Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

9

Yeosang tersenyum geli saat melihat Jongho sangat bersemangat mewarnai rambutnya dengan cat rambut warna coklat madu, jangan lupakan raut wajah Jongho yang terlihat sangat serius meratakan helai demi helai rambut putihnya.

"Tidak perlu ke salon, aku ahli dalam hal ini" Celetuk Jongho sambil meletakkan kuas cat rambut dimeja kecil lalu beranjak duduk dihadapan Yeosang

"Kekuatanmu akan pulih jika rambutmu kembali seperti semula bukan?" Tanya Jongho memastikan sambil menatap netra coklat madu Yeosang dalam

"Ya..." Semoga, batin Yeosang

"Kalau begitu tunggu beberapa menit lagi, aku akan membantumu membilas nanti" Sahut Jongho semangat sambil tersenyum tampan

"Warna putih sama bagusnya bukan?" Tanya Yeosang memecah keheningan diantara keduanya

"Ya tapi lebih bagus coklat madu" Jawab Jongho getir mencoba menghilangkan segala pikiran buruknya

"Appa dan eomma berapa lama diluar negeri?" Tanya Yeosang lagi karena tidak menyukai suasana sunyi diantara keduanya

"Dua atau tiga bulan mungkin" Jawab Jongho tidak yakin

"Lama sekali" Keluh Yeosang tanpa sadar

"Kau tidak suka berduaan denganku?"

"Hah?"

"Maksudku kau tidak perlu merasa kesepian karena masih ada aku, aku juga manusia kalau kau lupa" Seru Jongho cepat sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"Ya kau manusia" Gumam Yeosang sambil menerawang jauh

"Satu minggu lagi"

"Apa?" Tanya Jongho bingung

"Kau belum mencintaiku?" Tanya Yeosang balik

Jongho melipat bibirnya mendengar pertanyaan Yeosang, entahlah Jongho pikir dia masih sangat mencintai wanita meski saat ini dirinya tidak dekat dengan siapapun. Pertanyaan Yeosang membuat lidahnya kelu.

"Belum ya?" Tanya Yeosang sambil tertawa kecil

"Apa permintaan terakhirmu jika satu minggu kedepan kau tidak mencintaiku?" Tanya Yeosang lagi saat Jongho terus mendiamkannya

"Kau ingin beli ayam terbangkan?" Tanya Jongho balik sambil tersenyum paksa

"Ya" Jawab Yeosang seadanya

Jongho mengangguk dan mulai membilas rambut Yeosang namun gerakannya terhenti saat warna rambut Yeosang tetap putih tanpa noda seolah cat rambut permanen yang ia beli kadaluarsa atau abal-abal. Jongho dengan cepat mengacak tong sampah lalu mengangkat bungkus cat rambut yang ia gunakan tinggi dan menatapnya lamat. Kadaluarsanya masih dua tahun lagi dan ini bukan kali pertama Jongho menggunakan cat rambut merk ini.

"Tidak bisa ya?" Tanya Yeosang sambil tersenyum tipis

"C-catnya jelek" Bantah Jongho cepat

"Anggap saja seperti itu, ingin berangkat sekarang?" Tanya Yeosang sambil mengeringkan rambut putihnya dengan handuk

"Ya" Jawab Jongho kaku sambil melangkahkan kakinya meninggalkan ruang utama mansion Yeosang menatap rambut putihnya yang hanya menyisakan coklat madu diponinya dengan rumit, setidaknya ia harus bisa memastikan satu hal sebelum pergi dari dunia ini.

"Lama sekali" Keluh Jongho saat melihat Yeosang berjalan pelan kearahnya

"Maaf" Jawab Yeosang sambil tersenyum manis dan duduk dibelakang motor sport Jongho tanpa kesulitan setelah beberapa kali naik motor sport bersama Jongho

"Pakai" Pinta Jongho sambil menyodorkan helm hello kitty kearah Yeosang

Yeosang menurut tanpa bantahan dan memakai helmnya cepat lalu melingkarkan tangannya lembut ke perut Jongho membuat tubuh Jongho membeku.

"Kau baik?" Tanya Yeosang khawatir

"Ya" Gumam Jongho lalu melajukan motor sportnya dengan kecepatan sedang membelah jalanan ibu kota yang cukup ramai disore hari

"Pegangan lebih erat agar cepat sampai" Pinta Jongho yang langsung dituruti oleh Yeosang

Jongho tersenyum tipis lalu melajukan motor sportnya dengan kecepatan tinggi dengan tangan Yeosang yang memeluk perutnya erat. Jongho mengedarkan pandangannya tajam berusaha mencari pedagang balon udara berbentuk ayam dan dapat!

"Pelan-pelan" Peringat Jongho saat Yeosang seperti akan meloncat melihat balon ayam

"Ya" Seru Yeosang lalu menarik tangan Jongho tidak sabaran menuju penjual balon

"Balon ayamnya satu pak"

"Dua!" Ralat Yeosang

Jongho menghela nafas berat dan mengangguk mendapati penjual balon menatap kearahnya bertanya.

"Terimakasih" Ucap Yeosang riang sambil tersenyum cerah

"Kau benar-benar induk ayam" Cibir Jongho namun tidak urung ikut menarik sudut bibirnya saat melihat Yeosang menatap dua balon ayam diatasnya berbinar

"Jika aku lepas apakah balon ini akan sampai kelangit Jongho-ya?" Tanya Yeosang penasaran seperti anak kecil yang baru mengenal dunia

Jongho tertawa kecil dan mengusap rambut putih sebahu Yeosang gemas lalu menggeleng membuat Yeosang mengerut tidak suka.

"Sampai atas akan meletus terkena paruh burung" Jelas Jongho

"Ayam juga punya paruh" Bela Yeosang

"Tapi ayammu benda mati" Jelas Jongho geli membuat Yeosang mendelik kesal

"Kenapa kau ingin melepaskan balon ayammu ke langit?" Tanya Jongho penasaran

"Agar appaku tahu bahwa aku bahagia dibumi" Jawab Yeosang sambil tersenyum tipis

Jongho terdiam dan menatap Yeosang prihatin lalu menepuk pundak Yeosang lembut berusaha menguatkan.

"Appamu pasti bahagia melihatmu" Gumam Jongho

Yeosang mengangguk kecil karena berpikir Jongho tahu bahwa rumah ayahnya dilangit.

"Yeosang?"

DEG...

"C-chanie?" Lirih Yeosang terkejut saat melihat putra dewa bumi berdiri tidak jauh dari tempatnya berada

"Kau untuk apa dibumi?" Tanya Chani heran

"Kau mengenalnya?" Tanya Jongho menengahi

"Ya" Jawab Yeosang sambil berusaha menarik tangan Jongho menjauhi Chani

"Kau turun kesini hanya untuk manusia lemah sepertinya Kang Yeosang?" Seru Chani keras

"Apa yang dia bicarakan?" Tanya Jongho sambil memaksa Yeosang untuk berhenti

"Dugaanku benar? Kau bodoh menolak lamaranku hanya demi manusia lemah yang tidak mencintaimu" Cibir Chani habis-habisan

"Kata siapa aku tidak mencintainya!" Seru Jongho dingin sambil menatap Chani tajam

"Kau tidak memiliki ikatan merah dengannya" Sarkas Chani

"Lalu apakah kau memilikinya? Tidakkan?"

Skak mat.

Chani mengepalkan tangannya kuat dan menyerang Jongho dengan kekuatan penuh, Yeosang dengan cepat memeluk tubuh Jongho erat hingga kekuatan putra dewa bumi menghantam tubuhnya kuat membuat Yeosang mengerang keras dengan darah yang keluar dari mulutnya tanpa henti.

"KANG YEOSANG!!!" Teriak Jongho panik sambil memegang wajah pucat Yeosang dengan tangan bergetar hebat

"A-aku mencintaimu" Lirih Yeosang lalu melepas paksa pegangan Jongho pada wajahnya dan menatap Chani tajam dengan tubuh terhuyung

"Kau berani melukai pasanganku C-chani!" Geram Yeosang lalu membuat tabir untuk melindungi area tempat ketiganya berdiri dan menyerang Chani dengan seluruh kekuatan yang ia miliki tidak membiarkan Chani mengelak apalagi menyerang balik

BRAK...

"AGHHH!!!" Teriakan kesakitan Chani menggema keras namun orang-orang disekitar tetap beraktivitas seperti biasa seolah ketiganya tidak pernah ada

"K-kau hah..." Yeosang ambruk dengan rambut sepenuhnya berubah warna menjadi putih terang dengan mata berkedip sayu menatap Jongho yang sudah menangis kuat sambil memeluk tubuhnya erat

"BODOH!" Umpat Jongho keras entah pada siapa

"P-permintaan terakhirmu?" Tanya Yeosang terbata berusaha mempertahankan kesadarannya yang sudah diambang batas

"Hiks... MENUALAH BERSAMAKU KANG YEOSANG!" Teriak Jongho penuh emosi saat merasakan deru nafas Yeosang yang semakin lemah

"A-aku tidak bisa mengabulkannya" Lirih Yeosang sebelum matanya tertutup sempurna


#Sad ending or not?

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro