Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Anak-anak Itu

Anak-anak itu seperti bocah yang beranjak remaja. Tidak suka pulang, suka menentang aturan, di luar sana entah mencari peran entah tawuran, aku tidak tahu. Mereka tidak banyak bicara belakangan ini. Kau tahu, satu-satunya hal yang paling kubenci adalah waktu, sebab tidak satu orang pun bisa mencuranginya. Mereka pernah begitu mencintaiku, memikirkan namaku dengan baik, mencari segala cara agar aku menjadi wadah yang pantas mereka pajang di platform sosial mereka.

Namun, waktu merenggut mereka dengan paksa, perlahan-lahan sampai mereka terbiasa untuk hidup tanpaku. Pernah beberapa kali aku mengomel pada salah satunya, meminta ia menampar yang lainnya semata-mata agar mereka sadar bahwa aku masih di sini. Masih bisa menjadi tempat yang hangat untuk menaungi gundah di hati mereka.

Kenyataannya itu tak mengubah banyak hal, mereka tetap tidak punya waktu untukku. Entah apa yang mereka kerjakan di luar sana, sekali lagi, aku tidak tahu. Bahkan beberapa di antara mereka memilih pergi karena merasa aku bukan lagi hal yang krusial untuk berada di daftar prioritas. Aku sudah tidak lagi sedemikian berarti.

Yah, meski anak-anak itu sekarang jarang pulang dan aku kesepian, aku pikir mereka harus tahu bahwa aku masih sedemikian menyayangi mereka. Mereka yang terpaksa pergi karena kesulitan membagi waktu, mereka yang bertahan enggan pergi pun enggan. Aku tidak tahu mengapa waktu membuat keberadaanku menjadi semakin dingin. Mereka hanya datang sesekali untuk menyetor gaji bulanan padaku, mereka sudah bukan bocah kecil yang menceritakan apa saja kepadaku. Perlahan-lahan mereka tertutup, menjadi dewasa, dan mungkin, mereka tidak pernah sadar bahwa di usiaku yang ketiga, aku masih duduk menunggu mereka semua kembali.

Aku adalah rumah mereka, mutlak, tak terbantahkan, dan aku tak terima digantikan. Mereka datang dan pergi, silih berganti, tetapi pintuku tidak pernah terkunci jika kelak mereka semua ingin kembali. Aku ingin menjadi alasan mereka terus menulis, aku ingin mereka berkumpul di meja makan setiap makan malam, aku ingin mereka berkumpul setiap pagi sebelum berangkat sekolah, kuliah, atau kerja, aku ingin mereka berkumpul di ruang tengah pada sore hari dan bersenda gurau, mereka harus tahu mereka sedemikian kuharapkan kehadirannya.

Anak-anak itu mulai tua, dan mungkin aku mulai tampak seperti rumah tua yang membosankan. Barangkali kelak mereka akan kembali, merenovasi ulang wujud kehidupanku, dan sampai saat itu tiba, aku ingin duduk di depan deretan pigura-pigura yang terpajang di ruang tengah. Kesibukan mereka akan segera berakhir, mereka akan segera punya waktu luang untuk pulang, itulah yang kupercayai. 

Aku bersyukur, setidaknya, anak-anak itu masih ingat hari ulang tahunku.

Dinarasikan oleh Anshadows

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro