Chibi Amon & Klein (04)
.
Penculikan
.
Waktu itu, Amon sakit dan tidak berangkat ke sekolah. Klein yang awalnya akan segera pulang untuk menjenguk Amon, tiba-tiba dihadang oleh pria dewasa berkacamata hitam yang memiliki ekspresi jahat.
Dirinya merasakan alarm bahaya dan langsung memutar badannya untuk melarikan diri, sayangnya dengan tubuh kecilnya, ia dengan mudah ditangkap oleh orang-orang dewasa di sekitarnya.
Dan hari itu Klein resmi dinyatakan diculik karena pelaku penculikan mengira dirinya sebagai Amon. Dalam hati ia merenung, perawakan keduanya memang mirip tapi bukankah Amon memakai monocle dan memiliki rambut ikal? Apa para penculik ini buta? Klein kecil mengeluh dalam hati.
Klein yang baru sadar dari pingsannya menatap ruangan serba hitam di depannya. Ia merasakan mulutnya di perban dengan tubuhnya yang diikat tali erat. Saat itu, dirinya hanya bisa menenangkan hatinya bahwa ia akan baik-baik saja. 'Tenang Klein,' gumamnya dalam hati.
Ia harus segera mencari jalan keluar. Untung saja kakinya tidak terikat di kursi, sehingga Klein kecil bisa berjalan mengelilingi ruangan untuk mencari jalan keluar.
Mendengar derap langkah seseorang yang mendekat, tentunya membuat Klein panik. Apalagi ketika sosok dibalik pintu itu tengah membuka kunci pintu dengan tak sabaran. Jantungnya tiba-tiba berdetak lebih kencang, ia sama sekali belum menemukan cara untuk kabur. Jika pelaku penculikan mendapati ia sudah bangun, dia bisa dalam bahaya. Lalu, Klein pun memutuskan untuk kembali ke posisinya semula dan berpura-pura untuk tidur.
“Klein?!” suara familier terdengar keras bersamaan dengan pintu ruangan yang terbuka. Klein membuka kedua matanya dan mendapati Amon tengah berlari dan segera memeluknya erat. Ia yang masih memproses keadaannya mengenai apa yang terjadi seketika luluh saat mendapati sahabatnya yang gemetar. Klein merasa kewalahan, selama ia mengenal sang raven. Dirinya tidak pernah melihat bocah itu begitu ketakutan.
“Klein tidak apa-apa? Maafkan aku, mereka sering menargetkanku.” bisiknya dengan nada serak seolah menahan tangis, ia mengulurkan tangannya untuk melepas perban di mulut Klein. Ekspresinya nampak tertekan dengan mata memerah, mulutnya mengerut dengan wajah pucat.
Bocah yang masih terikat pun tersenyum lembut. “Amon?” panggilnya lembut. “Bisakah kau lepaskan taliku dulu?” pintanya dengan nada masam, hatinya ikut tidak nyaman melihat ekspresi sahabatnya.
Amon mengangguk lalu melepaskan tali yang mengikatnya. Setelah Klein terbebas dari ikatannya, Azik dan Amanises langsung berjalan ke arahnya dan memeluknya erat, sementara Amon langsung digenggam oleh sang kakak, Adam.
Akibat kasus yang menimpa barusan, akhirnya Klein tahu mengapa Amon tidak diijinkan untuk berteman dengan orang lain. Ia mendengar penjelasan dari Amanises dan ayahnya karena takut kejadian yang sama terulang.
Keluarga Amon dan Adam adalah salah satu keluarga kaya raya di bidang teknologi dan penemuan-penemuan baru yang terkenal di Rusia, mereka juga bersahabat baik dengan banyak pejabat tinggi di negaranya sehingga memiliki jaringan luas dan kekuasaan besar. Saking terkenalnya keluarga mereka, tidak banyak orang yang mau menjadikan keluarga Sun sebagai musuh, kecuali orang-orang tak kenal takut seperti penjahat kecil-kecilan yang menculiknya.
Entah berita itu bagus atau tidak di telinganya, yang jelas kedua orang tuanya juga ternyata telah menjadi bagian dari lingkaran keluarga Sun. Klein pun hanya bisa tersenyum seolah mengerti ketika Azik menjelaskan sejarah keluarga Sun dengan ekspresi lembut. Dunia orang dewasa terlalu jauh baginya, dia hanya bisa menyimpulkan jika keluarga Amon sangat terkenal sehingga banyak orang yang iri dan memiliki niat jahat pada mereka.
Hal yang ia keluhkan hanyalah tingkah Amon yang terlihat tidak pada tempatnya, selalu memasang wajah cemberut dan merusak hampir semua mainan yang Amon punya. Ketika ia bertanya pada bocah raven itu, Amon menjawab bahwa Klein diculik itu semua salahnya. Ia tidak bisa menjaga miliknya dengan baik, padahal Ayah Amon telah memberitahunya beberapa kali bahwa dia harus menjaga apa yang menjadi miliknya dan tak membiarkannya dicuri.
Klein yang sama sekali tidak begitu mengerti akan konsep kepemilikan yang dikatakan Amon—yang menurutnya sama dengan arti teman. Tidak setuju dengan pemikirannya. Masa lalu tidak bisa diubah, kita hanya bisa menyiapkan diri untuk lebih berhati di masa depan.
Mendengarnya Amon terdiam lama, lalu menghela napas sebelum memeluknya erat.
Meskipun Amon tidak mengatakan apapun, entah kenapa Klein mengerti apa yang ingin dikatakan sahabatnya. Maka dari itu, ia balas merengkuh Amon sambil menikmati kehangatan dalam suasana hati yang damai.
.
.
.
Thanks for reading~💕
-Yoru
[Finished : 18 Jan 2022]
[Updated : 30 Mar 2022]
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro