Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Happy New Year - 2023

Plak!

Pukulan yang terdengar cukup nyaring itu diberikan kepada Val yang tengah memasukkan beberapa daging mentah ke dalam box berisi peralatan besi untuk memanggang.

"Jangan di taruh di situ, dong. Kasih box lain, masa dagingnya mau di taruh disitu, mau makan daging rasa besi?" Kata Orias, selaku pemukulan kepada Val, anak Mammon.

"Aduh, iya deh."

"Sepertinya bahan-bahannya kurang, nih. ini pasti karena Crocell dan Val yang salah beli tadi. Nanti dalam perjalanan kita sekalian beli bahan yang kurang, yuk?" ajak Eva, seraya mengabsen barang-barang dan kebutuhan yang di perlukan untuk memanggang dalam rangka merayakan tahun yang sudah ingin berganti.

Malam itu, pukul setengah delapan malam pas. Val, Orias, Crocell dan Eva segera bergegas untuk menuju rumah [Name], tempat tujuan mereka berkumpul seraya bersenang-senang menunggu keramatnya pergantian tahun.

𖧐


𖧐


𖧐

Happy New Year! 🎉
[Aegis Orta; Lunariaco] - [Desime; Deruu RioTa]
Oleh Nathxliee - Warn! Cringe, Cross-over


𖧐


𖧐


𖧐

Tok tok!

Val mengetuk pintu rumah [Name] dengan pelan. Ketika pintu kokoh yang perlahan terdengar terbuka, alangkah terkejutnya Val, Orias, Crocell dan Eva saat melihat sosok anak kecil perempuan putih yang tengah membukakan pintu untuk mereka.

"E-eh? Kau siapa ya? Apakah [Name] ada di dalam?" tanya Val masih terpaku.

Seingatnya, [Name] hidup sendirian di rumahnya yang cukup terlihat besar. Sempat-sempat mengira salah rumah, anak kecil perempuan di hadapannya segera meluruskan kesalahpahaman.

"Aku Kindness! Kak [Name] ada di kompleks perumahan sebelah, kok!" ucap sang anak perempuan— Kindness, sang kebaikan hati.

"Lah, emang [Name] ngapain di kompleks perumahan sebelah?" tanya Orias keheranan, celingak-celinguk melihat isi dalam rumah [Name] dari luar, takut-takut anak kecil perempuan putih di hadapannya sedang berbohong mengingat minggu lalu [Name] berjanji akan memanggang dan bakar-bakar di rumahnya.

"Greed meminjamkan Villa besarnya pada kami untuk tahun baruan! Yah, walaupun point kami semua di potong setengah sih untuk bayar Villanya..." Kindness sedikit terkekeh prihatin akan pointnya yang hilang setengah.

Sudah miskin, tambah miskin aku....
- Kindness

"Greed? Bapakmu, Val?" celetuk Crocell langsung menatap Val, diikuti dengan semuanya yang kemudian menaruh atensi pada Val. Yah, mereka hanya kenal si 'Greed' Mammon.

"Apanya?! Mammon udah mati, tau. Masa bangkit dari kubur dan menghampiri [Name]!?" heran Val, tiba-tiba bulu kuduknya berdiri tegang. Ngeri-ngeri sedep kalau membayangkan Mammon bangkit.

"Eh, bapak? Greed perempuan kok..." kata Kindness yang merasa percakapan ini sudah tidak benar.

"PEREMPUAN?!"

𖣁 𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙉𝙚𝙬 𝙔𝙚𝙖𝙧! ▾

"Oi rubah begok, kau ngapain aja, sih? Lama banget cuman ambil bahan-bahan yang ketinggalan!"

Ketika Kindness kembali, sambutan hangat dari cabe ijo pendek memenuhi pendengarannya.

"Aduh, Envy... kamu berisik banget dari tadi, aku mau tidur jadi susah!" sahut Sloth yang tengah tidur di dalam pangkuan paha mulus milik [Name]. Pasalnya, sejak Kindness tidak kunjung kembali dari rumah [Name], Envy terus mengoceh tentang hal yang tidak jelas.

Toh, padahal Kindness hanya mau mengambil beberapa bahan yang tertinggal di rumah kak [Name]nya.

"Maaf, ini tadi ada tamu yang mencari kak [Name]. Silahkan masuk..."

Kindness mempersilahkan Val, Orias, Crocell dan Eva masuk ke dalam Villa milik Greed, si kucing emas. Tempat beberapa para kebajikan dan dosa tengah berkumpul dan bersantai ria.

Ketika Val dkk mulai melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam, 'Villa Milik Greed' betapa terkejutnya mereka saat melihat...

Banyaknya manusia— atau entah makhluk apa yang ramai tengah sibuk masing-masing pada kegiatannya.

Ada yang makan sampai bertumpuk 10 piring -> Gluttony. Ada yang turu-turuan di paha mulus milik [Name] -> Sloth. Ada yang marah dan ada yang menyabari sang kemarahan -> Wrath - Patience. Ada pula yang sedang menahan rasa iri yang sangat dalam kepada mereka yang baru saja datang -> Envy.

Aura para kebajikan dan dosa terasa jelas oleh teman-teman Val.

"Ah... Rame sekali ya?" Eva sedikit terkekeh saat melihat Villa yang dimaksud cukup ramai.

"Oh! Val, Orias, Crocell dan Eva! Selamat datang! Maafkan aku, aku sudah berjanji kita akan memanggang dan bakar-bakar bersama, tapi mereka tidak sabar menunggu kehadiran kalian dan bakar-bakar duluan." [Name] tersenyum kaku seraya mengelus-elus surai Sloth yang tengah tertidur kembali.

"Silahkan masuk, Villa ini juga bisa kalian pakai sesukanya karena yang punya juga sudah mengijinkan, silahkan~ Maaf aku tidak bisa menyambut langsung karena sedang ada Sloth yang tidur," lanjut [Name] dengan senyum terbaiknya.

"Oh iya, terimakasih juga Kindness sudah mengarahkan mereka kesini!"

Envy yang masih merasa iri setengah mati karena orang-orang keren itu datang, mulai menghampiri [Name] dengan wajah sombongnya, "Huh, siapa mereka? Auranya bikin iri saja."

"Mereka adalah iblis, kubuka 'kan portal menuju kemari. Kita bakar-bakar bersama dengan mereka! 'Kan menyenangkan kalau lebih ramai lagi, lagipula sudah aku jelaskan 'kan waktu ini? Aku akan mengajak beberapa temanku."

𖣁 𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙉𝙚𝙬 𝙔𝙚𝙖𝙧! ▾

Sloth yang sudah terbangun beberapa saat yang lalu tengah duduk bersantai memainkan game permainannya didekat kobaran api yang membakar daging-daging yang telah di panggang kembali. Di sampingnya, Crocell pun hanya diam seraya berpikir, "Dekat dengan gadis ini entah mengapa teringat ayah...

... Auranya sama-sama suka turu."

"Aaaa~ Ayo buka mulutmu, [Name]. Ini daging terbaik yang enak! Kamu harus coba!" kata Gluttony seraya memeragakan seperti ibu-ibu yang akan siap menyuapi anaknya dengan mode pesawat-pesawatan.

Menurut dengan perkataan Gluttony, [Name] membuka mulutnya dan merasakan sensasi nikmatnya daging panggang yang di suapi oleh Gluttony. "Enak!"

"Tentu saja~ Karena memakai daging pilihan dan aku yang memanggangnya tadi."

"Apa katamu, rakus?! Aku yang memanggangnya dari tadi, sialan!" celetuk Wrath marah, kobaran api di belakangnya terasa sangat panas sehingga terasa oleh Orias dan Eva yang berada di pojokan.

Patience mulai panik, aura membunuh milik Wrath yang di dzolimi Gluttony terasa sangat menusuk, "Sabar, sabar Wrath. Mungkin Gluttony hanya bercanda..."

"Peduli setan!"

BRAKK!!

Tembok yang menjadi korban kemarahan milik Wrath hancur lebur tak berbentuk lagi. Tembok Villa Greed yang berharga sangatlah malang terkena imbas kemarahan dari sang Wrath.

"BADJINGAN, TEMBOK VILLAKU!!!!!!!!"

Kucing oren atau... Emas? Tiba-tiba saja datang dengan mata melotot dan kedua rahangnya terbuka lebar-lebar sangking terkejutnya. Villa Greed yang mahal!

"Sialan, kau Wrath! Aku hitung sebagai hutang ini semua!" marah Greed yang terlihat seperti kucing mengeong-ngeong tak jelas.

"Sudah, sudah! Cukup Greed, Wrath. Tak perlu marah-marah dan aku yang akan mengganti ganti rugi Villamu ini, Greed."

[Name] segera mengangkat si kucing Greed, mengelus dan berusaha menenangkan sebelum terjadi perselisihan lebih lanjut di antara kedua dosa yang sedang bergelud ria ini.

Alih-alih bergidik, Val dan yang lainnya tampak heran dengan kedatangan kucing yang bisa bicara sambil marah-marah ini.

"Dan Val, kau tau? Ini Greed. Dia mirip ayahmu, si serakah." kata [Name], langsung menatap Val.

"Aa— tapi dia terlalu kecil dan lucu sebagai sang Greed..."

"APA MAKSUDMU, ANAK JELEK?!"

Val kini baru sungguh-sungguh bergidik ngeri, kucing jadi-jadian di depannya sangat galak melebihi ibunya. Padahal 'kan Val berbicara fakta.

"Kau mau gendong Greed, Val?" tawar [Name] seraya mengangkat Greed ke arah Val. Benar-benar tidak bisa membaca situasi!

Ngeri juga gendong-gendong kucing pemarah!
- Val

"Cuih, Ogah! Turunkan aku, [Name]!"

"Baiklah-baiklah~ Kalian yang akrab ya!"

𖣁 𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙉𝙚𝙬 𝙔𝙚𝙖𝙧! ▾

"Bagian yang ini biarkan aku saja yang membantu, kak!"

Kindness mengembat pekerjaan mencuci piring dengan sukarela, tanpa di suruh, tanpa di minta. Benar-benar anak yang baik!

"Terimakasih Kindness, aku sangat terbantu," kata [Name] seraya mengelus surai putih lembut milik Kindness.

"Kalau aku akan membersihkan beberapa peralatan memanggang yang sudah tidak di pakai ya! [Name] ikut bermain saja dengan yang lain di ruang tamu, biar aku dan Kindness yang mengurusi bagian kotor ini," ucap Eva, menepuk pundak [Name].

"Eh? Tidak bisa begitu, dong. Aku juga harus ikut bantu-bantu selagi kalian juga lagi beberes..."

"Tidak apa, kak [Name]. Sejak tadi kakak mengurusi pergelutan mereka yang tidak selesai-selesai, sekarang saatnya kakak bermain~"

Perkataan Kindness di angguki mantap oleh Eva. "Kalian serius?"

"Dua rius!"

"Tiga rius!"

Kemudian, mereka sedikit terkekeh akibat kekompakan Eva dan Kindness.

"Baiklah, terimakasih banyak ya."

[Name]-pun pamit menuju ruang tamu. Dimana, Iblis dan para dosa beserta satu kebajikan tengah bermain game seraya menunggu sakralnya pergantian tahun di dunia manusia ini.

Belum sampai pada ruang tamu, indera pendengaran [Name] sudah menangkap suara ricuh yang tak henti-hentinya. Mengintip sedikit dari celah pintu, [Name] melihat Orias dan Wrath yang tengah adu bacot.

"Kalau kau menang, kau boleh memukulku, tapi aku akan pukul balik. Kalau kau kalah, aku yang akan memukulmu sampai tidak bisa bangun selamanya, haha!" Teriak Wrath menunjuk Orias, menantangnya untuk bermain Playstation milik Sloth— yang entah kapan di bawa oleh para dosa itu— yang terucap sangat tidak adil bagi Orias.

"Kau— NYARI MATI YA?!" Orias yang memiliki kesabaran setipis tisu mulai terpancing, sehingga membuat Val dan Crocell lelah menangani kemarahan akibat Wrath yang memancing kemarahan milik anak Asmodeus itu.

Sedang Envy dan Sloth duduk manis mendukung dan bertaruh point pada perkelahian keduanya untuk lebih lanjut lagi.

"Wrath, kau membuat atmosfer malam ini jadi lebih mengerikan!" celetuk Patience pada Wrath yang masih berusaha adu bacot memancing kemarahan Orias. Karena benar saja, aura di ruang tamu terasa panas dan menegangkan!

Gluttony menepuk pundak Patience pelan, "Duh, biarkan saja dia, Patience. Lebih baik kita makan daging ini sampai habis, sayang banget lho..."

"T-tapi—"

Melihat kericuhan yang tiada henti, jangankan bermain, ini namanya cari darah tinggi milik [Name] yang udah meletup-letup. Berbalik, rasanya [Name] lebih tenang berada di luar membantu Eva dan Kindness yang sedang bersih-bersih.

𖣁 𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙉𝙚𝙬 𝙔𝙚𝙖𝙧! ▾

"Aduh orang-orang ini, kembang api sudah mau di mulai tapi mereka semua malah tidur kehabisan tenaga!"

[Name] menghela napas berat saat melihat ruang tamu telah hancur berantakan dengan orang-orang yang tidur tidak beraturan kesana dan kemari. Mengambil beberapa selimut, [Name] menyelimuti orang-orang yang perlu di selimuti— Val, Patience dan Envy. Anak-anak yang terlihat kedinginan berat dengan udara malam.

Sementara Eva dan Kindness tengah berbincang santai di Gazebo kecil dekat pintu masuk Villa. Sepertinya keduanya sangat mudah akrab melihat keduanya sama-sama memiliki sifat baik yang mendalam, istilahnya Sefrekuensi.

"Satu... Dua... Tiga... Lho? Crocell dan Gluttony mana ya? Kok ga ikut turu disini."

Menghitung satu persatu seakan menghitung anak domba, [Name] kehilangan dua orang yang tidak tampak eksistensinya pada orang-orang yang turu di ruang tamu. Mencari di dapur kemudian di tempat mereka memanggang tadi— dan benar saja, bukannya akur mereka tampak sedang adu bacot part kesekian.

Lama-lama [Name] kena mental berada di antara mereka!

Sementara tempat berada Crocell dan Gluttony, Crocell menunjuk dramatis satu piring berisi daging panggang, "Ini jatah milik [Name], jangan kau makan!"

"Ahhh, terserah! [Name] gak akan marah kok kalau aku makan miliknya!"

"Tau darimana?!"

[Name] segera menghampiri keduanya yang sepertinya akan menjadi adu bacot lebih lanjut, "Kalian disini ternyata, ya? Ada apa ribut-ribut, sebentar lagi kembang api akan di mulai, ayo duduk."

Menurut pada perkataan [Name] keduanya pun duduk dengan patuh di kanan kiri sisi [Name]. Benar-benar [Name] penengah yang sangat sabar. Walaupun, hatinya sudah mengumpat karena walaupun sudah tengah malam begini ada saja yang dibuat untuk bertengkar tiada henti.

"Kau, Gluttony... Boleh saja makan punyaku tapi... KAMU KAN SUDAH MAKAN 100 PIRING TADI?!"

"Kurang!"

"Sinting banget."
- Crocell.

"Bercanda, kok! Nih Aaaa~ aku suapin lagi. Trus kamu, kamu siapa ya namanya? Crocell ya? Mau aku suapi daging juga?" Tawar Gluttony pada Crocell dengan tawa cekikikan.

"Kamu aneh-aneh aja." tolak Crocell yang agak bergidik ngeri di suapi sesama jenis, apalagi dengan Gluttony yang sedari tadi menempel terus pada [Name] dan mendusel seperti kucing Greed beberapa jam yang lalu.

DUARR!!

Tanpa sadar, Jam tepat berdiam diri menunjukkan pukul 00.00 dini hari, kembang api sebagai pertanda pergantian tahun-pun di lucuti memenuhi satu langit malam gelap dengan cahaya-cahaya warna warni indah milik ledakan kembang api.

"Indah ya, [Name]?" Kata Crocell, ini pertama kalinya ia melihat kembang api di langit malam. Dulunya, ia hanya bekerja pada sang ayah, mana sempat melihat hal-hal indah seperti ini di dunia manusia.

"Iya, indah sekali! Kembang api bisa di makan ga ya?" sahut Gluttony, ia menyandarkan kepalanya pada pundak [Name] yang kosong sambil bertanya-tanya apakah kembang api yang meledak-ledak di langit malam itu bisa ia makan?

"Mau ngisi pundak [Name] yang kosong lagi, tapi sepertinya udah ada kepala Gluttony yang berat ya?" kata Crocell, entah mengapa ketika ia menatap netra [Name] terasa begitu dekat.

Detak jantung yang berdegup kencang tak dapat Crocell hindari.

[Name] membentuk kurva senyuman yang manis ketika netra itu saling bertatapan, "Apa? Kau juga ingin bersandar? Bersandarlah, banyak kepala-pun tidak apa!"

Crocell menghela napas pelan. Pada akhirnya, ia pun juga menyandarkan kepalanya pada pundak [Name] yang kosong. Surai-surai lembut milik Crocell dan Gluttony terkadang sedikit menggelitik leher dan pipi milik [Name] yang sensitif.

Ketiganya menatap langit indah secara bersama, menikmati malam-malam sakral pergantian tahun yang hanya terjadi satu tahun sekali di dalam dunia manusia. Ketika itu, Crocell dan Gluttony pun sama-sama mengucapkan suatu kalimat yang persis secara waktu bersamaan.

"Selamat tahun baru, [Name]..."

𖣁 𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙉𝙚𝙬 𝙔𝙚𝙖𝙧! ▾
AO x Desime
- END.

DUAR! Happy New Year para pembacaku! Semoga tahun baru, kebahagiaan baru yang terus mengalir ya! Aminn ( ⚈̥̥̥̥̥́⌢⚈̥̥̥̥̥̀).

Tahun baru gini kalian ngapain nih? Kalau aku mengnolep sih... (༎ຶ ෴ ༎ຶ)

Btw, maaf banget ya kalau chapter kali ini agak-agak, ternyata susah banget nyatuin banyak karakter dari dua dunia yang berbeda! 😭🤝. Maunya tadi aku masukin Astaroth, Vassago, Mama Glasya💃, Marc dan beberapa Hellhound milik Asta terus dari Desime nya mau nambahin Humility.

Cuman, entah mengapa ide yang ada di otakku ini melenceng jauh banget dari rancangan, dan jadinya begini deh 💔. Terus susah banget nyatuinnya. Jujur bukan mbk nem yang kena mental, tapi aku 😭.

Daripada itu, terimakasih ya sudah membaca chapter ini dengan sepenuh hati! Sampai jumpa lagi di tahun 2023 yang baru~

Siapa karakter favoritmu di Desime? ♡(ӦvӦ。)

[Sedikit pemanis~]



[Sabtu, 31 Desember 2022]

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro