11 Ep.2
"Jadi, aku benar-benar adikmu Yeo?"
" Kakak" Ralat Yeosang entah untuk yang keberapa puluh kalinya sambil menatap Jongho jengah sambil sesekali meraba pinggangnya dan menatap sudut ruangan dengan sudut matanya
"Ya kakak maksudku" Jawab Jongho malas sambil menatap wajah cantik Yeosang lekat
"Kau tidak bersiap latihan?"
"Latihan apa?" Tanya Jongho penasaran
"Basket" Jawab Yeosang seadanya sambil menyentil kening Jongho pelan
"Oh... sejak kapan aku hobi bermain basket?" Gumam Jongho
"Zigot" Jawab Yeosang acuh lalu beranjak dari ruang makan menuju dapur sambil membawa piring kotor bekas makan siang keduanya
"Kau juga ikut latihan ye... kak?" Tanya Jongho sekali lagi sambil mencekal pergelangan tangan Yeosang dan menggantikan Yeosang cuci piring dengan gerakan yang sangat kaku
"Tidak usah, biar aku saj..."
PRANG...
"Licin" Jelas Jongho sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil tertawa kaku lalu dengan cepat membersihkan kekacauan yang ia buat
"Berhenti dan pergilah, jangan mengacau" Geram Yeosang sambil menarik tangan Jongho dari pecahan piring lalu mendorong tubuh yang lebih muda sedikit kuat agar meninggalkan area dapur
"Tapi kak.." Ucapan Jongho terhenti saat Yeosang memunggunginya dengan tubuh sedikit bergetar dan isak tangis tertahan
Jongho mengalah dan berjalan menjauh dari area dapur sambil menatap tajam orang yang berdiri tidak jauh dari jendela ruang makan.
"Menurut anda siapa yang akan mati kali ini?"
"Jongho mungkin?"
***
Jongho mengemudikan motor sportnya dengan kecepatan tinggi sambil sesekali mengumpat saat mengingat punggung ringkih Yeosang yang bergetar dan isak tangis memilukannya, jika ia bisa tentu ia akan menghabisi orang yang berani membuat Yeosangnya seperti itu.
Dilain sisi Yeosang mengemudikan mobil sportnya dengan kecepatan sedang berusaha menghilangkan segala pikiran buruknya sambil meremat setir mobil kuat.
"Tinggal 3 bulan lagi bukan?" Desis Yeosang sambil mengangguk kecil dan membanting setir menuju sekolahnya dan Jongho untuk melihat latihan adiknya
"KYA!!! Jongho sunbae..."
"God! Lihat lengan kekarnya"
"Oh dimana Yeosang oppa?"
Jongho mengabaikan teriakan seluruh siswa yang mengganggu pendengarannya dengan wajah datar yang tidak pernah ia tunjukkan sambil mengepalkan kedua tangannya kuat hingga kuku tangannya memutih.
"Aku pikir kau tidak akan menginjakkan kaki disekolah ini lagi setelah kalah tanding denganku"
Jongho melirik tanpa minat pada pemuda tinggi dengan mata tajam dan rahang tegas yang juga mengenakan kaos basket seperti dirinya hanya beda warna penanda angkatan saja.
"Yeosang semakin cantik ya"
"Apa maumu?" Tanya Jongho dingin
Pemuda didepannya terkekeh lalu mendekatkan wajahnya ketelinga Jongho dan berbisik lirih.
"Kakakmu"
BUGH...
"In your dream" Maki Jongho setelah meninju rahang pemuda didepannya dengan kuat
"Apa yang kau lakukan Ho!"
Tubuh Jongho membeku saat melihat Yeosang yang membantu pemuda didepannya dengan hati-hati, jangan lupakan tangan lentik Yeosang yang mengusap rahang tegas pemuda didepannya lembut.
"Kau baik-baik saja Chani?"
"C-chani?" Lirih Jongho tidak percaya
"Hm hanya kesalahpaham kecil Yeo" Jawab Chani sambil mengacak rambut Yeosang gemas
Wajah Yeosang bersemu saat tangan besar Chani mengusap rambutnya lembut, detak jantungnya juga berdetak sangat cepat. Membuat Chani yang melihatnya terkekeh kecil lalu menjawil hidung bangir Yeosang lembut.
"Menggemaskan" Gumam Chani dengan deep voice-nya
"Maafkan adikku" Ucap Yeosang penuh sesal
"No problem, ke kelas bersama?"
"Y..." Ucapan Yeosang terputus saat Jongho menarik kuat tangannya hingga kini ia berada dibelakang tubuh tegap adiknya
"Yeosang akan kekelas bersamaku, Chan" Tekan Jongho datar lalu menarik tangan yang lebih tua sedikit kuat
"Lepas" Pinta Yeosang kesal
"Kau menyukainya?" Tanya Jongho dingin
"Tidak" Jawab Yeosang tegas sambil menatap tubuh tegap Jongho yang masih menarik tangannya dengan jalan sedikit tergesa rumit
"Kenapa kau membelanya?"
"Karena dia Chani" Jawab Yeosang seadanya
"Terserah" Cibir Jongho
"Berhenti" Seru Yeosang keras
"Tidak, aku akan mengantarmu kekelasmu sudah aku bilang!"
"Kelasku baru saja terlewat bodoh!" Sembur Yeosang datar
Tap...
Jongho menghentikan langkahnya dan menatap Yeosang dengan kikuk.
"Bilang dari awal" Dengus Jongho lalu meninggalkan Yeosang begitu saja membuat yang lebih tua menghela nafas berat
"FOKUS KANG YEOSANG!"
Yeosang tersentak kaget dan menganggung kecil sambil membungkuk 90 derajat lalu menyentuh punggungnya pelan kemudian berbalik masuk kedalam kelasnya tanpa menghiraukan tatapan tajam beberapa pasang mata dikejauhan dan bisik-bisik penuh puja menyerukan namanya.
"Menyebalkan" Lirih Yeosang lalu kembali memasang wajah ramahnya saat berhadapan dengan teman kelasnya
Jongho menatap Chani yang juga menatap dirinya dengan pandangan remeh lalu keduanya kembali bergerak mengejar bola basket yang ada ditangan Seno, mengabaikan teriakan siswa dan teriknya matahari yang menyengat.
PLUK...
"CHANI!!! KYAAAA WOAHHHH!!!"
"CHANI!!!"
Jongho menatap Chani yang sedang berlari menuju pinggir lapangan dengan tawa renyah saat berhasil memenangkan latihan dengan tembakan jarak jauhnya yang memang tidak bisa dianggap remeh.
"Hanya latihan" Cibir Jongho lalu berbalik meninggalkan lapangan basket dengan santai
"Ingat adegan 315 Kang Yeosang!!!"
Jongho mempercepat langkahnya dan menarik Yeosang kebelakang punggungnya saat pria paruh baya yang memegang toa didepannya membentak Yeosang habis-habisan.
"Tidak perlu berlebihan" Ucap Jongho dingin
"Kau mau tanggung jawab jika seluruh sponsor menarik dana hanya karena Yeosang?" Maki pria paruh baya didepannya kesal
"50 Miliyar, cukup?" Tawar Jongho enteng membuat Yeosang menelan ludahnya kasar
"Kalian hanya aktor kecil sialan!" Umpat pria lainnya dari arah samping
"Aktor kecil ya?" Tanya Jongho sambil tertawa kecil
BUGH...
BUGH...
BUIGH...
"YAK!!! KANG JONGHO HENTIKAN, APAKAH KAU BERNIAT MEMBUNUH PRODUSER!!!" Seru beberapa pemain lain kalang kabut
"OKE... CUT!!!"
Jongho menjauhkan tubuhnya dari pria paruh baya tadi dengan nafas memburu lalu menatap Yeosang dengan lembut kemudian merentangkan tangannya.
"Kita masih syuting Ho" Cibir Yeosang namun memeluk Jongho erat yang dibalas tidak kalah erat oleh Jongho
"Hm... aku juga mencintaimu" Gumam Jongho
"Telingamu tidak berfungsi dengan baik setelah diteriaki oleh staff beberapa kali?" Maki Yeosang
"Hahahaha... bagaimana aktingku tadi?" Tanya Jongho penasaran
"Siapa yang berani mengatakan akting Choi Jongho buruk huh?" Dengus Yeosang membuat Jongho tertawa renyah lalu mencium puncak kepala Yeosang gemas
"Kau benar chagi-ya" Goda Jongho sambil mengedipkan matanya membuat Yeosang mencubit perut Jongho kuat
#Hope you understand hahaha
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro