Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Samsara (23)

Bayangan yang terpantul di cermin menggambarkan sosok gadis berambut panjang dengan mata cokelat. Sosok itu mengalihkan tatapannya di cermin, memperhatikan penampilan tubuh dari atas ke bawah.

Setelah melihat perubahan di area tertentu, Klein mengubah wajahnya lagi. Meniru beberapa artis yang pernah ia lihat di TV dan berpose.

Menganggukkan kepalanya mengerti, ia dapat menyimpulkan kemampuan barunya. Bisa menyamar menjadi siapapun, mengubah bentuk tubuh (kecuali gender) meskipun hanya bisa mengubah tinggi badan dengan batas 10 cm saja.

Menatap pantulan wajah mantan rekan kerjanya, Klein menyentuh pipinya dengan ekspresi rumit. Ia tidak menyangka bahwa evolusi manusia bisa menjadi tidak masuk akal. Hanya dengan rajin mengkonsumsi energi mental, bisa mendapatkan kekuatan yang luar biasa.

Mendapati energi mental yang melimpah di dalam tubuhnya setelah menerobos ke tingkat 6. Ia tidak bisa membayangkan sebanyak apa yang harus ia serap untuk mencapai tingkat 4 ke atas. Saat ini saja dirinya perlu menenangkan hati sebanyak mungkin karena energi besar yang hampir membuatnya kehilangan kendali.

Menoleh ke belakang, Klein melihat soulmate-nya sedang memotong cake yang pernah ia buat. Sebagai pertukaran setara, sebelum ia menerobos. Klein membuat cake terlebih dahulu, untuk mengejutkan Amon karena dia tahu jika konsep cake meskipun ada tapi tidak ada yang bisa membuatnya.

Klein tidak tahu apa yang terjadi pada benaknya saat itu, ia hanya ingin melihat ekspresi apa yang dikeluarkan Amon saat melihat makanan seperti itu. Bahkan ia juga menyajikan es teh manis favoritnya.

Dengan perasaan gugup, Klein memperhatikan Amon mencicipi dan mengeluh dalam hati karena soulmate-nya hanya tersenyum. Menatapnya dengan binaran penuh minat sambil menyangga dagu di atas meja.

Saat itu Klein tiba-tiba menjadi gugup dan langsung memalingkan muka. Ia memiliki intuisi aneh yang menyatakan bahwa Amon 'tertarik' pada raut wajahnya.

Beberapa detik berlalu dalam keheningan, akhirnya Klein sadar dengan apa yang ia lakukan.

Mengambil ratusan kristal energi, sang peramal langsung menyibukkan diri dengan terobosan. Melupakan adegan aneh yang tak pernah ia lakukan sebelumnya.

Sial! Ikatan soulmate benar-benar menyeramkan. Pantas saja orang seperti Amon yang notabenenya termasuk dalam kategori kuat, sama sekali tidak menyadari beberapa keanehan yang ia lakukan.

Menggelengkan kepalanya, Klein berjalan santai dan duduk di atas tempat tidur. Wajahnya telah kembali ke aslinya, tangannya menyentuh AI karena telah mendapat pesan dari Isengard.

Mengerutkan kening dalam analisis, Klein sedikit terkejut. Meski pesan ini terlihat biasa, Klein dapat melihat ada beberapa tanda baca yang tidak pada tempatnya.

Menelusuri beberapa kejadian baru-baru ini, akhirnya Klein mengetahui jika Isengard telah diserang akibat menyelidiki kasus penculikan anak dan orang-orang yang terlibat di tempat mutilasi itu. Sang detektif memberinya peringatan untuk berhati-hati dan tidak menemuinya untuk sementara waktu, takut dirinya ikut menjadi target penyerangan.

"Bepergian menjadi pilihan terbaik untuk saat ini bukan?" Amon ikut duduk di sampingnya, membenarkan monocle di matanya dengan raut tertarik.

Klein menahan diri untuk bergeser menjauh, meskipun ia masih tidak mempercayai pria di sampingnya. Mengelak bukanlah hal yang baik, dia tidak bisa terus melarikan diri sepanjang hidupnya.

Sebenarnya Amon cukup 'sopan' dalam menjaga jarak darinya. Entah pencuri itu sadar atau tidak, tapi selain membuatnya kesal, marah dan jengkel. Amon tidak pernah memaksanya untuk bersentuhan layaknya pasangan soulmate. Memang ada beberapa saat seperti mencuri ciuman, tapi itu hanya sebatas rasa ingin tahu. Setelah itu, sang raven tidak pernah melakukannya lagi seolah puas dengan 'rasa' keingintahuannya.

Klein tidak bodoh, menurut apa yang ia lihat di Starnet dan buku-buku fakta sejarah yang mantan Klein baca. Semua soulmate itu rata-rata membutuhkan kontak fisik berkepanjangan dan terkesan bergantung satu sama lain. Bahkan soulmate yang platonik pun, sangat menyukai pelukan atau ciuman keluarga sederhana di pipi atau keningnya.

Di sana tertulis, kontak seperti itu dapat membuat kedua belah pihak menjadi nyaman sekaligus menstabilkan energi mental masing-masing.

Klein sudah jelas tidak ingin memulai kontak fisik dengan Amon karena tidak mempercayainya. Dia hanya penasaran mengapa pencuri itu juga menjaga jarak darinya, seharusnya Amon juga mengetahui segalanya mengenai soulmate.

Uh, bukan berarti bahwa Klein menginginkan kontak fisik lebih. Dirinya hanya sekadar penasaran, atau lebih tepatnya ingin mengenal soulmate-nya lebih jauh. Lagipula saat ini dia tidak bisa hidup tanpanya bukan?

Melihat soulmate-nya yang tenggelam dalam pikirannya, Amon hanya mengangkat satu alisnya. Ia memiliki minat untuk 'bermain' dengan soulmate-nya, akan tetapi energi mental Klein berfluktuasi dengan tidak normal.

"Terlalu tenggelam dalam pemikiran yang tidak berguna itu tidak baik." Amon berbisik tepat di telinga Klein. "Aku kesepian karena Klein terus mengabaikan ku." lanjutnya dengan nada sedih.

Klein terlonjak kaget, reflek menyentuh telinganya dengan pipi bersemu. Amber-nya bergerak-gerak panik dengan mulut yang terbuka tapi tak tahu apa yang harus diucapkan.

Senang akan ekspresi lucu dari soulmate-nya, Amon terkekeh mendapati bahwa energi mental Klein telah kembali normal. "Sayang, jadi kita bisa pergi berbulan madu dua hari lagi bukan?"

"Apa--" Klein akhirnya tenang, ia mengerutkan kening lalu mendesah tak berdaya. "Baiklah."

"Sampai jumpa dua hari lagi~" Amon berkata riang sebelum sosoknya menghilang.

Meninggalkan Klein yang entah kenapa merasa kosong, berharap jika soulmate-nya setidaknya memberi sentuhan lain sebagai tanpa perpisahan.

Terkejut akan pemikirannya, Klein berubah ngeri. "Apa itu..., soulmate sangat menakutkan."

.

.

.

Klein menunjukan ekspresi senyum ketika lengan Amon melingkari pinggangnya dalam setengah pelukan. Soulmate-nya dengan murah hati bercakap-cakap, berjanji menjaganya dengan segala kata manis yang membuatnya ingin muntah.

Sudut mulutnya berkedut ketika Amon dengan santai menggenggam lengannya dan mencium punggung tangannya dengan ekspresi tulus penuh 'sayang'.

Menatap kilatan nakal di mata hitam Amon, Klein melebarkan senyumnya. Ia meraih belakang kepala Amon dan mengecup pipinya singkat dengan wajah merona.

"Terima kasih." Bisiknya lembut.

Amon sedikit terdiam, ia lalu menyeringai ketika melihat sorot mata Klein yang menunjukan 'ingin bermain? Aku terima tantanganmu!'.

"Aku pasti akan 'menjagamu' dengan baik." Amon setengah berbisik seraya mengeratkan pelukannya.

Melissa yang melihat PDA di siang bolong hanya bisa mendesah tak berdaya. Ia senang karena kakaknya memilih untuk menerima, sekaligus marah karena diberi makanan anjing.

"Hati-hati di jalan!"

Usai pamitan keduanya pergi ke bandara untuk membeli tiket menuju Bayam.

"Khawatir akan keluargamu?"

"Ya." Klein menjawab jujur. Ekspresinya nampak terganggu dengan kening mengerut.

"Aku sudah menempatkan klon disana."

Menoleh ke arah sang raven, Klein bertanya dengan curiga. "Apa yang kau inginkan?"

Amon mengambil pose berpikir, menyentuh monocle-nya lalu menatap Klein lekat.

Sebenarnya ia sudah terbiasa ditatap oleh Amon. Tapi kali ini dia merasa aneh dan gugup.

"Kencan."

"Hah?"

Senyum Amon merekah sembari berjalan ke arah Klein lalu berbisik dengan nada riang. "Adikmu tersayang mengirimkan 101 fun dating guide. Bagaimana dengan melakukannya bersama? Sepertinya menyenangkan."

"..."

Melissa! Nak, apa yang kau kirim pada pencuri satu ini! Kakakmu yang malang akan menderita karenanya!

TBC

Penulis : I'm back! Hiatus selesai dan jadwal update akan kembali seperti semula~ (once a week)

Thanks for reading~ 💕
-Yoru

[Finished : 18 Jan 2022]
[Published : 3 Mei 2022]

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro