Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 25

Kelas 2-B sedang menjalani free class. Kalau seperti ini pasti keadaan kelas ramai seperti pasar malam. Maklumin, di kelas banyakan anak bandel. Mao juga kewalahan sebagai ketua kelas.

(Name) duduk santai disamping Ritsu sambil menyandungkan sebuah lagu untuk pentasnya. Tangannya mencorat - coret diatas kertas kosong. Ritsu curi - curi pandang kearah (Name) yang menikmati kegiatannya. 

"Berisik..." gumam Ritsu yang mencoba untuk tidur.

Ritsu merasa ingin keluar dari kelas ini dan mencari tempat yang sepi agar dia bisa tidur dengan nyenyak. (Name) yang melihat tingkah Ritsu yang seperti kucing hanya terkekeh kecil.

"Ritsu-sen..-- Ehem, gomen... Ri-Rit...su, mau keluar kelas untuk mencari udara segar? Kita bisa izin ke Mao." Usul (Name).

"Memanggil nama pertamaku saja masih gagal." Ucap Ritsu yang menusuk (Name) pas di hati. "Tapi... usulmu lumayan bagus, aku juga sedikit pusing."

(Name) tersenyum lebar dengan cerah membuat Ritsu menyipitkan matanya karena senyuman (Name) terlalu terang seperti matahari.

"Isara-kun, Ritsu sepertinya pusing... Boleh aku mengantarnya ke UKS?"

-

Mengizinkan Ritsu pergi ke UKS hanyalah bohongan belaka. Ini pertama kalinya, (Name) bolos pelajaran jadi dia merasa tidak familiar pada dirinya sendiri. Mereka berdua hanya duduk di bawah pohon rindang yang mampu menghalangi mereka dari sinar matahari.

Tidak ada yang bicara diantara mereka berdua, keduanya menikmati keheningan. 

Tempat ini terasa sangat berharga bagi (Name), karena di bawah pohon ini adalah tempat dimana dia pertama kali berbicara dengan Ritsu yang membawanya lebih dekat kepada Ritsu.

(Name) jadi berpikir kalau bukan hal yang buruk kalau Ritsu tahu siapa dirinya yang sebenarnya.

"Aku sangat bersyukur sudah mengenalmu, Ritsu..." gumam (Name) dengan senyuman manis menghiasi wajahnya yang merona merah.

Rambut mereka berdua dihembus angin kecil.

"Malahan aku yang seharusnya bersyukur mengenalmu.." bisik Ritsu. Kedua matanya tertutup sambil menikmati angin yang memainkan rambut hitamnya.

Mereka berdua terdiam, karena tidak tahu harus membicarakan apa lagi.

"Semoga saja tidak ketahuan guru.." ucap (Name) yang mencoba memecahkan keheningan. "Ini pertama kalinya aku bolos, walaupun sekarang jam kosong... haha. Aku jadi takut." Lanjutnya sambil memeluk badannya yang mungil.

"Kau tidak akan ketahuan." (Name) menoleh kearah Ritsu yang menyandarkan kepalanya ke pundak (Name). "Kalau kau ketahuan, aku juga ketahuan karena aku bersamamu disini. Kita akan kena masalah bersama dan menjalaninya bersama. Terdengar romantis..."

(Name) tertawa geli mendengar ucapan Ritsu. "Itu terdengar tidak romantis sama sekali, tapi kau benar... Aku tidak akan sendirian saat menjalaninya."

Mereka kembali terdiam.

"(Name)... di saat di hari kita kencan itu, kenapa mereka memanggilmu (Surname)? Bukannya namamu (Name) Miyakami?" Tanya Ritsu. Dia melirik kearah (Name) yang  terdiam.

(Name) meremas ujung roknya sampai lecek. Badannya juga kaku saat mendengar pertanyaan Ritsu. Bibirnya terbuka tapi tidak mengucapkan sepatah kata pun.

"(Name)...?"

"Gomenasai, suatu saat aku akan menjelaskannya semua padamu."

Maaf kalo pendek banget..!!
Part selanjutnya akan di mulai bagian seriusnya (Bagi aku sih gitu...)

Di nantikan ya~

Thank you For Reading

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro