Jewelry
Terhubung dengan ff 'Everlating Charm', tapi bisa dibaca mandiri~
.
.
.
Ini adalah kali pertama Klein menghadiri Mr. Error heist setelah insiden lamaran di hari ulang tahunnya. Semenjak itu, ia enggan untuk pergi bertemu dengan Amon di pertunjukan pencuriannya. Mau bagaimana lagi, dulu ia masih tidak tahu rupa asli sang pencuri dan identitasnya.
Kunjungan dadakan Amon juga membuatnya hampir jantungan, ia yang masih memproses apa yang terjadi mengenai perihal cincin berlian mahal di jemarinya. Hanya bisa tersenyum kaku, berpura-pura malu dan memperkenalkan calon suami! Astaga, keduanya bahkan belum menyandang status pacar...
Bukankah ini terlalu cepat?
Sayangnya, Klein tidak memiliki waktu untuk menyanggah. Mulut manis Amon dengan mudah meluluhkan semua dinding pertahanan Benson dan Melissa. Kedua saudaranya penuh antusias menerima dengan senang hati, bahkan menanyakan kapan mereka akan menikah.
Sungguh, Klein tersedak mendengarnya.
Dengan begitu, keduanya jadi sering bertemu dan berkencan. Uh, lebih tepatnya Amon yang sering berkunjung dan menarik (menyeret) Klein untuk bepergian. Untung saja pencuri itu mengerti apa yang disukainya, jadi Klein selalu senang karena bisa membeli apapun secara gratis.
Satu-satunya hal yang Klein tolak hanyalah pergi ke pertunjukan malam Amon. Dia merasa bersalah karena tidak melaporkan pelaku kejahatan dan malah berkencan uh bertunangan dengan sang pencuri. Maka dari itu, ia selalu menolak dengan banyak alasan.
Menolak polisi itu mudah, berbeda dengan kekasihnya yang mengeluh karena tidak pernah datang lagi untuk 'bermain'. Klein sakit kepala karena Amon terus merajuk dan mempermainkannya dengan berbagai trik hingga ia naik pitam.
Tidak tahan dengan kehidupan damainya yang selalu terganggu, Klein pun terpaksa berjanji untuk datang ke pertunjukan selanjutnya.
Melihat ekspresi Amon yang berubah cerah seraya menciumnya lama. Klein tersenyum tak berdaya sambil memeluknya manis.
Dan di sinilah ia berada, berdiri di sekitar ruangan penuh polisi yang menjaga dengan ekspresi waspada.
Saat beberapa polisi terkejut karena lampu ruangan yang tiba-tiba padam. Kotak perhiasan berisi dua anting berbentuk kepingan salju yang menjadi target telah menghilang disertai kekehan familier dari sosok berjubah hitam yang tengah berdiri di ujung ruangan.
"The Snowfall Jewel, kubawa dengan hormat~" ucapnya kemudian hilang meninggalkan asap hitam dan seruan polisi yang beramai-ramai berlari ke arah Mr. Error.
Klein yang sudah tahu Mr. Error berada, berjalan santai. Saat ini dia tidak berniat untuk menangkap Mr. Error. Dia hanya akan menagih anting itu dan mengembalikannya pada pemilik aslinya.
Ketika tatapannya teralih pada bulan purnama yang indah di balik jendela, langkah Klein terhenti dengan senyuman lembut. Cuaca hari ini terlihat cerah tanpa awan sedikitpun.
"Senyumanmu sangat indah, Tuan Detektif. Jika saja aku tahu apa yang membuatmu bisa tersenyum selembut itu." Mr. Error berkata sambil menyeringai.
Klein tidak berniat menoleh, ia memilih untuk memandang langit malam yang ditaburi dengan bintang.
"Ouch, itu kejam sekali untuk mengabaikan seorang gentleman sepertiku."
Sang detektif akhirnya menoleh dengan raut malas. "Jika kau tak akan mengembalikan barang curian, aku pulang. Lagipula, aku sudah memenuhi janjiku untuk datang."
--poof
Kepulan asap mengejutkan Klein, ia mengerjapkan matanya seraya mengibas-ibaskan tangannya agar asap di sekelilingnya lenyap.
Sepasang lengan menjeratnya ke dalam pelukan, pipinya lalu merasakan benda lembut dan hangat--sebuah bibir...
Mr. Error menciumnya!
"Tuan Detektif~ kamu sangat cantik dengan sepasang anting itu~" Mr. Error menyeringai sambil menunjukan layar ponsel di mana dirinya yang entah sejak kapan berganti pakaian dengan gaun pengantin bewarna putih dengan karangan bunga di tangan, tengah dipeluk dan dicium oleh Mr. Error yang juga memakai pakaian tuxedo putih. Mereka nampak mesra, seperti pasangan yang baru saja menikah, dengan gaun pengantin yang serasi.
Jangan lupakan anting curian indah di telinganya, terlihat bersinar di dalam kegelapan malam.
"..." Klein seketika merasa otaknya macet. Ia lalu terbelalak dengan wajah penuh kejutan.
Sial! Polisi sebentar lagi datang! Dia tidak mau dilihat memakai gaun pengantin!
"Kembalikan pakaianku!" Klein meraih kain gaun putih yang cantik dan terlihat mahal dengan wajah memerah malu.
"Tapi itu terlihat cocok, ayo ambil beberapa foto lagi." Mr. Error tidak mendengarkan permintaan Klein dan sibuk menjerat sang detektif untuk mengambil beberapa gambar baru.
"Hei!" Klein yang tidak tahan ingin menjauh, tapi ia tersandung karena tak sadar jika sepatunya telah berubah menjadi tipe hak tinggi hingga ia limbung dan jatuh ke pelukan Mr. Error.
"Ini juga pose bagus." Mr. Error tertawa dan mengelus pipi Klein dengan lembut. Monocle-nya berkilat di malam hari, menyembunyikan ekspresi sang pencuri.
Ketika suara langkah tergesa-gesa terdengar, Mr. Error menyeringai lebar. Ia memeluk pinggang Klein dan menyentuh hang-glider dipunggungnya.
"Sampai jumpa~"
Dengan itu keduanya melompat dari atas gedung dan terbang menjauh. Meninggalkan para polisi yang terkejut dengan mulut menganga karena tidak percaya bahwa Klein diculik sambil mengenakan pakaian pengantin.
Sementara wartawan yang tak sengaja datang, tertawa bahagia karena mendapat foto bagus yang bisa ia pakai untuk menghasilkan banyak uang. Berita ini pasti akan terkenal!
Klein malang yang dibawa terbang oleh kekasihnya, saat ini telah merutuk sambil menjambak rambut Amon. Ia menggertakkan gigi dan menangis tanpa air mata. Membayangkan apa yang akan terjadi padanya besok! Sial, apalagi ia melihat beberapa wartawan mengambil fotonya!
Ah! Memalukan!
Dan Amon! Bukannya sadar diri, kekasihnya malah tertawa seolah senang dengan kejadian hari ini. Klein yakin jika Amon telah melakukan ini dengan sengaja!
Seketika Klein menyesal karena telah memilih Amon sebagai kekasihnya. Namun, apa boleh buat. Ia terlanjur menyayangi sang pencuri.
Berita positifnya mungkin, para fans Amon akan memberontak. Tak percaya jika Mr. Error yang mereka dambakan telah memilih detektif sebagai pasangannya. Meski mereka pasti berpikir itu lelucon.
Yah, Klein menendang semua rasa malu dan sakit kepala mengenai interogasi polisi nanti. Ia memilih untuk menikmati pemandangan malam yang indah di pelukan kekasihnya yang hangat.
Kalau dipikir-pikir, setelah proposal lamaran bukankah selanjutnya adalah menikah?
Meski Klein masih menolak untuk mengenakan gaun pengantin!
.
.
.
Thanks for reading~ ❤️
- Yoru
[Finished : 24 Mar 2022]
[Updated : 25 Mar 2022]
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro