Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bagian 8

Setelah kejadian yang menghebohkan itu aku tidur dengan enaknya, tanpa beban di pundak ku, seolah aku di ciptakan untuk menjadi manusia tanpa beban.

Dan pada saat tengah malam aku terbangun dari tidur nyenyakku, untuk melaksanakan panggilan alam yang sudah tidak bisa di tahan lagi, kalau ditahan-tahan aku tidak yakin akan menemukan kasur kesayanganku akan tetap kering paginya.

Aku membuka mataku dan berjalan dengan malas menuju kamar mandi  yang ada di lantai satu rumahku, dengan mata yang masih setengah sadar dan penerang yang suram membuatku bergidik ngeri.

Bukan parnoan atau apalah aku merasa ada yang mengikutiku dari belakang, ingin rasanya aku menengok kebelakang tapi aku terlalu takut untuk melakukan itu.

Ku teruskan langkah demi langkah menuju kamar mandi, semakin aku melangkah semakin aku merinding dan pundakku terasa berat, seolah-olah ada sesuatu yang duduk disana. Untuk saat ini aku tak memikirkan itu ada yang lebih penting dari itu, panggilan alamku yang sudah tidak bisa di tahan lagi.

Setibanya di kamar mandi, aku menyalakan lampu, kemudia mengeluarkan zat-zat yang tidak diperlukan tubuh agar tubuhku terasa lebih rilex. Saat aku hendak mencuci tangga di wastafel tiba-tiba lampu kamar mandi berkedip-kedip dan kemudian tiba-tiba padam.

Aku reflek teriak dan meraba-raba untuk mencari jalan keluar dari kamar mandi, saat sedang mencari-cari pintu keluar aku melihat benda putih yang melayang-layang diatasku, entah apa itu aku gak tau, yang  jelas harus keluar dari kamar mandi.

Sudah tiga puluh menit waktu berlalu tapi aku tak kunjung menemukan pintu keluar dari kamar mandi.

"Apakah pintunya lari? Emang pintu punya kaki?," Pikirku dalam hati.

Malahan aku mendengar rintihan dan suara minta tolong yang bikin aku merinding.

"Tolong!!!... Tolong! Selamatkan aku, tolong tubuhku sakit!"

"Hiks ... Hiks ... Hikkss ..."

"Selamatkan aku, aku mohon mereka menyiksaku, seluruh badanku sakit, aku mohon selamatkan aku!" katanya dengan suara setengah menangis dan memohon, aku yang mendengarnya pun merasa kasihan kepadanya sekaligus membuat jantungku berdetak cepat.

"Kamu siapa? Kenapa minta tolong padaku?," kataku memberanikan diri bertanya pada asal suara itu.

"Namaku Renata Redina Putri, aku murid kelas tiga MIPA I" katanya memperkenalkan namanya padaku.

"Kenapa kamu meminta bantuan padaku?," tanyaku padanya.

"Karena kamulah yang dapat melihatku untuk pertama kalinya, saat di WC sekolah," jawabnya.

"Jadi itu kamu? Yang senyum mengerikan kepadaku sore tadi? Kenapa kamu tersenyum kayak gitu? Kenapa kamu tau aku dapat melihat kamu? Dan kenapa meminta bantuan kepadaku?," tanyaku bertubi-tubi padanya, takku hiraukan lagi badanku yang merinding.

"Maafkan aku, aku kira tadi kamu adalah pemburu hantu yang ingin menangkap ku, karena hanya merekalah yang dapat melihatku, aku tau kamu dapat melihatku dari mimik wajah mu yang menunjukan rasa takutmu dan aku sadar hanya kamu lah yang bisa menolongku mencarikan tubuhku dan menangkap pelakunya! Hiks ... Hiks ... Hikss ... Aku mohon bantulah aku," jawabnya sambil menangis dan memohon.

Hal yang dia katakatan membuat hatiku iba dan bertekat untuk membantunya.

"Bagaimana aku bisa mencari tubuhmu dan pelakunya?," tanyaku padanya.

"Yang aku ingat sebelum mati, aku disuruh pergi ke gudang sekolah yang sudah tidak terpakai, saat aku sampai disana ada seseorang yang memukulku," katanya.

"Kemudian saat aku sadar, mataku sudah ditutup dan badanku sudah diikat sangat kuat dengan tali, setelahnya aku mendengar langkah kaki yang semakin mendekat kearahku dan mulai mencabuti satu persatu kuku-ku kemudian menguliti ku hidup-hidup dan aku tak tau apa yang terjadi selanjutnya," katanya menambahkan.

"Baiklah besok akan aku cari dan selidiki siapa pelakunya!," kataku padanya.

Setelah itu, lampu menyala kembali dan aku pun berlari menuju kamarku, kemudian naik ke tempat tidur dan menyelimuti diriku dengan selimut.

"Adoww, aku abis ngomong sama hantu, alamak seremnya," makiku dalam hati.

Dan setelahnya aku pun kembali tertidur tanpa beban, seolah-olah kejadian yang tadi tak pernah terjadi.

___________________________________

Hayo masih adakah yang nungguin angkasa update ....
Semoga masih ada ya ...wkwkwkw
Maafkan daku yang updatenya sekarang tak menentu ...abis sibuk dengan kegiatan real life...

Oke daku ucapkan terima kasih banyak yang udah mau baca ceritaku yang sekaligus ngasih vote and komen.

Up 20 April 2020

Mohon tinggalkan vote dan komen ya
Arigatou Gozaimasu Minna...
Aku sayang kalian ...

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro