Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 12

"Yuu-kun~" Sapa Ritsu membuat pemuda berambut pirang yang ada di depannnya merinding ketakutan.

"Ritsu-kun! Ku kira kau orang itu. Ada apa memanggilku?" Ritsu tesenyum kecil dan mendekati pemuda tersebut.

"Aku memintamu mencari informasi tentang idol bernama (Name) Miyakami. Maukah?" Mohon Ritsu.

"(Name) Miyakami? Baiklah, aku akan mencarinya."

---

Akhir - akhir ini, (Name) sering bermain bersama dengan klub basket. Dia juga makin dekat dengan Anzu, seperti membantunya dalam hal membuat baju dan memintanya pendapat. Akhir - akhir ini, Sutekina juga berhenti mengikuti dan meminta (Name) untuk bergabung kepadanya.

"Mungkin ini adalah hari yang damai. Akhirnya...-- Enggak." (Name)menoleh ke belakang dan melihat seseorang yang sangat dia benci.

"Tidak ada tempat untuk lari, (Name)."

"Sayangnya, sekolah ini luas dan besar! Aku bisa kabur kemanapun! Pulang kau sono, Nenek KAMPRET!!" Teriak (Name) dari ujung ruangan dan berlari menuju lantai tiga.

"Kau tidak akan bisa kabur, (Name). Atas nama Vori dari Sutekina, akan ku buat kau bergabung!" Ancan Vori.

(Name) membuka pintu menuju atap sekolah. Benar kata Vori, tidak ada celah sekecil pun untuk lari. Tapi (Name) mempunyai ide yang sangat gila yang bisa membahaykan nyawanya.

"Sudah ku bilang kalau kau tak bisa lari, (Name) atau.. aku harus mengikuti murid lain yang memanggilmu "Produser"?" (Name) menatap jengkel kepada Ivory.

"Menyerahlah dan kembali kepada kami, (Name)." (Name) berdecak kesal dan berlari ke ujung atap yang menatap kearah pantai.

"Sejak kapan aku pernah bergabung ke grup sialanmu?! Tch... kau membuat hari TERBAIKKU menjadi hari TERBURUK YANG PERNAH KU DAPATKAN. I'm sooo~ fucking done with your damn nonsense!!" Teriak (Name).

"Bodoh, walaupun kau coba lompat semua bawahanku sudah menunggu untuk menangkpmu." Kata Vori dengan nada menantang.

"Benar juga~ bawahanmu makin bertambah. Aku heran kenapa mereka mau menjadi budakmu? Karena muka atau duit? Atau kau menggoda mereka dengan trik murahanmu itu?!" Tanya (Name) dengan nada mengejek.

"Kau sama sekali tidak berubah, masih kekanak - kanakan seperti dulu. Kau tahu? Kalau kau menolak perintahku, rahasia terbesarmu akan ku sebar." Ancam Vori dengan wajah meremehkan.

"Sebar - sebar aja, lagipula rahasiaku tak terlalu mengancam orang lain ataupun diriku. Vo-chan selalu berbuat seenaknya dan menggunakan orang lain. Vori selalu tidak suka dengan fans setianya dan kalau ada karyamu basah atau rusak, kau akan menggila." Ujar (Name) dengan nada mengejek.

"Satu hal lagi, kau tidak tahu aku sama sekali." Kedua sayap (Name) mulai mekar. Iris kuning pucat itu melebar.

Lakukan tugasmu, Malaikat Ingatan!

Tudung dari kepalanya lepas dan menunjukkan warna cokelat keemas - emasan. (Name) lompat dari atap sekolah.

Seperti kejadian yang terjadi pada anggota UNDEAD (kecuali Kaoru) dan Ritsu, bayangan putih muncul dan mulai menghapus ingatan pada manusia-manusia yang melihat (Name) saat ini. Semuanya mereka lakukan untuk menjaga keseimbangan dunia.

---

"Fuuh~ gara - gara nenek itu, seragamku jadi basah kucup. Untung aku memakai hoodie. Kau penyelamatku Hoodie~" Seru (Name) dengan gembira.

"(Name)!" Iris violet itu melebar dan menoleh kearah sumber suara.

"(Name), kau tak pandai berpura - pura, ya?" Tanya pemuda tersebut. "Kau juga belum menghilangkan kebiasaanmu memanggilku -senpai." (Name) menggeleng kecil dan memberikan senyum kecil kepada Ritsu.

"Ritsu-senpai adalah kakak kelasku, aku seharusnya memanggilmu dengan sebutan itu sebagai tanda kehormatanku pada orang yang lebih tua." Jelas (Name).

"Hee...? Kenapa sekarang kau sangat sopan, bukannya kau tadi berteriak kepada orang itu dan mengata-ngatainya. Dimana sikap liarmu itu?" Goda Ritsu membuat wajah (Name) memerah.

"Sudahlah! Darimana kau tahu kalau aku (Name) itu!?" Ritsu menunjukkan ponselnya.

"Yuu-kun mengirimku sebuah informasi tentangmu. Dari awal aku juga sudah tahu dari aromamu. Aroma (Name) selalu jadi favoritku~" Ritsu mengusap rambut gadis itu dengan lembut.

"Karena sudah membohongiku... kau harus menjadi bantalku dan selalu menghiburku." (Name) yang ingin protes langsung menutup mulutnya, dan mengangguk pasrah.

***

a/n

Ada perbedaan di chapter ini. Bisa cari? Aku yakin kalian dapat melihatnya dengan jelas.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro