Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Samsara (21)

Usai merutuk Amon untuk kesekian kalinya, Klein menghela napas dan menghembuskannya lagi secara perlahan. Mencoba menenangkan lonjakan emosi jengkel yang selalu dirasakannya akibat tingkah sang soulmate.

Susah jelas jika Amon sangat senang membuatnya emosi. Klein seharusnya mengerti agar dirinya tidak terlalu terbawa dan terus memasang wajah poker. Tapi dia tidak tahan, mencoba beberapa kali memang berhasil. Akan tetapi itu membuat dirinya tertekan sehingga mengganggu kestabilan energi mentalnya.

Memendam emosi terlalu banyak itu tidak baik. Selain bisa membuat stres,  dia juga bisa kehilangan emosi secara perlahan. Dirinya harus mengelolanya dengan baik.

Klein menenangkan energi mentalnya dan terkejut saat merasakan jika dirinya sebentar lagi bisa menerobos ke tingkat 6. Padahal sebelumnya ia masih kurang dari setengahnya.

Apa yang terjadi?

Ia mengingat kejadian kemarin dan merenung. Selain fakta bahwa Amon telah membawanya pulang, dia tidak terlalu ingat apa yang terjadi. Memikirkan rasa sakit kepala yang membuatnya gila, tubuhnya bergetar akan ingatan menyakitkan tersebut.

"Sangat lucu, bahkan tidak ingin melepasku. Sebegitu dalamkah perasaanmu?"

Perkataan yang dilontarkan sang raven tadi membuatnya terkesiap. Klein kebingungan, memandang kamarnya dengan tatapan kosong. Ekspresi Amon saat itu terlalu murni dengan tanya, mungkin ia bermaksud menggodanya. Tapi Klein melihat jika mata hitam Amon yang sering berkilat penuh minat, hanya memandangnya dengan 'aneh'.

Klein sendiri tidak bisa mengartikan tatapan Amon saat itu. Ia terlalu sibuk menahan rasa mual dan jengkel akan keberadaan soulmate-nya. Jika dipikirkan dengan lebih baik, Klein entah sejak kapan mampu membedakan beberapa ekspresi soulmate-nya.

Memang dirinya tidak dapat melihat secara jelas setiap waktu. Akan tetapi, ia mulai bisa membedakan saat Amon yang memang menggodanya atau mengekspresikan hal lain.

Meningkatnya kekuatan mentalnya saat ini, mungkin ada hubungannya dengan soulmate-nya.

Apa yang Amon lakukan?

Klein menjatuhkan diri di atas kasur. Ia menatap langit-langit kamar seraya menganalisis semua pertimbangan.

Apakah Amon mencuri rasa sakitnya?

Tapi itu tidak menjelaskan bagaimana energi mentalnya bisa bertambah.

Mengambil jam tangan AI-nya, Klein menelusuri Starnet dan tercengang. Ia segera terduduk sambil membaca beberapa postingan dengan wajah memerah.

[Lantai 1567 : Saat salah satu soulmate kalian kehilangan kendali akan energi mental, kalian bisa membimbing energi mental itu dengan menyatukan kedua energi mental kalian dan biarkan salah satu soulmate yang masih sadar menerobos lautan mental kalian dan mengendalikan aliran hingga menjadi tenang. Proses itu sangat menguntungkan, karena bisa saling menambah energi mental karena telah menyatu. Beberapa Beyonder yang merupakan soulmate bisa menerobos lebih cepat dengan cara ini.]

[Lantai 1568 : Wow apa yang dikatakan lantai atas ada benarnya, saudaraku juga seperti itu. Sayang sekali, aku tidak memiliki soulmate dan seorang anjing lajang QAQ]

[Lantai 1590 : Proses penyatuan energi mental tidak hanya dikalangan soulmate, semua orang juga bisa melakukannya. Tapi harus hati-hati karena kalian bisa meledak jika ada kesalahan. Soulmate bisa melakukannya dengan lancar karena jiwa mereka terikat, apalagi mereka harus saling bersentuhan untuk melakukannya.]

[Lantai 1591 : Bersentuhan 😏]

[Lantai 1592 : Lantai atas, pikiran mu terlalu kotor! Selamatkan anjing lajang ini!]

Klein membaca postingan satu-satu dan semakin ia membaca, semakin merah wajahnya. Dia menemukan jika rata-rata soulmate yang merupakan Beyonder dan telah kehilangan kendali akan sangat bergantung pada soulmate satunya untuk menekan kerusuhan energi mental.

Apalagi pasangan soulmate juga bisa meningkatkan kekuatan satu sama lain dengan menyatukan energi mental. Hal yang paling membuatnya tidak senang hanyalah prosesnya. Ada yang bilang bahwa mereka hanya tinggal saling menyentuh; ada yang berkata dengan ciuman; dengan pelukan; bahkan ada yang menyebutkan seks mental.

Apa-apaan itu? Memangnya hal seperti itu bisa dilakukan dengan energi mental?

Menutup layar AI, Klein melempar semua pengetahuan itu ke dalam sudut otaknya. Saat ini dia terlalu lapar dan ingin makan.

Pagi itu, Amon yang sering datang untuk sarapan tidak muncul. Klein menatap Xiao Mu yang masih bergerak centil di atas meja lalu mendesah, membuat jamur kecil itu melompat dan menggosok tangan Klein lucu.

Menyelesaikan sarapannya, Klein segera pergi menuju Isengard. Dirinya masih perlu melaporkan apa yang dia lihat.

Ketika ia membuka pintu, Klein mendapati Amon yang tengah berdiri santai di dekatnya. Mulutnya masih menunjukan senyum, dengan kilatan nakal yang tercermin dari manik hitamnya.

"Klein tidak menungguku sarapan, jahat sekali." Nada suaranya terdengar penuh keluhan.

"Aku sedang terburu-buru." Klein menutup pintu dan segera berjalan keluar. Ia tidak peduli jika Amon mengikuti atau tidak. Toh, dia tak bisa mengusirnya.

"Klein tertangkap."

Kaki Klein berhenti seketika, ia menoleh ke arah soulmate-nya yang tengah mencubit monocle di matanya. Jantungnya berdebar dengan intuisinya yang merasa gelisah karena tahu jika Amon saat ini tidak sedang bercanda.

"Mereka memiliki petunjuk dari pesan Isengard padamu." Amon berjalan mendekati Klein. "Isengard saat ini sedang diawasi oleh mereka." Tambahnya ceria, ia memperhatikan setiap perubahan soulmate-nya dan tersenyum cerah mendapati wajah Klein yang berubah pucat.

"Apa--" perkataan Klein terhenti, telunjuk sang raven menyentuh bibir merah mudanya dengan lembut.

"Mereka telah bekerja sama dengan Asosiasi Beyonder tak resmi, selain itu pihak lain adalah atasan dari kerajaan. Masih ingin pergi?" Sang raven memandang Klein dengan senyuman lebar, seolah tak sabar mendengar jawaban dari soulmate-nya.

Memperhatikan Amon yang tiba-tiba bersemangat seperti anak kecil yang menemukan mainan baru, Klein terdiam. Ia memang sempat memikirkan analisis ini sebelumnya. Karena bukti tidak memadai, dirinya hanya bisa menyimpannya dalam hati.

Dunia ini sangat kejam dan tak bermoral. Penuh kegilaan karena semua orang berbondong-bondong untuk kekuasaan, kekayaan, keabadian, kekuatan dan yang lainnya.

Mendapati Klein yang bergeming, Amon menyeringai lalu memberi beberapa pesan pada seseorang tertentu.

"Bagaimana dengan orang-orang yang berkaitan dengan buku catatan?" Klein memutuskan untuk bertanya, jarang sekali melihat Amon yang murah hati memberi banyak informasi. Meski ia mungkin akan menyesali apa yang akan terjadi jika soulmate-nya menagih pertukaran.

"Mereka mulai mengikuti Kakak dan Adik mu." Jawab Amon santai.

Ekspresi Klein mengeras, ia mengepalkan tangannya dengan perasaan khawatir. Hal yang paling ia khawatirkan terjadi. Otaknya kemudian bergerak cepat memikirkan beberapa kemungkinan yang bisa ia lakukan untuk melindungi keluarganya.

"Kita bisa berbulan madu~ bukankah sedikit lagi Klein akan menerobos?" Amon menyarankan sambil menyilangkan kedua tangannya.

Klein yang belum menemukan rencana yang tepat, menahan diri untuk tidak merutuk ide aneh Amon. Ini bukan saatnya untuk bermain-main!

"Kenapa tiba-tiba membahas bulan madu?"

Amon memperlihatkan layar AI di depan Klein, lalu berkata dengan nada menyenangkan. "Adikmu tersayang yang memberi saran agar kita bisa lebih dekat~"

Klein yang dijual adiknya sendiri tak tahu harus berkata apa.

"Bukankah lebih bagus untuk pergi? Mereka pasti akan mengikuti, Klein bisa membalas mereka secara diam-diam setelah mendapatkan kemampuan faceless."

Perkataan Amon ada benarnya, di sini ia tidak bisa bergerak bebas. Lebih baik pergi dan memancing mereka di luar. Selain itu, Klein juga tertarik untuk bepergian antar planet, dirinya masih ingin menemukan cabai!

"Jangan khawatir, aku akan menyuruh klon untuk menjaga keluargamu. Kita tidak ingin membuat soulmate ku tersayang sedih bukan?" Amon menyentuh monocle-nya sambil tersenyum. "Bukankah aku sudah menjadi soulmate yang baik hati dan berbudi luhur?"

Mendengarnya sudut mulut Klein berkedut, ia tidak tahu rencana apa yang Amon buat. Namun, intuisinya tidak mengingatkan rasa bahaya. Jadi, dia dengan berat hati setuju.

Mengabaikan pertanyaan Amon, Klein lebih tertarik pada hal lain yang cukup aneh. "Tidak biasanya kau bermurah hati, apa yang kau inginkan?"

Mendapati seringai Amon yang memudar, Klein mengetahui jika soulmate-nya sadar akan perilakunya yang sedikit menyimpang. Ia dengan hati-hati memeriksa Amon dan terkejut ketika melihat soulmate-nya tertawa dengan sedikit kegilaan di matanya.

"Menarik,"

Klein dan Amon kemudian saling menatap. Mereka diam-diam merasa jika keduanya tak bisa lepas dari jeratan ikatan soulmate yang semakin dalam dan menakutkan.

Suatu saat, mereka tidak akan dikendalikan oleh ikatan soulmate 'kan?

TBC

Thanks for reading~ ❤️
-Yoru

[Finished : 12 Jan 2022]
[Updated : 17 Mar 2022]

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro