Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 10

Dari pulang sekolah sampai langit siang nan cerah berubah menjadi malam yang gelaapa, Trickstar masih latihan untuk festival selanjutnya. (Name) juga makin bersemangat dalam tugasnya, dia juga memberikan pendapatnya seperti seorang produser yang sebenarnya.

Setelah latihan, (Name) menolak untuk diantar pulang dan memilih untuk tetap di sekolah untuk beberapa jam. Alasan sebenarnya, dia sedikit kepo dengan suara piano yang selalu berbunyi saat malam hari. Dengan langkah yang pelan, gadis itu berjalan menuju ruang musik.

Gadis itu mengintip dari celah - celah pintu, seorang pemuda bersurai hitam memainkan Moonlight Sonata yang sangat cocok dengan keadaan malam yang gelap nan mengerikan. Tapi, bagi (Name) lagu itu cukup menenangkan. Dia sangat menikmatinya. Tapi arti di balik musik itu cukup membuat hati (Name) sedikit sesak.

Tiba - tiba, permainan pria tersebut berhenti di pertengahan membuat (Name) sadar dari lamunannya.

"Kau tahu tidak baik di sekolah sendirian ditambah pada malam hari, vampir akan datang dan memakanmu." Kata pemuda tersebut.

Gadis itu tertawa kecil dan menatap sepasang mata merah darah tersebut. "Maaf menganggumu, aku terpesona dengan permainanmu." Kata (Name) dengan jujur.

"Hanya dengan permainanku doang? Orang yang mainin tidak?" Goda Ritsu, sukses membuat wajah (Name) merah padam.

"Eeeuuurrrghh! Kadang aku membencimu.. " gerutu (Name). Dia berdiri dan merapikan roknya.

"Ritsu-senpai tidak pulang? Sudah larut, loh.." kata (Name) sambil mengalihkan pandangannya dari tatapan pemuda tersebut.

"Dia ada dirumah, aku gak mau balik kalau dia ada dirumah." (Name) mengangguk mengerti dan meletakkan helai rambutnye ke belakang telinganya yang memerah.

"Baiklah. Aku duluan, ya?" Ritsu melambaikan tangannya dan masuk kembali ke ruang musik.

---

Matahari yang terik mulai menghiasi hari - hari (Name). Keringat mulai bercucuran di kulitnya, karena dia memakai hoodie-nya sampai menutupi kepalanya.

Gadis itu duduk di salah satu kursi yang ada di taman sekolah. Sepanjang waktu istirahat, dia menjelajahi sekolah yang besar nan megah bagaikan istana.

Pria bersurai hitam kelam itu berjalan malas ke sebuah taman. Semua ruangan tempat dia tidur terkunci atau sedang dipakai, dengan berat hati dia harus tidur di tempat lain.

Iris merah darahnya menatap (Name) yang tertidur di salah satu kursi di taman. Tanpa pikir panjang, dia langsung menghampiri (Name).

"Ritsu-senpai, tidak biasanya kau tidur di taman ini. Apa kau tidak merasa lelah?" Pemuda tersebut langsung menjatuhkan kepalanya ke atas pangkuan gadis itu.

(Name) langsung terkejut, dia hampir lompat. Mata mereka berdua terkunci. Dengan cepat, gadis itu langsung mengalihkan pandangannya.

"Rambutmu... jangan ditutupi.." pemuda tersebut membuka tudung kepala yang menutupi rambutnya gadis itu.

Warna rambut coklat keemas - emasan tersinar oleh cahaya matahari. Ditambah iris violet yang ikutan bersinar.

"Kau lebih cantik seperti itu..." puji Ritsu yang berhasil membuat wajah gadis itu merona.

" Harum... aroma lemon..  Aku menyukainya." Batin pemuda tersebut

Sayap yang besar mulai muncul di punggung gadis itu. Sayap warna putihnya melindungi badan pemuda tersebut dari sinar matahari, sedangkan sayap berwarna hitamnya dia biarkan lesu sampai meyentuh lantai keramik.

"Tidurlah... aku akan membangunkanmu kalau bel masuk berbunyi," bisik (Name) sambil mengelus rambut halus milik pemuda tersebut.

Tiba - tiba, Adonis melihat mereka berdua. Dia berencana untuk mendekati mereka berdua. Tetapi, jari telunjuk (Name) menyentuh bibir gadis itu, memberi isyarat untuk merahasiakannya.

"Makhluk macam apa itu..?"

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro