Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Mr. Montaks

Sudah satu tahun lamanya aku hidup sendirian. Tak punya rumah, tak punya banyak kenalan, dan tak punya seorang pun untuk kujadikan pembimbing. Kota tempatku tinggal di penuhi oleh berbagai makhluk dengan beragam bakat dan kekuatan. Tapi hingga kini, aku belum juga mengetahui apa yang spesial dari diriku.

Suatu hari, aku yang sedang berjalan santai keliling kota dikejutkan oleh keberadaan tangan yang membekap mulutku dan membawa tubuh malangku masuk ke sebuah mobil. Aku terus berteriak minta tolong, namun sepertinya kendaraan beroda empat ini tak membiarkan suaraku menembus badan mobil. Aku ingin menangis, terlebih lagi ketika mobil bergerak dan membawaku entah ke mana. Tetesan air mulai keluar dari mataku, dan aku tertidur setelah lelah menangisi nasibku.

***

“Hey, bangun!”

Sebuah suara menarik kesadaranku kembali. Aku membuka mataku perlahan, dan langsung diserang panik setelah mengingat lagi apa yang baru saja terjadi padaku.

Seseorang yang membangunkanku tadi berusaha untuk menenangkanku. Tentu saja aku menolak tenang! Siapa yang bisa-bisanya tidak panik dalam situasi begini?!

“Kumohon, tenanglah. Aku paham kau takut. Tapi, kau harus mempercayaiku dan pergi ke luar mobil. Seseorang akan menjelaskan semua ini padamu,” ujar seorang perempuan yang kusadari menggenggam sebuah sapu di tangan kanannya. Setengah mati aku ingin menolak. Tapi, entah sihir dari negeri mana yang berhasil membuatku mengangguk dan mengikutinya keluar dari mobil.

Begitu aku menginjakkan ke empat kaki mungilku di luar kendaraan, aku langsung menyadari keberadaan mobil lainnya yang berjumlah banyak. Helaan napas keluar dari mulutku. Syukurlah, setidaknya aku tak sendirian.

“Aku minta maaf jika beberapa dari kalian mendapatkan perlakuan yang kurang hangat saat kalian dibawa kemari. Tapi di luar itu, aku yakin kalian pasti kebingungan, bukan? Sebelumnya, perkenalkan, kalian bisa memanggilku Tuan Montaks.” Seorang berpakaian serba hitam kemudian terlihat. Aku tak dapat melihat wajahnya yang ditutupi topeng putih. Ia berjalan mendekati kami sembari mengetuk-ketuk tongkat tingginya ke tanah.

“Tidak sulit untuk menangkap yang satu ini. Ia hanyalah kucing kecil,” ujar gadis pembawa sapu tadi. Aku hanya memandangnya sinis dan memutuskan untuk kembali mendengarkan Tuan Montaks. Sebelum tiba-tiba, seseorang menyahut, “Curang! Yang satu ini menyerangku dengan kumpulan laba-laba!” Sosok yang berbicara itu awalnya berupa seekor babi. Kemudian, ia berubah menjadi manusia dalam sekejap! Hih, siluman babi!

Tuan Montaks kemudian tertawa pelan. Ia lalu memperbolehkan mereka yang menjemput anak baru untuk pergi meninggalkan kami. 

“Selamat datang di kebun binatang Montase Aksara! Selamat juga, karena kalian merupakan orang-orang, hewan-hewan, dan makhluk-makhluk lainnya yang terpilih untuk menjadi bagian dari kami! Mulai sekarang hingga ke depannya, tempat ini akan menjadi rumah kalian. Setiap bulannya, kami mengadakan pelatihan bersama agar kalian dapat mengembangkan bakat dan kekuatan kalian. Tapi untuk satu bulan ini, kalian bisa berbaur dengan sekitar dahulu.” Tuan Montaks menjelaskan. 

Setelahnya, kami mendapatkan tur keliling kebun binatang sekaligus berkenalan dengan yang lainnya. Kami juga diberikan jadwal di mana kita akan menampilkan pertunjukan untuk para pengunjung tiap bulan sekali.

Pada waktu makan siang, aku berkenalan dengan para anggota baru. Mengingat bahwa kami tak memiliki kesempatan untuk mengobrol karena sibuk mendengarkan Tuan Montaks. Ada seorang gadis yang serba laba-laba, ada yang bisa berubah menjadi bambu, ada seekor kitsune, ada seekor lemur, dan masih banyak lagi. 

Rupanya, bukan hanya aku yang belum mengetahui bakatnya sendiri. Banyak anggota lama yang menceritakan kisah-kisah mereka saat berjuang menemukan bakatnya. Contohnya adalah gadis pembawa sapu tadi. Ia menunjukkan sapu ajaibnya yang bisa membantunya melakukan banyak hal. 

“Bersiap-siaplah untuk bulan depan! Gerbang neraka akan di buka! HAHAHAHA!” teriak seseorang di sebuah makan malam. Dia adalah sang Loyal Servant. Entah mengapa, dia sudah menakut-nakuti kami dengan kalimat itu semenjak kami tiba. Cambuk menyeramkannya selalu di bawa ke mana saja, membuatku selalu teringat akan dosaku. Tapi ketika aku mengobrol dengannya, rupanya ia sangat ramah!

Oh ya, para anggota lama juga memberi tahu bahwa Kebun Binatang Montaks memiliki sebuah acara tahunan yang mengharuskan anggotanya untuk memasuki sebuah portal menuju tempat yag berbeda-beda. Dalam tempat itu, kita harus bertahan hidup dari banyak rintangan-rintangan berbahaya menggunakan bakat kita. Rintangannya pun tidak sembarangan, salah satu yang kudengar adalah melawan lima naga liar sekaligus. Acara ini memiliki jangka waktu beberapa bulan. Jika tidak berhasil, maka akan ada sebuah konsekuensi yang harus di terima.

“Baiklah semuanya, mohon perhatiannya!” teriak gadis sapu, atau yang lebih sering di panggil oleh anggota lama sebagai tukang sapu di sebuah makan malam.

“Ada pesan dari Tuan Montaks. Beliau ingin menyampaikan pembagian grup latihan kecil. Mohon didengar baik-baik, ya!” lanjut gadis itu. Grup latihan kecil sudah sering kudengar dari anggota lain. Mengingat Tuan Montaks hanya mengadakan latihan bersama selama sebulan sekali, maka kita akan melakukan latihan kecil bersama grup ini. Latihan kecil juga akan lebih sering di lakukan, lebih tepatnya seminggu sekali.

Saat sedang terbengong, aku dapat mendengar namaku di sebutkan bersamaan dengan empat nama lainnya. Pawang atau orang yang bertanggung jawab dalam grup kami di kenal sebagai Nature’s Mom. Orangnya ramah dan bakatnya adalah mengendalikan alam. Tak lupa, ia juga memiliki banyak kucing imut sepertiku! Tentu saja kucingnya berukuran lebih kecil, karena aku bukanlah kucing biasa. 

Kini, sudah lima bulan aku menjadi bagian dari keluarga Montase Aksara. Waktu yang cukup untuk menyadari bakatku sebagai shape shifter. Aku juga selalu berusaha untuk semakin berbaur dengan yang lainnya. Meskipun aku jarang berbicara, namun aku selalu menimbrung dan hanya mendengarkan. Sekali-kali, aku juga akan bersuara.

Tuan Montaks sendiri jarang terlihat di antara kami. Orang itu sudah cukup misterius hingga anggota lama pun sudah tidak terlalu pernasaran akan beliau lagi. Mereka bilang, Tuan Montaks hanya akan muncul sesekali, kemudian menghilang entah ke mana. Namun, kami semua selalu menghormatinya. Tanpa Tuan Montaks, kita semua bukanlah apa-apa. Tanpa beliau, aku masih berjalan sendirian di tengah keramaian kota tanpa arahan apa pun. Aku sangat berterima kasih padanya.

Aku juga selalu meyakinkan diriku bahwa aku bisa menghadapi apa pun tantangan yang akan kuhadapi nanti. Sejauh ini, aku selalu bersyukur karena bisa melewati latihan dengan lancar. Sekali atau dua kali, aku akan gagal. Namun, para anggota selalu menyemangatiku dan membantuku! Ah, aku sangatlah beruntung bisa menjadi bagian dari ini. Aku juga tak sabar untuk menunggu Tuan Montaks memilih anggota-anggota baru! 

Entah sampai kapan aku akan bertahan di sini. Namun yang pasti, aku akan selalu mengenang tiap detiknya dengan baik. Terima kasih, Tuan Montaks.

A Gift by ClyeMeow

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro