1
I'm back!!!
Hope you like it guys...
Selamat membaca lagi hihi...!!!
Yeosang menatap tubuhnya yang perlahan tapi pasti mulai menghilang dikelilingi cahaya merah pekat dengan rumit lalu beralih menatap ayahnya yang duduk disinggasana lekat, dibalas senyum tipis oleh sang dewa cinta.
"Lakukan dengan baik Yeosang... Ayah tidak akan membantumu meski kau diambang kematian sekalipun" Ucap sang dewa cinta tegas
"Ya" Jawab Yeosang mantap meski ada sekelebat binar khawatir dari netra coklat madu indah miliknya
Yeosang memejamkan matanya erat saat merasakan udara panas dingin menusuk kulitnya tanpa ampun, beberapa detik berikutnya tubuhnya seperti dihantam kekuatan dahsyat dan untuk pertama kalinya setelah 170 tahun hidup Yeosang tidak sadarkan diri.
BRUGH...
"What the duck!" umpat Jongho serak sambil membuka matanya paksa saat seseorang tiba-tiba jatuh diatas tubuhnya yang tengah tidur telentang
Jongho menatap sang pelaku yang terbaring tidak sadarkan diri diatas tubuhnya dengan tatapan tajam namun detik berikutnya tenggorokannya terasa kering saat melihat betapa cantiknya sosok diatas tubuhnya.
"Bangun" Ucap Jongho dingin sambil menepuk pipi chubby sosok cantik
"Kau tidak matikan?" Tanya Jongho entah pada siapa sambil menatap langit-langit kamarnya yang masih utuh tanpa cela sedikitpun linglung
Hei jatuh darimana sosok cantik yang tidak sadarkan diri diatasnya? Alien? Mungkin anak malaikat karena tidak mungkin alien secantik ini bukan?
"Cantik-cantik berat" Dengus Jongho sambil menyingkirkan tubuh Yeosang dari atas tubuhnya hati-hati dan membaringkannya dilantai kamarnya pelan
"Jam 10" Gumam Jongho serak lalu berjalan santai menuju kamar mandi mengabaikan Yeosang yang terbaring mengenaskan dilantai kamarnya karena sejatinya Jongho sangat tidak suka orang lain menyentuh barang pribadinya
Yeosang mengerang kecil saat pening menghantam kepalanya tanpa ampun, erangannya terus terdengar selama beberapa waktu sampai suara pintu terbuka mengalihkan atensi Yeosang.
"Siapa kau?" Tanya Yeosang tajam pada Jongho yang menatap tanpa berkedip pada dirinya dengan posisi Yeosang masih tidur telentang
"Choi Jongho" Jawab Jongho acuh setelah berhasil menetralkan keterkejutannya sambil membenarkan letak dasi sekolahnya, bagaimana tidak terkejut jika sosok yang ia anggap sangat cantik ternyata seorang pemuda sama seperti dirinya, hanya saja suaranya jauh lebih lembut dan manis meski ketus
"C-choi Jongho?" Tanya Yeosang terkejut, refleks berdiri dengan susah payah karena kepalanya masih pening
Jongho mengerutkan keningnya sedikit dan mengangguk santai lalu berjalan mendekati Yeosang dan berhenti tepat dihadapan Yeosang membuat Yeosang refleks menahan nafasnya karena jarak wajah keduanya kurang dari 10 cm.
"Kau anak malaikat?" Tanya Jongho to the point dengan nada dingin serta wajah datarnya dan jangan lupakan ada kilatan arogan dalam matanya
"Ya?"
"Tuli ya" Cibir Jongho santai membuat Yeosang menatap Jongho tajam
"Aku bukan anak malaikat! Jatuh cintalah padaku"
"Gila" Maki Jongho datar sambil menarik tangan Yeosang agar keluar dari kamarnya, tidak memperdulikan penampilan Yeosang yang mengenakan hanbok pangeran dan ringisan kecil yang keluar dari bibir semerah ceri milik Yeosang
"Berapa?" Tanya Jongho sambil menatap Yeosang datar
"Apa?" Jawab Yeosang bingung sambil mendelik kesal, lupakan martabatnya sebagai putra dewa cinta yang hancur karena terus menerus marah sebab pemuda yang akan menjadi pasangannya benar-benar luar biasa menyebalkan
"Dibayar berapa?" Jelas Jongho datar
"Aku tidak dibayar, tapi apakah jantungmu tidak berdetak kencang saat berada didekatku?" Jawab Yeosang berusaha tenang sambil tersenyum manis
Jongho tidak menjawab pertanyaan Yeosang membuat sang empu mengembungkan pipinya tanpa sadar karena kesal dan itu tidak luput dari perhatian Jongho lalu dengan gerakan sangat cepat kepala Yeosang sudah berada tepat didada bidang Jongho.
"Menyingkir" Seru Jongho dingin
Yeosang mengikuti permintaan Jongho dan menatap Jongho dengan mata bulat berkedip lucu lalu menunjuk tepat ke dada Jongho membuat Jongho refleks menatap dada bidangnya sendiri dengan alis berkerut dalam.
"Detak jantungmu normal"
"Bodoh" Gumam Jongho lalu melangkah meninggalkan Yeosang yang masih berdiri menatap kepergian Jongho dengan pandangan rumit
Yeosang tentu bisa dengan mudah menyatukan dua insan yang ditakdirkan bersama karena itu memanglah tugasnya sejak ia dilahirkan tapi kenapa saat menghadapi pasangannya sendiri dirinya tampak begitu bodoh dan idiot?
TIN...
"Masuk"
Yeosang mengangguk dan melangkah cepat kembali kedalam rumah membuat Jongho menekan pelipisnya kuat karena kesabarannya benar-benar dikuras habis oleh pemuda cantik yang entah datang darimana.
"Masuk ke mobil maksudku YAK!" Seru Jongho kesal
"Bilang yang jelas dong" Keluh Yeosang lalu berbalik dan berjalan cepat masuk kesamping kemudi membuat Jongho lagi-lagi menatap Yeosang dingin
"Pindah"
"Kenapa?" Tanya Yeosang bingung sambil menatap Jongho dengan mata berkedip polos
"Kursi yang kau duduki hanya untuk pasanganku"
Yeosang ber-oh ria dan mengangguk kecil lalu menyandarkan tubuhnya nyaman membuat Jongho melonggarkan dasinya bersiap baku hantam dengan pemuda cantik disampingnya.
"Kalau begitu aku duduk dikursi yang benar, aku pasanganmu"
"Bermimpilah, pindah!" Seru Jongho jengkel
"Tidak!" Jawab Yeosang tegas sambil memejamkan matanya perlahan menikmati aroma mint menenangkan dari tubuh Jongho
"Kau akan menyesal karena duduk disitu" Dengus Jongho lalu tanpa aba-aba Jongho melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi bak orang kesetanan tidak mempedulikan umpatan keras pengendara lain, sedangkan Yeosang menatap Jongho dengan binar takjub dan tawa riang karena ini pengalaman baru baginya
"LEBIH CEPAT LAGI CHOI JONGHO!!!" Teriak Yeosang semangat sambil tertawa keras membuat Jongho menggeram kesal dan memperlambat laju mobilnya spontan
"Dimana rumahmu" Tanya Jongho setelah lama hening
"Kau tidak akan tahu" Jawab Yeosang santai sambil mengucek matanya yang memberat karena mengantuk
"Katakan" Tekan Jongho
"Langit"
"Baik" Jawab Jongho santai lalu membanting setir mobil kearah kanan menuju rumah sakit jiwa terbesar dipusat kota, sedangkan Yeosang yang tidak tahu rencana Jongho hanya menatap sekitar dengan mata berkedip sayu
"Turun"
Hening
Jongho mengerutkan keningnya saat tidak mendengar celotehan menyebalkan namun entah kenapa ada rasa ingin selalu mendengarnya dan menoleh kesamping kemudi. Menyusahkan, batin Jongho lalu dengan cepat Jongho menggendong Yeosang ala koala membuat Yeosang menggeliat pelan namun kembali tertidur lelap setelah Jongho mengusap punggung sempit Yeosang lembut.
"Tuan muda Choi" Sapa kepala rumah sakit jiwa ramah sambil menatap sosok cantik yang tengah tertidur lelap dalam gendongan koala Jongho penasaran
"Tangani, jika terjadi apa-apa hubungi aku" Pinta Jongho datar sambil menidurkan Yeosang hati-hati dibrankar rumah sakit dan meminta perawat membawa Yeosang ke kamar inap VVIP
"D-dia gila tuan muda Choi?"
"Ya, antar pada keluarganya jika dia sudah mengingat siapa keluarganya"
"Baik tuan muda"
Jongho mengangguk puas dan melangkah pergi secepat yang ia bisa karena sebentar lagi bel istrahat tiba. Jongho tidak ingin melewatkan acara makan bersama sahabatnya di kafetaria sekolah, terlebih hari ini MinGi hyung yang akan traktir.
"Sorry telat!" Seru Jongho dengan nafas tersengal karena berlari dari parkiran sekolah ke kafetaria sekolah
"Telat banget Ho, untung makanannya belum habis dimakan San" Celetuk Wooyoung yang membuat San tersenyum paksa karena kekasihnya sangat gemar menistakan dirinya
"Bibi Choi bilang kau membawa teman menginap?" Tanya Seonghwa membuat seluruh atensi beralih kearahnya
"Pacarmu?" Todong MinGi dengan sumpitnya
"Orang gila" Jawab Jongo santai
"Cantik Ho?" Goda San
"Tapi gila" Jelas Jongho
"Berarti cantik, wah!!!! Kenalin dong!" Seru Wooyoung heboh, diangguki oleh seluruh sahabatnya
"Aku tidak mengatakan cantik hyung" Bantah Jongho cepat
"Tapi kau tidak mengatakan dia jelek saat San bertanya cantik atau tidak" Sela Hongjong sambil tertawa ganteng
Skak mat.
Jongho mengedikkan bahu acuh tidak ingin memperpanjang masalah karena memang tidak ada hubungan apapun antara dirinya dengan pemuda cantik gila yang jatuh tepat diatas tubuhnya beberapa saat lalu.
Dilain sisi Yeosang membuat petugas rumah sakit kelimpungan karena nekat hendak melompat dari balkon lantai 18 rumah sakit saat mengetahui jika Jongho meninggalkannya sendiri dengan tubuh diikat dibrankar rumah sakit.
"N-nona tolong jangan lompat oke? Saya akan segera meminta tuan muda Choi kembali kesini" Pinta salah satu perawat panic
"AKU BUKAN NONA! TAPI TUAN MUDA" Seru Yeosang kesal bagaimana bisa seluruh manusia diruangan ini mengira dirinya wanita!
#Gimana-gimana udah siap triple up gak???
Langsung gue up bentar lagi...
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro