manusia. Masih dengan surai pirang kotornya, kunciran kudanya, dan manik jade green yang bersembunyi di balik kacamata.

menjadi pemuda yang berpegang teguh pada suatu idealisme. Dengan motto hidup yaitu ...

Takkan membiarkan seorang pun mati dihadapannya.

Dan kali ini, ia yang tak berakhir bahagia.

Karna hancur, akan idealismenya sendiri.

Begitulah takdir yang ditulis oleh penulis takdir untuknya.

End

A.N

Ini apa??'-'

Derai ngetik apa?'-'

Padahak sebenernya mau fandom HQ atau KnB.. Eh malah ngetik ini'-'..


Voment nya kakak:').

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro