Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Andai Di Surga Ada Cinta (Last Part)

Pagi ini kulihat Aisyah telah rapi dengan seragam dan menggenggam Al-Qur'an  sedang memurojaah hafalan di depan kelas,

“Hey, ayyu saa’ah al an?* Ucapku sedikit berteriak sembari melangkah menghampiri Aisyah,

“Aisyah kita kembali…” Ujarku semangat dan dibalasnya dengan senyuman lalu kembali fokus pada deretan huruf-huruf hijaiyah yang sambung menyambung membentuk syair-syair indah dan menentramkan ketika dibaca, menenangkan saat didengarkan.

Meski belum sepenuhnya kembali seperti dulu, aku bahagia, setidaknya Aisyah bisa cepat mencerna kejadian yang menimpanya sebagai sebuah ibroh lalu memetik hikmah darinya.
 
“Hari ini Sarah datang, katanya dia membawa sesautu untukmu” ujarku pada Aisyah yang masih asyik berkomat-kamit membaca Quran dengan mata tertutup.

“Benarkah?” Aisyah memutar badannya hingga tepat berhadapan denganku,

“Heem, haqqon*!” Aku mengangguk.
"Kita tunggu saja, mungkin sebentar lagi."
 
Tak berapa lama kami melihat sebuah mobil memasuki gerbang pondok kami,

“Itu dia Sarah datang..” Seruku setelah melihat Sarah melambaikan tangan dari dalam mobil.
Kami berlari menjemputnya,

Ahlaan Sarah…*” Aku merangkul Sarah, begitu pula Aisyah.

"Kalian apa kabar?" Tanya Sarah.

“Seperti yang kau lihat, tanpa cacat sedikitpun...” Gurauku sembari mengedipkan mata.

Sayangnya hari ini Ahmad tidak ikut mengantar Sarah, Ahmad sudah mulai sekolah lagi.

assalamu’alaikum ‘ammu, ’ammah,”* Aku membungkuk memberi salam pada dr. Abdullah dan istrinya saat mereka menghampiri kami. Mereka menjawab salam kami dengan senyum ramahnya yang khas.

“Aisyah, Aulia, apa kabar?” Tanya ibu Sarah.

“Alhamdulillah baik ‘ammah..” Jawab kami serentak.

“kami turut berduka cita atas...."

“Ya, terimakasih ya binti*..” Kalimatku terputus oleh jawaban dr. Abdullah secara tiba-tiba.

Setelah mengantar mereka pulang, kami bertiga segera menuju asrama. Masih ada waktu sebelum pelajaran dimulai,
 
“Isy, maafkan kakakku ya.. Sarah membuka percakapan saat kami telah berada dikamar.

“Sarah, sudahlah.. Suatu kepastian yang telah terjadi tidak seharusnya diungkit lagi...” Aisyah tersenyum.

“Terima kasih, Aisyah, itu yang kuharapkan..” Jawab Sarah riang.

“Oh, ini ada titipan dari ummi untuk kalian berdua... Dan Aisyah, ini ada sesuatu yang ditinggalkan kakak untukmu...” Sarah menyerahkan 2 bingkisan kepada kami dan sebuah amplop surat untuk Aisyah.

“Aku tidak tahu apa isi surat itu, yang jelas kakak berpesan untuk memberikannya padamu..” Terang Sarah.

“Eh, udah bel… Pekikan khas Aisyah mengagetkan kami.
Kami pun berlari menuju kelas dan nyaris terlambat,
huft
Batinku dengan nafas yang masih tak teratur.
 
 
@@@
 
 
“Sarah, kamu gak kangen sama tempat favorit kita?” Ujarku pada Sarah.

“Kangeeenn bangeeeeet!” Sahutnya.

“Kalau begitu ayo kita kesana” ajak Aisyah.

Kami bertiga duduk di atas batu favorit kami masing-masing.  Ketiga batu itu kami ukir nama kami diatasnya sebagai tanda hak milik, itu kata Sarah saat menyarankannya.

Kulihat aisyah mengeluarkan surat pemberian Harry dari sakunya,

“Ayo, Isy... Iqro' ...” Ucapku tersenyum.

Aisyah pun tersenyum sembari perlahan membuka amplop biru muda itu.

Haru menyeruak di dadanya saat menatap kembali tulisan yang sama seperti miliknya itu.

Bismillahirrahmanirrahim..
Assalamu’alaikum wr.wb.
 
Saudariku Aisyah Muftihah
Yang dicintai Allah…  
 
Maha Mulia Allah yang menciptakan makhluknya dengan sebaik-baik penciptaan.
Yang meniupkan ruh pada jasad, yang menitipkan akal dan fikiran,
yang memberi penglihatan, pendengaran dan perasaan untuk selalu kita syukuri..
 
Aisyah..
ketika surat ini sampai ke tanganmu,
Mungkin ini menjadi surat terakhirku.

Jika hendak kau membalasnya, aku pun tak lagi dapat membacanya.

Namun kupinta satu hal padamu,
jangan hancurkan mimpi indahmu karena kesedihan yang mendalam,
terima kasih atas segala hal yang kau berikan padaku,
bagiku semua itu adalah penyemangat hidupku untuk terus mencari ridha-Nya meski harus dengan jatuh berderai air mata dan bersimbah darah.

Maafkan aku yang tak sanggup berbuat apa-apa saat penghancur segala kenikmatan itu menghampiriku,

Sebab dunia ini sangat menakutkan untukku tetap disini,
Dan mahligai keabadian disana terlalu indah dan sayang untuk kutolak..
 
Aku telah menemukannya, Aisyah..
Aku telah menemukan yang selama ini kucari,
Ya.. sesuatu yang pernah kau katakan padaku.

Sebuah negeri cinta abadi,
Yang didalamnya hanya ada kasih sayang dan kata cinta, kekasih dan istana berkilauan..

Sungguh indah,
Aku melihatnya..

Tak ingin rasanya aku melepasnya, seperti Nabi Idris yang menyembunyikan terompahnya,
Hingga kukatakan pada-Nya, “Wahai Rabbku.. jemput aku dengan curahan kasih-Mu...”
 
Aisyah,
Sungguh tempat itu sangat indah,
Aku ingin kau berada disana..

Bersama para wanita yang dirindukan surga, yang dipimpin oleh sayyidatina Fathimah binti Muhammad Saw.

 Aku ingin menatap wajahmu disana,
Untuk pertama kalinya.

Ya..aku tak pernah menatap wajahmu,
Biarlah hal itu menjadi kado terindah yang akan kujumpai disana..

Jika di surga ada cinta…

Airmata aisyah menitik pada kertas yang digenggamnya erat. Tanpa sadar kami pun meneteskan airmata.

Harry…kau telah tenang disana, kini kami lah yang harus mengerahkan segala daya agar dapat beroleh bahagia sepertimu..

Sebuah kertas kecil terjatuh dari amplop surat milik Aisyah. Kulihat tulisan pada tengah atas kertas itu,

Andai di Surga ada cinta…

Sebuah puisi dari Harry.

Kuserahkan kertas itu pada Aisyah yang kemudian segera membacanya.
 
Andai di Surga ada cinta,
Takkan kubiarkan dunia merebut hatiku...
Sebab jika begitu
Akulah insan celaka yang berlinang airmata..
 
Andai di surga ada cinta,
Kan ku tempuh jalan tuk meraihnya
Meski bersimbah darah dan linangan air mata..
Namun kugapai nikmat yang tiada tara...
 
Andai di surga ada cinta
Kuingin menatap wajah kekasihku disana
Menyunggingkan senyuman
Menentramkan perasaan
Memadu kasih diantara kilauan cahaya berlian..
 
Andai di surga ada cinta…*
 
*Saat dunia tak dapat mempertemukan kita
Bersabarlah menempuh jalan panjang
Jika tiba saatnya nanti,
kusambut kau
Pada mahligai cinta di keabadian…

Di bumi cinta-Nya..
 
Karena dari sanalah cinta berawal
Dan disana pula cinta akan kembali berpadu…

Ya... Karena di Surga ada cinta…*

 
@@@
 
Kami menatap langit dan lautan luas yang seolah menyatu.
Jauh tak bertepi.
Seperti hidup kami. Tidak ada yang tahu dimana akhirnya, hanya terus berjalan, berlayar mengikuti kemana takdir membawa kita. Namun jika telah lama berlayar kan pasti terdapat pulau disana.. di balik langit dan lautan yang menjadi satu.. Pulau tempat kita beristirahat, tempat yang kita tuju.

Jika tiba saatnya nanti,
Kan kutemukan cinta diakhir perjalanan panjang pengembaraan…

Karena di Surga ada Cinta…

  ********
~~~~~~ THE END ~~~~~~

Note:

*ayyu sa'ah al an? = jam berapa sekarang?
*haqqon = benar
*ahlan = selamat datang (ahlan wa sahlan)
*'am-'ammah = paman-bibi
*binti = anakku
*Iqro' = Bacalah

*puisi "andai di surga ada cinta" created by author.

____ syukron 'ala husnihtimaamikum___

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro